#30 Ungkapan cinta

407 18 1
                                    

Setelah pergi ke toilet Flui tak langsung pergi ke kelasnya melainkan pergi ke taman belakang sekolah. Ia ingin menyegarkan pikirannya sebentar disana.

Saat telah sampai disana terlihat seseorang tengah duduk disalah satu kursi panjang taman belakang sekoalah. Dari belakang ia merasa kenal dengan punggung itu ia berjalan mendekati cowok itu

"Alex ngapain lo disini?" tanya Flui

"Eh- gak ngapa-ngapain kok. Lo sendiri ngapain disini. Bolos lo ya?" kata Alex sambil memicingkan matanya

"Iya bosen gue belajar mulu lagian gue udah pinter"

"Sombong amat lo" kata Alex sambil tertawa receh

"Hahaha harus dong" tawa Flui

"Serah lo dah" kata Alex

Kemudian keduanya sama-sama terdiam

"Lex" panggil Flui

"Apa?"

"Lo kok kalau sama gue gak dingin sih. Padahal ke semua orang lo dingin banget kecuali sama sabahat lo sih"

"Gue kan udah pernah bilang kalau gue dingin cuma buat orang yang gak penting dalam hidup gue" jelas Alex. Flui hanya menganggukkan kepalanya

"Gue boleh nanya gak?" kata Alex pada Flui

"Nanya aja" balas Flui

"Kalau gue suka lo gimana?" tanya Alex tiba-tiba

Flui tersentak kaget dengan pertanyaan Alex. Namun ia kembali bersikap seperti biasa

"Haha gak mungkin lah. Lo kan udah gue anggep seperti abang gue sendiri" jawab Flui dengan kekehan kecil

Tiba-tiba Alex beralih menggenggam kedua tangan Flui dan menatap Flui lekat

"Tapi gue beneran sayang sama lo Flui. Gue cinta sama lo bukan sebagai abang seperti yang lo rasain. Entah kapan perasaan ini datang tapi gue ngerasa nyaman dekat sama lo. Gue udah suka sama lo sejak kita tabrakan dikoridor waktu itu. Tapi disini gue cuma mau mengutarakan perasaan gue aja gue gak berharap lo jawab ataupun membalas perasaan gue. Dengan gue ungkapin ini semua gue udah lega. Setidaknya gue bukan pengecut yang selalu nutupin perasaanya." kata Alex sambil menatap dalam mata Flui

Sungguh Flui kembali tersentak kaget dengan ucapan Alex barusan. Ia merasa aneh saat ini. Ia tahu kalau hatinya mulai nyaman dengan seseorang tapi ia tak tega jika harus menyakiti hati orang didepannya ini. Ia terlalu baik untuk disakiti. Tapi ia tak bisa berbohong dengan perasaannya sendiri sungguh itu akan lebih menyakitkan nantinya

"Maaf Lex gue gak bisa" kata Flui lirih dengan menunduk tak mampu menatap wajah kecewa Alex

"Gakpapa gak usah minta maaf lo gak salah. Tapi gue boleh sesuatu?" tanya Alex

"Apa?"

"Kasih gue alasan untuk itu" kata Alex

"Jujur gue emang nyaman deket sama lo, gue sayang sama lo tapi itu sebagai kakak gak lebih Alex" jelas Flui dengan wajah sendunya

"Oke gue bisa ngerti karena mencintai tak selamanya harus memiliki kan?" tanya Alex sambil tersenyum hambar. Senyum yang menyiratkan kekecewaan dan sakit yang amat dalam

"Apa gue bisa minta sesuatu sama lo?" tanya Flui

"Apa aja asalkan gue bisa memenuhinya" jawab Alex

"Bisakah lo isi hati gue sebagai kakak gue sama kayak kak Raja?"

Alex tersenyum dan Flui tau senyum yang dipaksakan itu pasti terasa menyakitkan tapi ini lebih baik dari pada menjalin hubungan dengan perasaan sepihak hal itu pasti lebih menyakitkan.

Komitmen (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang