Kay's POV
Pulang sekolah aku berniat mampir ke Mall bersama kedua sahabatku. Aku berencana akan membeli novel baru, karena semua novel yang aku beli Minggu lalu sudah habis aku baca. Aku adalah tipe gadis yang suka membaca novel, seperti kebanyakan gadis bukan?. Tapi perlu kalian garis bawahi aku menyukai novel yang bergenre komedi , humor atau sejenisnya yang berhubungan dengan kegiatan menggelitik perut ketika membacanya.
Yahh... walaupun suka akan genre komedi tapi aku sangat suka jika peran utama ternistakan . Muehehe jahat bukan?.
Sinetron Indonesia misalnya. Aku tipe penyuka sad ending bukan happy ending. Tapi aku berharap kisah cintaku yang bertepuk sebelah tangan ini happy ending. Egois memang tapi inilah manusia kadang berharap lebih tanpa melihat keadaan.
"Gue mau beli skincare merek baru ah , Lo mau beli apaan win ?" Tanya Yuyun kepada Winda .
Winda tiba-tiba berhenti berjalan membuatku dan Yuyun mau tak mau juga ikut berhenti. "Apa Lo bilang , beli skincare? . Lah dua hari lalu Lo beli apaan anjir??!!!" Winda sepertinya kaget dengan ucapan Yuyun . Iya sih memang dua hari yang lalu Yuyun belanja skincare banyak banget lah masa ini mau beli lagi sih?
"Duit juga duit gue kok Lo yang sewot!" jawab Yuyun seolah itu semua tidak ada yang salah. "Eh geblek lo pake skincare apa pake celana dalam? Sering banget ganti-ganti . Muka rusak tau rasa Lo! Lagian nih ya gue liat skincare Lo yang kemarin masih banyak deh perasaan" kesal memang melihat kelakuan Yuyun yang menghambur - hamburkan uang buat beli skincare. Dipake sampai habis nggak tapi dibeli. Ini nih generasi bobrok Indonesia. Gak bakalan buat Indonesia maju .
"Biarin aja yang penting muka gue glowing wing wing!" Ucapnya sambil mengibaskan rambutnya bak iklan shampo. Tak heran dia bersikap seperti itu, memang sekarang sedang jamannya muka putih, leher sama kaki buluk. Gatau deh dapet inspirasi dari mana tuh pencetus wajah glowing.
Menurutku wajah glowing itu gak ada bagus-bagusnya. Lah muka kaya di siram minyak goreng gitu kok. Gak papa muka buluk dekil penuh jerawat batu yang penting ini alami , alami buriknya muehehe.
Kami bertiga turun dari mobil masing-masing dan segera memasuki Mall . Tujuan pertama kami akan ke toko baju, kami berniat membeli baju couple. Alay memang tapi kata sang ndoro Kanjeng ratu winda sebagai tanda persahabatan cuih, aku mah iyain aja.
Tipe-tipe gadis yang tidak terlalu suka feminim. Lebih nyaman menggunakan kaos dan celana dibandingkan dengan dress dan rok atau semacamnya. Bukan berarti aku gadis tomboy , kalau dilihat-lihat mungkin kebanyakan orang menganggap ku gadis tomboy. Mungkin gara-gara cara berjalanku yang sedikit ngangkang.
Jangan ditiru! Buat kalian wahai para gadis dan wanita feminim. Aku berpakaian selayaknya tubuhku merasa nyaman yah aku pakai , kalau tidak ya tidak.
Jangan berpikir pula aku tidak punya dress. Mungkin di lemari ada sepuluh atau bahkan lebih dress . Bukan aku yang beli itu hadiah dari Mama , Papa ,bahkan Bang El juga ikut membelikan.
Selain acara formal yang mengharuskan memakai pakaian tersebut aku lebih memilih pakaian kasual yang biasa aku pakai.
"Gue mau beli novel dulu" ucapku pada mereka yang masih sibuk dengan belanjaannya. "Eh ikutt!!!!" Saut Winda tiba-tiba mengikutiku yang berjalan duluan.
"Gue juga mau beli novel kali , main tinggal aja Lo berdua" sungut Yuyun yang sepertinya kesal kepadaku dan Winda.
Setiba nya kami di Gramedia , aku langsung menuju rak rak novel. Aku terus memilih - milih buku tebal itu dengan sesekali membaca judul cerita dan sinopsis yang berada dibelakang buku.
Aku sempat berpikir begini , apa mungkin karena namaku Novelinda makanya aku sangat menggilai buku tebal yang bernama Novel?
Pikiran itu segera aku bantahan dengan pikiran secara logisku. Karena aku menyadari bahwa aku suka novel bukan karena namaku Novelinda , melainkan karena aku suka adegan keuwu - uwuan yang banyak didalam buku tebal itu.
Membaca dan menghayati sebuah tulisan dapat membuatku terbang melayang dengan semua kehaluanku. Dan terjatuh dengan semua kenyataan yang ada bahwa apa yang sedang aku halu kan adalah impossible!
Ting!
Handphone yang ku taruh disaku berdenting sambil bergetar hingga membuatku kegelian karena memang posisi handphone itu yang ku taruh di saku baju. Tau gimana rasanya kan Hp bergetar disusu? Geli anjir.
Segera aku ambil dan buka pesan yang masuk kedalam handphone ku.
Alvin
Kay, ntar malem sibuk g?Segeraku balas pesan Alvin dengan senyum yang mengembang.
Gak Vin, kenapa?
Kenapa ya Alvin tiba-tiba ngechat dan tanya gitu? Apa dia mau ngajak aku jalan ya? Tapi masa sih. Senyumku tambah merekah setelah Alvin dengan cepat membalas pesanku.
Alvin
Ada yg mau gue omongin, penting.
Bisa g?Penting katanya? Aduh aku jadi makin deg - degan aja .
Bisa. Jam berapa?
Alvin
Jam set 7 . Americano caffeOke .
Setelah mengiyakan ajakan Alvin aku segera memasukkan handphoneku ke tempat semula. Dengan cepat aku memilih novel yang akan ku beli dan membawanya ke kasir untuk dibayar. Entah kenapa aku jadi bersemangat untuk cepat-cepat pulang dan mencari baju yang cocok untuk ketemu dengan Alvin . Ahh senangnya.
"Eh Kay tumben beli 1 doang , gada duit lu?" Tanya Yuyun yang sebenarnya ngena banget dihati , tapi tak ku perdulikan karena sekarang aku dalam mood yang bagus jadi cukup ku berikan senyuman termanis ku. "Eh geblek ditanya malah senyum !" Lanjutnya dengan muka yang mintaku sleding.
"Gapa-pa gue pengen cepet pulang mau tidur" jawabku asal.
Winda dan Yuyun pun akhirnya mengikutiku untuk menyudahi acara pilih - pilih buku.
°°°
Tiba dirumah aku langsung memasuki kamarku yang berada diatas. Novel yang aku beli ku taruh dirak khusus buku - buku.
Aku beranjak mendekati lemariku untuk mencari pakaian yang sesuai. Baju-baju sudah berserakan diatas kasur bahkan ada yang dilantai tapi aku belum menemukan baju yang sesuai untuk nanti malam.
"Astaghfirullah Kay , kamar kamu kenapa kaya kapal pecah begini??!!!" Teriak histeris Mama yang entah sejak kapan sudah masuk di kamarku.
Aku menghembuskan nafas kesal melihat mama yang malah marah-marah tidak jelas. "Ma dari pada marah-marah mending bantuin aku nyari baju buat dinner" kataku langsung.
"Dinner? Emang kamu punya pacar?!" Tanya Mama ku dengan senyum mengejek. Kesel deh mama sendiri gak percaya anaknya punya pacar pantes aku dari dulu jomblo , ish!
"Otw Ma"
"Halah alesan aja kamu"
Setelah mengatakan itu mama langsung memberikan ku sebuah dress selutut warna navy dengan model Sabrina.
Gapa-pa lah aku malam ini tampil feminim sedikit untuk Alvin . Hanya untuk Alvin! Ahhh aku jadi tidak sabar menanti jam set 7 nanti.
Cukup bagus pilihan Mama jadi aku ambil aja. Oke sekarang baru jam 4 sore berati masih ada 2 jam setengah lagi waktu buat siap-siap.
Baru selesai PAT onlen langsung updet gaes! Wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
KAY'S STORY
Teen Fiction[ SLOW UPDATE ] Aku menatap Bima dengan berang, dan yang ditatap malah asik dengan makanan yang seabrek didepannya. Tolong ingatkan Aku untuk menggorok lehernya sepulang sekolah nanti. "MAKAN AJA GUE YANG BAYAR!!!!!" "ALVIN??!!!" Aku kaget kenapa...