Detik berganti menjadi menit
Menit berganti menjadi jam
Dan hari berganti menjadi Minggu. Tepat hari ini adalah penilaian mata pelajaran SBK , dimana semua anak dibuat berkelompok untuk membawakan sebuah lagu. Lagu yang dinyanyikan harus diiringi dengan alat musik yang dibawakan oleh setiap kelompok.Untuk menjaga suaranya agar tidak hancur saat tampil , Kay rela tidak memakan makanan yang digoreng beberapa hari sebelum acara dimulai. Walau nafsu dan hati tidak sinkron tapi Kay tetap pada hatinya untuk menjaga nafsu untuk makan gorengan tersebut. Karena bagaimana pun suara itu kunci kesuksesan sebuah penampilan.
Selama beberapa hari ini juga Kay memakan makanan empat sehat lima sempurna. Jika biasanya Kay memakan makanan siap saji , junk food dan makanan berkolesterol lainnya lain halnya dengan ini yang memakan makanan vegetarian.
Mamanya sempat heran dengan menu makan putrinya yang berubah menjadi makanan sehat. Namun keheranan tersebut lenyap setelah putrinya itu menjelaskan maksud dan tujuannya.
Mamanya sebenarnya tidak mempermasalahkan menu makan putrinya yang kurang sehat itu ,tapi dengan janji Kay harus membatasinya dan menjaga kesehatannya dengan selalu berolahraga. Beruntung Kay sedikit gemar berolahraga walaupun harus digempar sana sini .
Keadaan kelas pagi ini ricuh dengan suara khas perempuan. Tidak heran bukan , tentang penampilan memang nomor satu bagi mereka. Menomorsatukan penampilan bukan tanpa sebab, selain menjaga aura kecantikan penampilan juga dapat memikat daya tarik lawan jenis.
Kay dengan semangat merias wajah teman-temannya. Winda, perempuan itu sangat minim sekali dalam merias wajah. Sehingga membutuhkan bantuan sapuan tangan seorang Mikayla Novelinda Alatas.
Yuyun juga tidak sepandai Kay dalam merias diri ,tapi dia mampu untuk menyapukan bedak pada wajahnya agar terlihat cantik. Karena itu Kay hanya menambahkan sedikit kekurangan pada wajah Yuyun.
Make up yang Kay tuangkan pada wajahnya dan wajah para sahabatnya adalah make up natural. Kesan yang timbul dari wajah aslinya tidak berkurang sedikitpun. Make up yang tidak terlalu menor untuk seusia mereka membuat wajah mereka terlihat lebih babyface , walau sebenarnya wajah mereka memang masih sangat-sangat kekanak-kanakan.
Karena pelajaran SBK berada dijam pertama , maka satu jam digunakan untuk mempersiapkan penampilan. Tidak Ingin terlambat Kay bahkan rela berangkat jam 6 pagi. Setelah sampai ternyata ramai yang sudah bersiap-siap. Mau tak mau Kay juga gugup sendiri padahal masih ada waktu 2 jam.
Para laki-laki tidak mau dirias mereka takut bukannya macco malah melambai. Oleh karena itu Kay hanya menambahkan liptin pada bibir mereka .
Awalnya mereka menolak , apalagi setelah melihat warna liptin tersebut pink. Katanya mereka tidak mau disama ratakan dengan pelistik.
Setelah berdebat dengan para anak laki-laki akhirnya mereka mau dikasih liptin pada bibirnya agar terlihat segar . Setelah melihat warna yang timbul tidak seperti warna yang dilihat dalam kemasannya mereka akhirnya mau dengan syarat jangan banyak-banyak.
•••
Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Kini semua murid kelas XI IPA 1 berkumpul diruang musik sekolah mereka yang berada diujung koridor antara kelas XI dan XII.
Semua kelompok tampak sudah siap dengan persiapannya. Bu Eko selaku guru seni pun sudah memasuki ruang musik . "Baiklah kita langsung saja mulai ya, tapi sebelum itu kita tentukan nomor urut dulu" ujar Bu Eko sambil membawa kertas yang sudah dipilin menjadi kecil . Didalam kertas itu terdapat angka yang dimana angka tersebut adalah nomor urut semua kelompok.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAY'S STORY
Teen Fiction[ SLOW UPDATE ] Aku menatap Bima dengan berang, dan yang ditatap malah asik dengan makanan yang seabrek didepannya. Tolong ingatkan Aku untuk menggorok lehernya sepulang sekolah nanti. "MAKAN AJA GUE YANG BAYAR!!!!!" "ALVIN??!!!" Aku kaget kenapa...