"Apa mau marah lo? Gue bisa aja gak nyebarin berita ini tapi ada syaratnya"
"Apaan?
"Gue mau...."
--------------------------------------------------------
"Gue mau lo jadi pembantu gue selama sebulan" kata Flui
"Apah?" kaget Tama
"Ogah gue jadi pembantu lo. Apalagi sebulan makin ogah gue" Tambah Tama
"Yaudah kalo gitu. Tunggu aja.."
"Iya deh iya gue mau. Ini demi citra gue ya inget demi citra gue bukan berarti gue takut ama lo" potong Tama
"Yaudah. Deal?"
"Deal" Flui dan Tama saling menautkan tangannya pertanda mereka setuju
"Yaudah ayok pulang udah hampir sore nih" Ajak Flui
"Yaudah ayok. Kita pamit dulu ke Oma gue" balas Tama
"Yok"
Tama pov
'Duh ngapain gue pake nangis didepan cewek itu sih?'
'Gue harus jadi babu dia kan. Sebulan lagi, sehari gue ama dia aja udah pusing nih kepala apalagi sebulan' batin Tama
"Lah si kodok malah bengong ayok katanya mau pulang" ujar Flui yang sudah jalan duluan dengan membawa 1 sampel bunga langka. Yang 2 ada ditangan gue
"Iya iya bawel amat si lo koala" balas gue
"Apa lo bilang?" kata Flui dengan berkacak pinggang
"Udah lah ayo cepetan" kata gue mendahului dia
"Ye si kodok" kata Flui
Gue pergi ke mension diikuti si cewek gesrek dibelakang. Gue melihat Oma yang lagi nonton tv diruang tamu
"Oma" panggil gue
"Iya cucu Oma ada apa?" tanya Oma
"Kita mau pulang Oma" kata Flui
"Loh kok cepet banget. Gak nginep aja?" tanya oma lagi
"Ini udah mau sore Oma. Lain kali aja nginepnya kita juga mau ngerjain laporan" balas Tama
"Oh yaudah kalau gitu Tama pamit pulang dulu ya Oma" kata gue sambil mencium tangan dan pipi Oma gue
"Flui juga pamit ya Oma" kata Flui sambil mencium tangan Oma gue
"Iya hati-hati ya sayang" kata Oma
"Iya Oma" jawab gue dan Flui bebarengan
Gue langsung pergi ke garasi untuk ngambil motor gue.
"Ayo naik" kata gue
"Iya sabar dong" kata Flui
Gue langsung ngegas sampei Flui terjungkal ke depan dan reflek tangannya melingkar di perut gue
"Eh maaf gak sengaja. Abinya lo main nge gas aja" kata Flui sambil melepas tangannya dari pinggang gue
"Pegangan aja lagi takut jatuh" kata gue dengan nada santai. Padahal jantung udah gak santai ini mah
Dengan ragu-ragu akhirnya Flui mulai melingkarkan tanggannya lagi dipinggang gue. Gue pun melajukan motor gue dengan kecepatan normal
Author pov
'Nyaman' satu kata yang terlintas difikiran Flui saat dirinya memeluk Tama dari belakang
Perjalan pulang kembali mereka lalui dengan keheningan. Bukan tanpa alasan, Flui ternyata tertidur dengan memeluk Tama dari belakang. Tama yang melihat dari spion motor sportnya itu hanya bisa tersenyum melibat Flui yang tidur pulas seperti itu. Menambah kesan manis pada diri Flui
KAMU SEDANG MEMBACA
Komitmen (End)
Teen Fiction"Apa lo lihat-lihat" ketus gue "Siapa juga yang lihat lihat lo" jawab cewek tadi tak kalah sinis "Dasar cewek tengil. Buruan minta maaf sama gue" "Idih Ogah banget" "Heh kalian berdua, kenapa masih belum masuk kelas" ucap pak cipto guru paling kille...