O

62 23 0
                                    

Alvin berjalan menyusuri koridor sekolah menuju UKS tempat dimana ada Deva disana.
Setelah kejadian yang terjadi tadi pagi memang Alvin menyuruh Deva untuk ke UKS dan tidak mengikuti pelajaran.

Pintu UKS dibuka memperlihatkan seorang gadis duduk diatas brangkar yang sedang tertawa bersama temannya.

Deva yang melihat kehadiran Alvin pun langsung mengecilkan suara tawanya dan langsung mencubit pelan lengan temannya agar tidak melanjutkan ucapannya. Bisa bisa Alvin mendengar semuanya.- batin Deva .

"Udah mendingan?"tanya Alvin sambil membelai rambut wanita itu dengan lembut.

Deva merasa sangat bahagia karena Alvin ternyata sudah jatuh jauh dalam pesonanya. Bagaimana tidak sahabatnya saja dibentak demi dirinya. Hahaha tawanya sinis.
"Emm udah kok, kan ada kamu yang jagain aku" jawab Deva sambil tersenyum manis.

"Dev, gue cabut duluan ya kan Lo udah ada Alvin " pamit Nadin kepada temannya itu sambil tersenyum.

"Lo pulang sama siapa? ," Tanya Deva kepada Nadin . Alvin hanya melihat interaksi kedua wanita yang ada didepannya itu.

"Rama, udah ah bye" setelah mengatakan itu Nadin pun keluar dari UKS dengan sedikit berlari.

Deva dan Alvin hanya menatap kepergian Nadin hingga punggungnya tak dapat lagi terlihat.

"Oh iya Vin, kamu jangan kasar kasar lagi ya sama Kay aku gak enak liatnya kalian kan sahabatan udah lama banget. Masa cuma gara - gara aku kalian berantem" ujar Deva sambil memainkan kuku kukunya tidak berani menatap Alvin .

Ini yang Alvin suka dari Deva , dia wanita yang mudah memaafkan kesalahan orang lain. Meskipun orang itu telah menyakiti hati nya. Tidak seperti Kay , jika ada yang menyangkut dirinya ia langsung ambil tindakan sesuka hatinya tidak memikirkan apa resikonya sendiri ,Ceroboh!
"Apa apaan ini kenapa gue banding bandingin pacar sama sahabat gue? Jelas beda lah"batin alvin .

"Sayang , kamu kok malah bengong sih " ucap Deva menyadarkan Alvin dari lamunannya.

Alvin mengerjapkan matanya dari lamunan. Kemudian ia menatap Deva dengan senyum yang mengembang.

"Dia pantas dapatkan itu" jawab Alvin sekenanya. Entah mengapa ia jadi malas membahas wanita itu.

"Tap tapi-

" Udah gausah bahas , dan mungkin dia bukan sahabat gue lagi"

Deva akan mengatakan sesuatu namun tidak jadi karena tubuhnya sudah diangkat oleh Alvin ala bridal style menuju mobilnya berada.
Ia senang , senang bisa menaklukkan hati seorang Alvin Al- Ghazali namun, rencana awalnya bukan seperti ini. Tapi ia tidak masalah karena selain tujuan pertamanya ia juga mempunyai tujuan untuk menghancurkan persahabatan mereka.

Dilain tempat Kay dan Alfa baru saja menghentikan mobilnya . Kay keluar mobil sambil merentangkan kedua tangannya di udara.
Udara disini sejuk baik untuk mengisi paru paru - batinnya.

Tanpa menghiraukan teriakan Alfa yang memintanya untuk tidak berlari lari, Kay malah terus berlari sampai ia tiba di pinggir danau buatan itu.

"Indah" gumamnya sambil terus menatap danau yang berada didepannya itu.

"Hosh! Hosh! , Sialan Lo Kay dibilangin jangan lari ya jangan lari capek nih guee!" Ucap Alfa kesal karena ia mengejar Kay yang berlari larian .

"Siapa suruh ngikutin gue" ucap Kay membela diri. ( Bukan amoeba!) .

" Kalo Lo ilang gue digorok sama Yuyun and the geng Lo!" ujar Alfa sambil mengelap keringat yang menetes di pelipisnya.

Memang ia sengaja memarkirkan mobilnya jauh dari danau , jadi cukup melelahkan jika harus berlari dari tempat mobilnya berada sampai disini.

"Yaudah sih biarin aja" ucap Kay malas.

Kay pun melangkahkan kakinya menuju bangku panjang yang tersedia di dekat danau itu. Tanpa pikir panjang ia pun mendudukkan bokongnya disitu .

Hembusan nafas yang kasar keluar dari hidung Kay menandakan orang tersebut mengalami keputus asaan. Alfa pun menolehkan kepalanya menghadap ke arah Kay berada.
"Lo boleh cerita apa aja sama gue kalo Lo mau, gue bisa jaga rahasia" ucapnya membuka pembicaraan.

"Gue gak yakin" jawab Kay tanpa melihat Alfa .

"Lo gak percaya sama gue?" Tanya Alfa lagi .

"Bukan , bukan itu " jawab Kay ,masih tetap menghadap ke arah lurus .

Alfa pun mengernyitkan dahinya "Maksudnya? "

"Gue gak yakin Alvin masih mau sahabatan sama gue" jelas Kay yang mulai menceritakan sesuatu.

"Kenapa enggak?, Kita sahabatan udah dari SMP . Apa yang buat Lo gak yakin?" Tanya Alfa bingung.

"Seharusnya Lo gak usah tanya karena Lo tau jawabannya"

Alfa semakin mengernyitkan dahinya. "Gue emang gak tau jelasnya, tapi yang gue tau Lo suka kan sama Alvin ?"

Kay menjawab dengan mengangguk-anggukan kepalanya.
"Apa salah gue mencintai seseorang?"tanya Kay sambil berkaca - kaca mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

"Apa gue salah Al?! Jawab! Gue salah Iya!? Apa gue gak berhak mencintai dan dicintai seseorang!!!!!??" Tanya Kay sambil melihat ke arah Alfa .

Runtuh sudah pertahanan Kay saat ini untuk tidak menangis lagi. Ia sudah meneteskan air matanya didepan Alfa.

Alfa melihat betapa hancurnya Kay saat ini, tangisnya sangat memilukan menyayat hati siapa saja yang mendengarnya. Ia tak kuasa melihat sahabatnya hancur sendiri seperti ini. Tanpa pikir panjang Alfa langsung menarik Kay kedalam pelukannya.
"Enggak Lo gak salah, perasaan itu datang secara tiba-tiba tanpa tau siapa orangnya entah itu yang kita kehendaki atau tidak. Lo gak salah Kay ini hati Lo , Lo boleh suka sama siapa aja termasuk Alvin sahabat Lo sekalipun"jelas Alfa menenangkan Kay .

"Tapi mungkin tempat dan waktunya aja yang kurang tepat" lanjut Alfa .

"Gue mau pulang"ucap Kay disisa Isak tangisnya.

Alfa mengernyit bingung bukankah tadi Kay yang bilang disini tempatnya cocok untuk menenangkan pikiran lalu kenapa ia meminta untuk segera meninggalkan tempat ini. Mungkin Kay ingin sendiri - lanjutnya dalam hati.

"Oke gue anterin Lo pulang, tadi janji jangan nangis lagi. Ntar gue dikira apa-apain Lo lagi padahal raba aja belom" ujar Alfa

Gedebuk!
"Gak lucu!" Ucap Kay sambil menabok lengan Alfa.

"Awhhh sakit Kay! Lo udah KDRT sama gue berapa kali sih hari ini perasaan banyak banget deh, gue jamin bonyok bonyok nih badan seksi gue. Kalo gak seksi lagi gue tuntut Lo Kay!" Balas Alfa sambil memasang wajah menjijikan.

"Bodo!!!!! Cepetan ah " ucap Kay lagi sambil menarik-narik ujung baju Alfa menggunakan tangan kanannya.











TBC

KAY'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang