S

72 17 1
                                    

"Gue aja!"

"Gue!"

"Ih gue!"

"Enggak, pokoknya biar gue aja!"

"Kan Lo udah kasih gue ini, jadi gantian dong biar gue aja yang bayar!" Ucap Kay sambil menyodorkan paper bag nya.

"Gak! gak! biar gue aja" kekeh Aksa.

"Ih Aksa gue aja udah lah Lo ngalah aja sama gue" kesal Kay.

"Maaf Mas, Mbak jadi yang mau bayar siapa?" Lerai Kasir cafe tersebut.

"Dia"

"Dia"

Ucap Kay dan Aksa berbarengan . Kemudian mereka saling melirik satu sama lain dan langsung membuang muka ke arah yang berbeda pula.

"Maaf , siapa yang mau bayar?" Tanya kasir sekali lagi.

Kay menunjuk Aksa.

Aksa menunjuk Kay.

Sadar akan perbuatannya mereka serempak menurunkan tangannya dan kembali berdebat.

"Katanya Lo mau bayar yaudah sono bayar" ucap Aksa santai.

"Apaan sih Lo. Kan Lo tadi yang bilang mau traktir gue yaudah sana bayar!"

"Gak!"

"Gue juga gak!"

"Yaudah gak usah bayar sekalian!"

"Yau-d,,

"Maaf Mas, Mbak kalau mau ribut silahkan diluar jangan disini dan kalau gak mampu bayar mending gak usah sok-sokan makan di caffe ini"ucap kasir tersebut sambil menahan kesal setengah mati.

Kay yang disindir oleh mbak mbak kasir langsung melototkan matanya tidak terima." Apa-apaan dirinya dikira gak punya duit? Hellloooo uang jajan 2 bulan aja udah bisa ke beli nih cafe ",-batin Kay.

Kay bersiap akan mencakar-cakar wajah glowing kasir itu. Langsung saja Aksa menahan lengan Kay kuat.

"Jaga mulut Lo !" Desis Kay tajam sambil menatap mata kasir itu nyalang.

Glup!

Kasir itu menelan ludahnya susah payah setelah melihat dan mendengar ucapan Kay barusan.

Aksa pun mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang seratus ribu kepada kasir tersebut.

"Kembaliannya ambil aja" ucap Aksa kepada kasir tersebut .

Lalu Aksa menarik paksa tangan Kay untuk keluar cafe .

"Lepas!" Sentak Kay sambil menarik paksa tangannya dari genggaman tangan kekar Aksa.

"Ish, harusnya Lo biarin gue cakar-cakar tuh wajah sok cantik mbak mbak kasir! Bukannya malah narik gue keluar cafe!" cerocos Kay sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

Tanpa sadar Aksa sudah mengacak-acak rambut Kay gemas membuat sang empu tersentak atas perilakunya.

"Ehh sorry, sorry" ujar Aksa sambil menarik tangannya yang bertengger di atas kepala Kay.

Akibat dari Perlakuannya sendiri,  membuat jantung Aksa berdetak tak karuan seperti saat ini.

Perasaan ini?

Kembali.

"Sa" panggil Kay menyadarkan lamunan Aksa.

"Eh-"

Ucapan Kay terputus saat Aksa kembali menariknya . Kay yang belum sepenuhnya siap langsung limbung kedepan.

Jatoh ! Pasti nih pasti, gue yakin nanti diketawain trus jadi tontonan yakin gue mah . Eh, kok gak jatoh-jatoh?
- batin Kay.

KAY'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang