"Lobi sekarang" Tut..
Sambungan telepon terputus dan tak lama datang seorang wanita dengan menunduk patuh melihat Tama
"Ada apa tuan muda?" kata wanita itu
"Hah tuan muda?" Flui terkejut karena wanita yang baru datang yang ia yakini adalah sekretaris CEO disini dari name tag yang ia pakai memangil Tama dengan sebutan Tuan muda?
"Pecat dia!!" Perintah Tama datar
"Eh lo siapa main nyuruh-nyuruh pecat gue" kata si resepsionis dengan muka merah padam
"Saya CEO disini" kata Tama dingin
'Hah CEO?' batin Flui
"Hahah cuma bocah ingusan aja ngaku CEO disini bangun lo jangan ngimpi" kata Resepsionis sambil menyerigai
"Diam kamu Silvi tuan Tama adalah CEO kita" kata Ella seketraris Tama yang sedari tadi geram dengan tingkah resepsionis baru ini
Deg..
Silvi menegang mendengar penuturan atasannya itu
"Ella cepat pecat dia" kata Tama tegas tidak bisa terbantahkan
"Baik tuan" balas Ella
"Maaf tuan saya tidak tau jika tuan adalah CEO disini. Tolong jangan pecat saya tuan" kata si resepsionis sambil menangkupkan kedua tangan didepan dada sambil memohon agar dirinya tidak dipecat
"Saya tidak peduli. Ella kau pecat dia saya tidak mau ada pegawai yang tidak sopan dikantor saya"
"Maaf tuan dia adalah resepsionis baru disini"
"Aku tidak ingin hal ini terjadi lagi"
"Baik tuan" setelah itu Tama berjalan memasuki lief dengan mengandeng tangan Flui
Flui yang sedari tadi hanya tercengang melihat apa yang terjadi barusan hanya bisa pasrah digandeng seperti itu. Tama memencet tombol pada lief.
Ting..
Pintu lief terbuka mereka telah sampai dilantai 49 yakni lantai dimana ruang CEO berada. Tama dan Flui langsung masuk kedalam ruangan yang sangat besar bernuansa hitam putih itu
'Njrr ruangan gue aja udah gede menurut gue lah ini tambah gede lagi' batin Flui
Tama pov
"Duduk" kata gue pada Flui
"Iya"
"Maaf atas kejadian tadi"
"Iya gak papa. Tapi gue masih belum percaya rasanya lo beneran CEO perusahaan nomor 1 di dunia" kata Flui
"Ya udah tinggal percaya aja susah amat" jawab gue santai
"Tau ah males gue ngomong sama lo" kata Flui kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Komitmen (End)
Novela Juvenil"Apa lo lihat-lihat" ketus gue "Siapa juga yang lihat lihat lo" jawab cewek tadi tak kalah sinis "Dasar cewek tengil. Buruan minta maaf sama gue" "Idih Ogah banget" "Heh kalian berdua, kenapa masih belum masuk kelas" ucap pak cipto guru paling kille...