👑 T I G A P U L U H E M P A T 👑

35 14 0
                                    

Aku gak tau ya apa motif kalian baca cerita ini tapi gak ninggalin jejak sama sekali , kalau kalian tau menghargai karya orang setidaknya apresiasi sedikit aja buat menambah pengetahuan, pelajaran dan semangat author dalam menulis.

Oke happy reading ❤️

•°•°•°•°•°•°•

"Heh! Budek kamu ya? Dipanggilin dari tadi gak nyaut - nyaut ngelamunin apa kamu hah?!"

"Ihhh apaan sih mah..."

"Ambilin mixer di Tante Mareta. Mama mau bikin kue cepet!"

"Aku bukan bonekamu bisa kau suruh suruh dengan seenak mau mu......" Aku menjawab dengan lirik lagu yang sedang trend saat ini membuat emosi Mama langsung naik ke ubun-ubun.

Sebelum Mama bertambah meledak Aku segera lari menuju rumah Tante Mareta yang berada di sebelah rumahku

"Siapa sih yang nyiptain tuh lagu bikin anak gue makin geblek aja!!"

👻

"Tante Mareta.... Yuhuuu assalamualaikum ini aku Kayla cantik!!! Mau ambil mixer yang dipinjam Tante Mareta"

"Waalaikumsalam masuk aja Kay Tante dibelakang lagi masak"

Aku segera masuk kedalam rumah Tante Mareta yang sudah Aku anggap seperti rumahku sendiri.

"Tante Maret lagi apa?" Tanya Aku yang tiba-tiba sudah dibelakang tubuh Tante Mareta.

"Allahuakbar kay!!! Bikin kaget aja kamu" Aku yang dimarahi hanya nyengir melihat Tante Mareta mengelus dadanya karena kaget.

"Mau apa kamu?" Tanya Tante Mareta sambil mencuci tangannya setelah memotong cabe-cabean. Tau kan? Itu tuh yang sering mangkal dipinggir jalan.

"Ambil mixer" jawabku. Mata dan tanganku pun bekerja sama mencari sesuatu , setelah menemukan nya kini giliran mulutKu yang ambil kendali. "Emm enyakk"

"Enak dong Tante yang buat , kalau mau ambil aja sana Tante masih banyak" ucap Tante Mareta sambil menyodorkan mixer nya.

"Wahhh  beneran Tan? Ohh tengkyu Somat lopyuu muachh!!"

"Iya serah kamu lah dasar kekeyi"

"WHAT!!!!???. NO! My name is Kayla do you know" iuhhhh gak banget ya aku disamain sama kekeyi! Gak gak mau pokoknya , walaupun tubuh Aku gak tinggi alias pendek tapi aku gak mau ya disamain sama orang lain! Kalau dibilang mirip Reemar Martin sih gak pa-pa hehe.

"Tapi kata Mama kamu , kamu suka nyanyi lagu nya berati kamu kembarannya kekeyi dong? Ahahaha"

Aku langsung mendelik sebal melihat Tante Mareta yang menertawakanku.

"Big no! Ya Tan. Pokoknya Kay marah sama Tante Maret!!!" Ucapku sambil berlari membawa mixer dan tak lupa kue satu toplesnya.

"Heh! Nama Tante juga bukan Maret ya.. tapi Mareta!!"

"Mareta kan ada maretnya Tan!" Sahutku yang mendengar suara protes Tante Mareta.

"Dasar gak ibu gak anak sama aja nyebelin nya minta ampun" gumam Tante Mareta sambil menggelengkan kepalanya.

👻

"Mahhhhhhhhhh , Mamahhh, Mamahhhhhhhhh..........."

"Apaan sih Kay Mama gak budek ! Gak usah teriak-teriak" Aku mengerucutkan bibirku kesal dengan jawaban Mama. "Nih bukannya bilang makasih malah marah-marah "

"Iya iya, makasih ya sayang udah bantuin Mama ngambil mixer dirumah sebelah!" Ucap Mama dengan nada yang di lembut lembut kan.

"Hehe iya Mah, sama-sama" Aku tersenyum lebar membuat Mama menaruh curiga padaku. Apalagi sekarang Aku menggerak-gerakan tangan seperti sedang menghitung uang.

Seperti tau niat terselubung ku Mama segera melangkahkan kakinya menuju dapur. "Ihhh mah!!!! Kok malah pergi sihh" kesalku sambil mengikuti langkah Mama dibelakang, tak lupa kaki yang ku hentak - hentakan kelantai dengan keras.

"Mah..." Aku masih saja mengikuti dibelakang Mama kemanapun Mama melangkah. Mengekor sambil menarik-narik ujung baju Mama.

Pokoknya aku gak mau berhenti merengek sebelum Mama kasih duit titik!

"Apaan sih kamu Kay! Nanti baju mama kendor kamu tarik-tarik kaya gitu" Biar! biarin aja lagian Mama tuh aslinya peka cuma pura-pura bego aja.

"Bagi duit dong..." ucapku memelas sambil memasang pose kismin.

"Buat apaan?" Ihh gitu ya setiap orang tua kalau diminta duit jawaban buat apaan .

"Jajan lah!"

"Nih" Mama memberikan uang berwarna orange itu kepada ku

"Kok Oren mah? Yang Merah gak ada?" ProtesKu sambil menerawang uang orange itu.

"Kamu itu ya bukannya bilang makasih malah marah-marah" ucap Mama yang menirukan ucapanKu

"Ck! Iya iya makasih Mom ku....." Akhirnya Aku mengalah dengan uang orange ditanganKu.

Tau duit Oren kan? Itu loh yang gambar orangnya pake sorban.

Kalau cuma duit segini mau beli apa? Paling juga cuma dapet cilok mang Ujang depan komplek , argghh!!!!! Mama pelit banget sih...

•°•°•

"Kay?"

Aku yang hendak menyuapkan satu tusuk cilok pun berhenti dengan mulut mangap.
Kalian denger gak sih kaya ada yang manggil aku gitu? Apa cilok ini yang manggil - manggil?
Aku teliti cilok yang sudah ku tusuk dengan garpu itu dengan seksama. Tidak ada yang mencurigakan , dan tidak ada yang aneh . Cilok mang Ujang ini seperti biasanya bulet kecil dengan warna putih.
Sampai akhirnya ada yang menepuk pundak ku dengan pelan , ku beranikan menengok kebelakang dan..

"Eh elo Vin gue kira siapa"

"Iya, lagi ngapain?" Dia basa basi busuk ya? Kok aneh ya

"Jajan , mau?" Tawar ku menyodorkan semangkok cilok sekedar basa-basi busuk juga untuk menunjang kesopanan masa aku makan dia ngeliatin doang. Tapi sejujurnya aku gak rela kalau dia benar-benar minta hehe. Tapi Alhamdulillah nya dia hanya menggeleng pelan dan memesan cilok sendiri.

Setelah pesanan Alvin datang kami kembali diam dalam kecanggungan. Sebenarnya aku deh yang canggung disini , emm gimana yah tau kan semalam aku nolak dia yah gitu canggung aja pas pagi-pagi gini ketemu lagi.
Sikap dia juga biasa aja kaya gak terjadi apa-apa sama kami , aku jadi tambah bersalah.

"Kay?"

"Emm"  bukannya gak mau nyaut cuma dia manggil pas posisi aku lagi ngunyah tuh cilok. Karna gak mau jawab dengan benar dan berakhir keselek maka ku jawab dengan gumaman.

"Soal semalam"

Jangan - jangan dia mau nembak aku lagi?!
Aku udah was - was banget nih makan pun aku jadi pelan demi mendengarkan ucapannya agar jelas.

"Gue bakal tetep perjuangin Lo. Walaupun Lo udah nolak gue"

Uhukkk!!!!










































Hallo gaess 'KS' is back!!!! Yuhuuu
Gimana? Vote dan komen ya buat part ini❤️

KAY'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang