Flui mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya. Pandangannya mengedar menatap sekeliling penuh dengan dinding bercat putih lengkap dengan bau obat-obatan yang menyeruak. Flui tau dimana dirinya sekarang ia dirumah sakit kemarin ia dirawat.
Ceklek
Pintu ruangan Flui terbuka nampak Raja dengan wajah lebih fresh dari pada kemarin
"Udah bangun dek? Ada yang sakit? Kamu butuh apa?" tanya Raja beruntun sambil berjalan kearah Flui
"Haus" jawab Flui dengan sigap Raja memberikan air putih diatas nakas lada Flui
"Ada yang sakit?" tanya Raja lagi. Flui menggelengkan kepalanya pertanda tak ada yang sakit
"Tama mana kak?" tanya Flui
Raja diam tak tau harus mengucapkan apa. Jujur saja ia tak sanggup mengetakan hal ini kepada adiknya
"Kakak kok diem aja sih? Tama mana kak?" tanya Flui sekali lagi diiringi raut wajah gelisah.
Namun tetap saja Raja tetap diam tak bersuara hingga suara decitan pintu mengalihkan perhatian keduanya. Terlihat para sabahatnya dan Alex dkk tengah berada diambang pintu
"Ya ampun Flui aku akhirnya kamu sadar juga. Kamu gak papa kan?" kata Ara sambil memeluk Flui yang masih berbaring diatas tempat tidur
"Aku gak papa kok" jawab Flui diiringi senyum manisnya
"Udah mendingan Flu?" tanya Ana
"Udah kok" balas Flui
"Gimana keadaan lo?" tanya Alex
"Udah mendingan kok. Oh iya Tama mana kak kok gak ikut kalian?" tanya Flui
Alex terdiam ia juga tak tau harus mengatakan apa. Sedangkan Joni dan Devid juga ikut bungkam
"Dev?Jon?"
"Ini kenapa sih pada gak punya mulut buat ngomong" bentak Flui karena tak ada seorangpun yang mau menjawab pertanyaannya
"Tama pergi" kata Devid akhirnya
Deg.
Jantung Flui seakan benhenti berdetak. Tama pergi? Pergi kemana? Apakah Tama akan meninggalkan dirinya? Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam diri Flui. Namun yang terpenting saat ini adalah kemana Tama?
"Pergi kemana?" tanya Flui
Devid diam tak menjawab. Flui turun dari brangkar mencengkram bahu Devid kuat
"Tama pergi kemana Dev?" tanya Flui lagi namun sama Devid tetap diam
"Dev, Tama kemana Dev Jawab!!" Bentak Flui keras sambil menguncang bahu Devid
"Tama pergi ke LA puas lo?!!" Bentak Devid sungguh Devid tak sengaja membentak Flui ini terjadi karena sosok sahabat yang paling ia sayangi akan pergi jauh karena gadis didepannya ini
Mendengar bentakan Devid kaki Flui melepas tak sanggup untuk menopang dirinya. Flui luruh kelantai berserta isak tangis mulai keluar dari bibirnya
"Kenapa lo bentak dia hah!" teriak Raja marah sambil mencengram kerah baju Devid
"Sorry Raj gue kelepasan" kata Devid menyesal
Raja langsung berjongkok dan merengkuh tubuh lemas Flui dalam dekapannya sungguh hatinya ikut sakit melihat kembarannya seperti ini
"Jam berapa Tama berangkat kak?" tanya Flui setelah tangisannya mereda
"Jam 8 pagi" jawab Raja
Ya mereka semua memang mengetahui perihal keberangkatan Tama karena tadi pagi Tama sempat perpamitan pada teman-temannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Komitmen (End)
Teen Fiction"Apa lo lihat-lihat" ketus gue "Siapa juga yang lihat lihat lo" jawab cewek tadi tak kalah sinis "Dasar cewek tengil. Buruan minta maaf sama gue" "Idih Ogah banget" "Heh kalian berdua, kenapa masih belum masuk kelas" ucap pak cipto guru paling kille...