awas banyak typo karena belum sempet teliti ulang :)
anjay—eh
enjoy~~
Di bus, cowok bermata sipit dengan rambut pink kecoklatan itu kelihatan serakah soal tempat duduk, yang mana ngeliat bus yang penuh dan bahkan ada orang yang berdiri, dia malah naruh tas nya di kursi sebelah yang bahkan gak ada siapa siapa disana.
Ya, mungkin di mata orang lain memang gak ada siapa siapa. Tapi Jisung bisa ngeliat wajah pucat itu lagi melirik keluar jendela, ngeliat jalanan yang lumayan ramai.
Tanpa sadar, Jisung terpaku sama paras hantu itu—Minji.
"Jisung! Ada boneka gummy bear!!". Tunjuk Minji kearah toko boneka yang baru aja bus itu lewati. Jisung hanya senyum tipis. Padahal itu boneka beruang biasa bukan gummy bear.
"Jisung please.. Beliin gue gummy bear satuuu aja, ya? Jisung..".
Jisung ngalihin pandangannya dan natap lurus, gak mau meladeni sikap manja makhluk tak kasat mata itu atau dikira gila oleh penumpang bis disana.
"Jahat banget sih! Padahal bisa aja gummy bear bisa ngembaliin ingatan gue, karena gue suka banget gummy bear!". Minji masang puppy eyes-nya yang mungkin sama sekali gak bikin Jisung tertarik, malahan dia risih karena wajah Minji tepat didepannya.
"Please..".
ckiittt
cup..
Bus berhenti mendadak. Penumpang yang berdiri hampir aja kehilangan keseimbangan. Orang orang yang duduk juga hampir terantuk kursi didepannya, termasuk Jisung.
Dahinya hampir juga terantuk, jika saja tidak ada kepala hantu didepannya yang dari tadi sedang menghantuinya sambil bilang 'gummy bear'.
Minji, hantu gadis itu membelalakkan matanya. Walau terjadi kurang dari sedetik, tetap saja dia sadar apa yang udah terjadi. Mereka gak sengaja menempelkan bibir satu sama lain.
Jisung yang balik ke posisi duduk awal langsung menoleh kearah lain dan menutup mulutnya sambil berperang mulut melalui batin dengan Minji.
"E..eh udah sampe tuh.. Haha, kita gak turun?". Kikuk Minji sambil berdiri dan keluar bus duluan ninggalin Jisung yang masih mencoba mencerna hal yang barusan terjadi.
Tapi gak lama Jisung juga ikutan turun. Dalam hening mereka jalan ke lift, kemudian di lift lebih hening lagi karena hanya ada mereka berdua.
"Ciuman pertama gue..". Kira kira dialog seperti ini diucapin sama tokoh utama wanita ketika dicium sama sang laki laki. Tapi ini Jisung malah bilang begitu tanpa liat ke Minji.
"K-kenapa begitu?! Itu gak dihitung ciuman! Kan gue ini bukan manusia!! Gak ada yang bisa liat gue!". Sebenernya Minji udah malu sendiri, tapi dia malah nutupin rasa malunya dengan teriak teriak gak jelas ditelinga Jisung.
"Tapi gue bisa liat lu kan?!".
Wajah blushing Jisung bener bener ketara pas dia teriak didepan muka Minji. Mereka berdua akhirnya malah lebih kelewat malu karena liat wajah malu satu sama lain.
Jisung ngalihin pandangannya lagi. "Dan gue juga bisa rasain lu..".
plakk
-
"Pengen gummy bear..".
Eskrim yang dimakannya hampir habis. Minji tiduran di sofa sambil nonton acara tv yang sama sekali gak dia paham. Di pikirannya cuma ada gummy bear. Semudah itu gummy bear bikin dia lupa tentang ciuman tadi.
Padahal Minji tadi udah nampar Jisung seenaknya karena panik setelah Jisung bilang kalau Jisung bisa rasain Minji—yang maksudnya dalam arti bisa nyentuh Minji.
Tapi Jisung malah kena tampar.
"Jisung...! Gummy bear..".
Jisung gak jawab. Beda sama Minji, Jisung masih gak fokus gata gara kejadian tadi. Telinganya juga masih sedikit keliatan merah. Buku resep yang dipegangnya juga sama sekali gak bikin dia paham karena pikirannya udah gak ada ditempat.
Persetan sama rasa malu buat ngomong sama Minji, lebih baik dia minta bantuan buat masak daripada dapurnya kebakaran.
"Bantuin gue! Terus gue beliin gummy bear".
Minji muter bola matanya malas. Jisung aja diajak ke supermarket susahnya minta ampun, mau beliin? Minji beneran gak percaya.
"Gak percya, lu pasti manfaatin gue suruh masak kan—"
"AKHH!!".
Teriakan Jisung menggema dari arah dapur. Mata Minji melebar kaget dan langsung bangkit dari kegiatan rebahannya lalu lari ke dapur.
Jisung lagi jongkok sambil megangin jari telunjuk kanannya erat erat. "Kenapa? Lu gak apa apa?".
"Gak, gue gak apa apa".
Muka Jisung gak bisa bohong, rautnya keliatan sedikit kesakitan tapi gak berlebihan, telinganya juga keliatan merah.
"Siniin tangan lu".
"Gak perlu".
"Udah buruan".
Minji ngeraih paksa tangan Jisung yang dia sembunyiin erat erat. Ternyata tangan Jisung kena panci yang panas dan ada luka bakar disana.
Hap
Sedetik kemudian tanpa pikir panjang, Minji memasukkan jari telunjuk Jisung ke mulutnya. Entah apa yang dia pikirkan tadinya, langsung terjadi blank di otaknya.
Mereka saling tatap. Waktu seolah berhenti. Wajah pucat Minji terasa panas ketika Jisung menatapnya—maksudnya mereka saling bertatap muka.
[Adegan yang terlintas : ciuman di bus]
"Yak!!". Minji menepis tangan Jisung. "L-lu apa apaan sih?".
Jisung menaikkan satu alisnya. "Lu yang apa apaan?!".
"Aa pokoknya lu!!". Dan Minji pergi sambil nembus tembok dapur Jisung seperti biasa ninggalin ekspresi bingung Jisung sama tingkah Minji.
dddrrrttt..
ddrrrttt...Chenle : Sung, gue mau ketempat lu
Chenle : ada yang mau gue ceritain•••
KAMU SEDANG MEMBACA
ghost • park jisung ✔
Fanfiction• 박지성 ғanғιcтιon • [end] "ya gιмana lagι? gυe nolaĸ lυ ĸarena lυ ιтυ мanυѕιa!" "nyeѕel gυe ѕυĸa ѕaмa нanтυ вego ĸeĸ lυ!" ѕтarтed : 28/12/19 ғιnιѕн : [нιgнeѕт ranĸ] #1 jιѕυng #2 ncтjιѕυng #3 jιѕυngncт #6 jιѕυngparĸ #34 parĸjιѕυ...