#26 Peringatan

353 14 0
                                    

Tama berjalan keruang musik. Ruang yang selalu membuat dirinya tenang dalam keadaan kacau. Ia merogoh kunci ruang musik dari dalam saku celananya. Jangan tanyakan kenapa Tama bisa mendapat kunci ruang musik dengan mudah. Karena Tama adalah ketua eskul musik jadi kunci ruang musik dibawa olehnya

Ia mengambil gitar yang berada pada pojok ruangan. Ia duduk dikursi yang ada diruang musik. Mulai memetik sinar gitar dengan mata terpejam menikmati setiap nada yang terdengar. Ia mulai menyanyikan lagu milik Demi Lovato~ Stone Cold

Stone cold
Stone cold
You see me standing
But I'm dyin' on the floor
Stone cold
Stone cold
Maybe if I don't cry
I won't feel anymore

Tama begitu menghayati setiap bait lagu yang ia nyanyikan lagu ini begitu mengambarkan perasaan Tama saat ini.

Stone cold,Baby
God knows I try to feel
Happy for you
Know that I am
Even if I can't understand
I'll take the pain
Give me the truth
Me and my heart
We'll make it through
If happy is her
I'm happy for you

Petikan gitar mengakhiri nyanyian Tama yang begitu menyayat hati.

Disisi lain Flui dengan keduanya temannya telah selesai makan di kantin dan ingin kembali ke kelas.

"Kalian duluan aja aku mau ke toilet dulu" kata Flui

"Mau ditemenin gak?" tanya Ara

"Gak usah"

"Yaudah kita duluan ya" kata Ana

"Iya"

Flui berjalan kearah kamar mandi dengan gontainya. Setelah sampai ia langsung memasuki salah satu bilik kamar mandi. Setelah keluar ia muncuci muka diwastafel yang ada di dalam kamar mandi.

"Eh lo cewek murahan gue ingetin sama lo jangan pernah lo deketin Tama gue" ujar Sarah yang baru datang dengan kedua cecurutnya

"Lo ngomong sama gue?" tanya Flui dengan nada santai

"Lo gak punya mata ya. Ya jelas-jelas gue ngomong sama lo" kata Sarah

"Biasa aja gak usah ngegas bisa kali"

"Lo emang kurang ajar ya" kata Sarah sambil mendorong bahu Flui. Namun langsung ditepis kasal oleh Flui

"Mau lo apasih?" tanya Flui yang mulai muak

"Gue mau lo jauhin Tama" katanya tegas

"Lah lo siapa ngelarang gue deket sama Tama"

"Emang gak mau tau ya lo" kata Sarah

"Dasar bicth" kata Dona teman Sarah

"Apa maksud lo hah" kata Flui dengan suara naik satu oktaf

"Yo lo bicth udah punya Raja masih aja deketin Tama sama Alex. Apa namanya kalau bukan bicth" kata Silvia Temen sarah yang satunya lagi

Flui terkekeh sinis "Lo gak punya kaca dirumah?" tanya Flui

"Apa maksud lo hah" kata Sarah emosi

"Lo pada gak punya otak buat mikir ya. Siapa disini yang ngejar-ngejar Tama lo kan bukan gue. Jadi yang sebenernya bicth disini itu lo" kata Flui sambil menunjuk tepar pada wajah Sarah yang sudah memerah

"Dan gue tekankan lagi lo gak tau apa-apa tentang hidup gue. Bicth" kata Flui langsung melenggang pergi meninggalkan toilet dengan menabrak bahu Sarah kencang

"Awas aja lo tunggu pembalasan gue" kata Sarah menyeringai

Sesampainya dikelas Flui langsung mendudukkan dirinya dengan wajah kurang bersahabat. Kedua temannya yang menyadari itu sontak menoleh kepada Flui

Komitmen (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang