P

71 21 0
                                    

Kay langsung merebahkan tubuhnya di kasur king size nya . Setelah diantar  pulang oleh Alfa , Kay langsung masuk kedalam kamar tanpa menghiraukan tatapan bertanya El abangnya.

Hari ini cukup melelahkan walaupun Kay tadi bolos sekolah tidak mengikuti pelajaran satu pun namun tetap saja hati Kay juga merasa sangat lelah .

Jam di dinding kamar Kay baru menunjukkan pukul 04:35 wib yang artinya Kay menghabiskan waktu banyak dengan Alfa di danau. Kay beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi berniat membersihkan tubuhnya dengan air yang mengalir.

🗑️🗑️🗑️🗑️

"Aku pulang" ucap Alvin kepada Deva .

"Gak mau mampir dulu?" Tanya Deva

"Lain kali aja"

"Yaudah hati hati" balas Deva dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

Brummm!!!

Suara deru motor pun terdengar semakin menjauh setelah Alvin meninggalkan perkarangan rumahnya.

Senyum tulus Deva berubah menjadi sebuah seringaian kecil.

Alvin berniat pergi ke rumah Bima , karena tadi sebelum pulang mereka memang sudah merencanakannya. Setelah sampai didepan rumah Bima ia langsung mengklakson motornya agar satpam dirumah Bima membukakan gerbang untuk dirinya masuk.

"Ehh den Alvin , mau ketemu den Bima yaa?" Tanya pak satpam ramah .

"Iya pak, ada kan?" Jawab Alvin sambil kembali bertanya.

"Iya ada didalam ada den Alfa juga"jawabnya tak kalah ramah.

"Kalau begitu saya permisi pak"pamit Alvin.

Alvin melangkahkan kakinya menuju kamar Bima yang terletak dilantai dua. Setelah sampai didepan pintu berwarna coklat tua yang mana adalah kamar Bima , Alvin langsung membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu.

"Taruh di nakas aja Bi ,minumannya" ucap Bima tanpa menoleh .

Pletakkk!!!

"Lo kira gue pembantu Lo!" Jawab Alvin sewot sambil memukul bahu Bima .

"Ehehe ya maap bos , gue kira pembantu gue yang Dateng tadiii" balas Bima sambil cengengesan.

Alfa melihat perdebatan temannya tanpa ikut menyahut. Ia masih kepo tentang kejadian Alvin dan Kay beberapa jam yang lalu disekolah.

Alvin pun langsung melototkan kedua matanya. Apa apaan ini gue disamain sama pembantu, batin Alvin.

"Ngomong sekali lagi Lo!"

"G , bos maap elahh" ucap Bima ngeri melihat wajah Alvin yang sudah merah padam menahan marah.

"Udah woyy malah ribut kalean"saut Alfa .

"Brisik!" Ucap Alvin dan Bima bareng sambil menatap Alfa tajam.

"Hehe pis pis" Alfa pun mengacungkan dua jarinya tanda damai.

Setelah acara debat mendebat antara Alvin dan Bima , akhirnya mereka kembali fokus ke handphone mereka masing-masing.

"Vin, tadi disekolah Lo ribut sama Kay?" Tanya Alfa membuka suara ditengah kesunyian kamar Bima.

Alvin dan Bima reflek melihat Alfa secara bersamaan . Namun setelah itu Alvin langsung mengalihkan pandangannya menuju handphone yang ada digenggamannya.

Bima melirik Alvin dan kemudian melirik Alfa sambil mengangkat dagunya tanda bertanya 'apaan sih?' .

Alfa pun menjawab dengan mengangkat kedua bahunya dan melihat kearah Alvin tanda tak tahu.

"Bukan urusan Lo" jawab Alvin ketus.

"Lo secara gak langsung udah buat persahabatan kita renggang Vin" ujar Alfa sambil menatap Alvin intens. Bima pun akhirnya ikut mendengarkan perbincangan sahabatnya itu dengan kedua tangan yang menopang dagu.

Setelah mendengar ucapan yang baru saja dilontarkan Alfa , Alvin langsung mengangkat wajahnya untuk menatap kedua sahabatnya.
"Dia yang mulai!"  Balas Alvin sengit.

"Tapi Lo udah buat dia nangis , Vin !" Balas Alfa tak kalah sengit.

"KALAU DIA BISA HARGAIN DEVA SEBAGAI CEWEK GUE , GUE JUGA BISA HARGAIN KAY SEBAGAI SAHABAT GUE!!!!" Ucap Alvin didepan wajah Alfa sambil berteriak, hingga menunjukkan urat-urat lehernya dengan jelas.

"Emang berapa harganya ,Vin?"tanya Bima yang tidak tau situasi sama sekali.

Alvin langsung melirik Bima dengan tatapan tajamnya membuat nyali Bima menciut seketika.

"Fine!, TAPI KITA KENAL KAY UDAH LAMA, PASTI ADA SEBABNYA SIKAP KAY KAYAK GITU KE DEVA !!!!!" ucap Alfa menggebu-gebu.

"Terserah"setelah mengucapkan kalimat terpendeknya itu Alvin melangkahkan kakinya keluar dari kamar Bima.

Terdengar deru motor meninggalkan pekarangan rumah Bima, yang artinya Alvin pergi .

👑👑👑👑👑
Ceklekk!

Kay baru saja menyelesaikan ritual mandinya, saat ini ia sedang menggosok-gosokkan handuk kering diatas rambutnya yang masih basah akibat keramas.

Sambil berjalan mendekati ranjangnya Kay langsung terlonjak kaget! Bagaimana tidak tiba-tiba sudah ada El yang bermain hp sambil tiduran di kasurnya.

"Kebiasaan banget sih , ketok pintu dulu kek!"sungut Kay sebal sambil berjalan kearah El berada.

"Lah gue udah gedor-gedor tuh pintu ampe mau roboh , gue juga udah tereak tereak kek Tarzan Lo gak nongol-nongol. Yaudah gue masuk aja lagian Lo juga dikamar mandi kan mana denger gue panggilin" balas El tenang sambil menegakkan tubuhnya.

"Kalo keadaan gue masih BUGIL gimana anjirrrrr!!!" Teriak Kay kesal sambil menekankan kata 'bugil'.

"Mau Lo bugil kek telanjang kek gak napsu gue , depan belakang rata aja sok malu Lo tai" ucap El sambil menahan mulutnya agar tidak tertawa kencang saat melihat ekspresi wajah Kay yang merah padam antara malu dan marah setelah mendengar ucapannya tadi.

"Lagian, gue juga yang gantiin popok Lo dulu"lanjutnya sambil mengambil ancang-ancang untuk kabur.

Wajah Kay sekarang sudah bertambah menjadi merah madam menahan malu serta gejolak amarah yang menguasai nya saat ini.

Tangannya terkepal kuat menampilkan otot-otot leher jenjangnya. Serta kuku- kukunya sudah siap mencakar- cakar wajah tampan El.

Saat tangannya sudah menahan pergerakan El , lengan Kay langsung saja dikibaskan oleh El sehingga pegangannya terlepas begitu saja.

Dilihatnya situasi sudah aman El langsung melarikan diri dari kamar adeknya itu dengan kecepatan penuh.

Sial lepas! Batin Kay.

"EL AWAS LO YAAAA,, SIALANNNN!!!!!!!!!!" pekik Kay keras sampai terdengar Alfa yang sedang meneguk air di dapur.

"Gila tuh bocah teriak sampe ke lantai 1 padahal kamarnya dilantai 2, apa gak putus tuh pita suara?" Batin El .












Gimana? Masih aja burik ya?😥
Udah jelek g laku lagi ni cerita. Haha wkwk

Udah ah bye!❤️

KAY'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang