👑 D U A P U L U H T U J U H 👑

73 19 1
                                    

"Yang mau jadi vokalis siapa nih jadinya?" Ucapan Winda membuat semua melihat kearahnya. Hari ini kelompok mereka latihan dirumah Winda.

Sontak Alfa angkat suara. "Kay aja tuh" sambil melihat kearah sang empu yang sudah panas dingin melihatnya. "Ogah ah apaan, gue gak bisa nyanyi gamau gue titik." Seru Kay tidak terima .

"Yoii Lo aja Kay " timpal Bima setuju dengan usulan Alfa.

"Enggak! Yang ada ancurr ntar kalo gue nyanyi" keukeuh Kay membela diri agar tidak dijerumuskan kedalam member vokalis. "Lo kan hobi nyanyi ditoilet masa gak bisa nyanyi sih. Toilet aja dibuat konser dadakan" sontak seluruh mata menatap Alvin penuh selidik.

"Gue pernah main kerumahnya eh dianya lagi konser ditoilet makanya gue tau" jelas Alvin sebelum teman-temannya berfikir negatif.

"Diem anjir malah buka kartu Lo" geram Kay menatap Alvin.

"Udah Lo semua diem biar gue aja yang atur" ujar Winda sambil mengambil posisi berdiri.

"Pertama drum . Siapa yang bisa mainin nih alat musik?" Tanyanya pada semua kelompoknya.

"Gue , gue hobi mukul panci emak gue sampe bolong. Tapi gak tau deh kalo mukul drum bisa apa gak " ujar Bima sambil mengangkat tangannya diudara. "Yeeee goblok!" Maki Alfa , Aksa , dan Alvin secara bersamaan.

"Oke Bim, ntar Lo belajar main drum tapi jangan sampe bolong!" Bima hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Yang kedua gitaris, gausah ditanya gue tau Alfa bisa" ujar Winda sambil melirik Alfa yang duduk disebelahnya. Alfa hanya menghela nafas kecewa padahal dirinya menginginkan jadi vokalis. Bukan tanpa sebab karena Alfa punya rencana tersendiri yaitu menjadikan Kay vokalis juga dan nantinya mereka akan duet bersama. Sungguh rencana yang licik namun belum bertindak ternyata gagal duluan .

Pembagian tugas terus berlanjut hingga selesai. Kay memberenggut kesal setelah pembagian tugas yang Winda berikan. Dirinya tentu saja kebagian nyanyi.

Dari awal memang semua setuju kecuali Kay tentunya. Kay takut saat bernyanyi nanti suaranya jadi seperti kambing kecekek. Bukannya menambah nilai malah menambah malu.

"Ish! Kok gue sih . Lagian kalo gue mau nyanyi apaan?!" Tanya Kay sewot.

"Yang romantis!" Seru Alfa yang dihadiahi jitakan mulus dikepalanya oleh Bima. "Ye si Dugong main jitak - jitak aja Lo!" Ucap Alfa membahas perbuatan Bima.

"Mending yang sad , sad aja deh nanti kan penonton or pendengar jadi melow - melow terus kebawah perasaan deh sukur - sukur ada yang nangis - nangis Bombay" ujar Aksa memberikan usulannya.

Yuyun mengernyit "lah bukannya happy juga bisa kebawa suasana ya?kalo yang nyanyi menghayati lagunya"

"Eh iya juga ya hehe" ucap Aksa sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Anjirlah secara gak langsung Lo ngatain gue gak bisa menghayati sebuah lagu!" Sembur Kay .

"Hehe gak gitu Kay sayang , maksud princess Yuyun yang imoet tiada Tara ini baik kok. Nanti biar Lo lebih belajar buat menghayati sebuah lagu gitu loh Kay nya akho"

"Huekkk!!!!!!!" Auto semua gumoh mendengar penuturan Yuyun barusan.

"Lah jadinya lagu apa dong! Jangan yang Inggris - Inggris lah ntar lidah gue kepleset!" Ujar Kay.

"Santuy ntar cari yang lokal - lokal aja" ucap Alvin menatap semuanya.

"Lah bukannya Lo suka lagunya Om saun ya Kay? Kenapa gak pake lagunya aja sih. Lo kan hafal diluar kepala tuh" sahut Bima.

"Ihhh your congor minta disambelin emang ya! Dia punya nama yang indah njir namanya itu Shawn mendesah...." Ucap Kay sambil membayangkan wajah idolanya, membuat semua orang bergidik melihat kelakuannya.

"Lagian nih ya bukannya gue gak mau nyanyiin lagu suami gue sendiri. Cuma gue gak mau aja ciptaan suami gue diumbar sana - sini sama gue yang notabenya istrinya. Biarin aja suami gue yang memboomingkan ciptaannya sendiri agar lebih berkesan gituloh!" Lanjutnya dengan sederet kalimat panjang.

"Oh" jawab mereka serentak.

"Betewe gimana kalo lagu Aisyah istri Rasulullah  aja itu kan pas lagi trending juga" usul Winda.

"Gak jangan , gak pas sama yang nyanyi . Kay kan mblangsak" sahut Yuyun .

"Anjirlah nyesek bat tuh pasti" ucap Bima dengan tawa ngakaknya. Kay melotot sebal melihat Yuyun dan Bima yang kompak membulinya.

"Yang waras mah ngalah aja" balas Kay .

Yuyun memberenggut"Lo kira kita gak waras, huh?"

"Nahh tuh Lo ngakuin sendiri ahahah"tawa Kay pecah padahal gak ada yang lucu sama sekali membuat tawanya jadi garing kriuk kres.

"Eh eh nih saran dari gue nih ya gimana kalo lagu my heart aja. Bukannya gimana ya cuma lagu ini kan perpaduan antara 2 bahasa . Ada bahasa Indonesia , Inggris juga ada walaupun secuil upil. Gimana?" Saran yang bagus nak. Semua langsung menatap takjub ke arah Alvin yang selesai memberi petuahnya.

Kay tersenyum "Good, gue suka Lo!" Senyum yang masih menghiasi wajahnya perlahan menghilangkan digantikan dengan deheman untuk menghilangkan kecanggungan.

" Ekhem! Maksudnya gue suka ide Lo" lanjutnya.

"Oke gue juga setuju, keren juga sih gue juga suka lho sama lagunya" ucap Winda bersemangat.

"Disini kau dan aku terbiasa bersama...... Menjalani kasih sayang...... Berdua bersama Adit......." Winda bernyanyi sambil menghayati sebuah lagu dengan lirik yang sedikit diganti.

"Alah Adit Mulu ,kaya Adit mau sama Lo aja" sahut Kay dengan ucapan pedasnya.

"Ini nih ciri-ciri kaum syirik!" Ucap Winda .

"Ahahaha!!!!!!!" Yuyun tertawa dengan kerasnya hingga tak menyadari bahwa hujan turun dengan derasnya yang bersumber dari mulutnya sendiri. "Anjir diem Lo nyet bau banget tuh mulut gak pernah disikat ya!?" Kesal Bima sambil menutup hidungnya dengan jarinya.

"Enak aja mulut bau soklin gini dikata bau , nih cium nih HAH!" Ucap Yuyun  sambil bernafas didepan muka Bima.

Bima pucat pasi " Yun kasian elah anak orang mau pingsan tuh " ucap Alfa .

"Gak jelas Lo semua! Gue mau balik udah sore bye!" Pamit Alvin sambil berdiri dari duduknya dan berjalan kearah pintu.

"Gue juga mau balik bye!" Kay pun ikut berdiri dan mengikuti Alvin dari belakang.

Setelah Alvin dan Kay tidak terlihat dari pandangan mereka, mereka pun satu persatu pergi meninggalkan rumah Winda untuk pulang ke Rahmatullah. Enggak deng rumah masing-masing maksudnya.





















































Sekian dan terima kasih

KAY'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang