#23 Pasar malam (1)

360 17 1
                                    

Siang berganti malam, malam berganti pagi. Tak terasa dua minggu telah berlalu begitu cepat. Hari ini adalah hari dimana Tama akan dibebaskan dari hukumannya. Entah harus senang atau sedih. Tama merasa tak rela jika harus berjauhan dengan Flui.

"Flui" panggil Tama sambil mencekal tangan Flui karena bel bulang sekolah telah berbunyi

"Iya?"

"Em- anu itu" kata Tama gugup

'Kanapa gue gugup gini sih. Malu-maluin aja' batin Tama

"Apasih Tam? Anu itu apa?" tanya Flui

"Hari ini kan hari terakhir gue jalanin masa hukuman gue. Nanti malem gue jemput"

"Lah kemana?ngapain?" tanya Flui bingung

"Em gak papa sih. Kalau lo sibuk ya udah deh gakpapa" kata Tama

"Eh siapa bilang gue gak mau" balas Flui cepat

"Jadi lo mau?" tanya Tama berbinar

"Mau lah. Masak gratisan ditolak"

Tama terkekeh mendengar jawaban Flui "Yaudah nanti malam jam 7"

"Okeh" balas Flui lalu meninggalkan kelas

*****

Jam sudah menunjukkan pukul 18.30 namun gadis itu masih terlihat lelap dalam tidurnya. Hingga bunyi telfon mengganggu tidur nyeyaknya. Tanpa melihat siapa yang menelfon Flui langsung menggeser tombol hijau pada ponselnya

"Halo" kata Flui dengan suara serak khas orang bangun tidur

"Lo baru bangun tidur ya" kata orang disebrang sana

Mata Flui membulat mendengar suara berat khas seorang cowok disebrang sana. Ia menatap nama sang penelpon tertera nama 'Tama Tengil' dilayar hpnya

"Tiga puluh lagi gue jemput gak pake ngaret"

Tut..

Sambungan telepon terputus. Flui melihat jam yang berada diatas nakas ia menepuk dahinya. Ia lupa bahwa ia ada janji dengan Tama. Buru-buru ia masuk ke kamar mandi. Setelah 20 menit bersiap dengan celana denim abu dengan kaos putih polos dilapisi jaket levis berwarna hitam tak lupa bedak bayi dan liptin yang mehiasi wajah cantiknya.

"Udah perfect" gumam Flui sambil melihat pantulan dirinya dicermin

Setelah itu ia memasukkan dompet dan hp kedalam tas selempangnya. Ia berjalan keluar untuk menunggu Tama dan meminta ijin kepada kedua orang tuanya.

"Malam semua" kata Flui

"Malam" jawab mereka bertiga kompak

"Mau kemana dek?" tanya Raja sambil melihat penampilan Flui yang sudah Rapi

"Iya udah rapi aja nih anak papa"

"Flui mau keluar sama temen pah. Boleh ya?" tanya Flui

"Sama siapa? Sama Alex lagi?" sahut Raja

"Bukan kak. Tapi sama Tama" jelas Flui

"Dulu aja berantem terus sekarang malah mau jalan. Dasar anak Onta" cibir Raja

"Bilang aja iri gak bisa jalan sama Ana haha"

Raja hanya mengerutu atas ucapan Flui. Raffi dan Bunga menggelengkan kepala dengan sikap twinsnya itu.

Komitmen (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang