Hari selasa adalah hari tersial bagi Fluida saat ini. Bagaimana tidak saat ini ia tengah berdiri hormat didepan sang merah putih selama berjam-jam dengan mahluk tengil yang menemaninya. Mungkin bagi sebagian cewek yang ada di SMA Wijaya merasa sangat beruntung bisa dihukum dengan salah most wanted boy sekolah. Lain dengan Flui yang merasa sangat tidak beruntung akan hal itu
"Tama, Fluida sekarang kalian boleh ke kelas. Dan ingat besok jangan sampai terlambat lagi" seru guru Bk terkiller di SMA ini. Siapa lagi kalau bukan pak cokocip alias pak Cipto
"Baik pak" seru keduanya bebarengan
Namun bukannya ke kelas keduanya malah berjalan menuju kantin untuk membolos
"Lo ngapain ngikutin gue?" ketus Flui pada Tama karena terus mengganggunya sejak tadi
"Lah ge-er amat lo. Orang gue mau kekantin juga whlee" balas Tama
"Tama.. Lo ngeselin banget sih" Flui langsung berjalan didepan Tama dengan menghentakkan kakinya menandakan ia sangat kesal.
Tama terkekeh kecil melihat tingkah Fluida. Namun ia merasa devaju dengan tingkah Fluida itu. Entah perasaanya saja atau memang benar Fluida sangat mirip dengan princess kecilnya dulu. Ia menjadi semakin penasaran untuk mengetahui kebenaran bahwa Fluida lah teman masa kecilnya dulu ataukah bukan.
Setelah sampai dikantin Flui langsung mendudukan dirinya dimeja kesayangannya yang berada di pojok kantin dekat stan bakso mang ujang.
"Mang bakso 1 sama es jeruk 1" kata Flui pada mang ujang
"Dua mang" kata Tama sambil duduk didepan Flui
"Okeh" balas mang ujang
Flui memutar bola malas lalu mengambil ponsel yang berada disaku bajunya tanpa memperdulikan Tama yang ada di depannya
"Udah jangan ngambek dong princess"
Deg.
Jantung Flui seakan berhenti berdetak mendengar perkataan Tama barusan. Ia seolah dejavu dengan kata-kata itu. Sekilas ia mengingat kembali kenangan masalalunya
Flasback on
"Putla jangan dimakan itu es klimnya punya Zein" pekik gadis kecil dengan suara candelnya
"Putra minta zein jangan pelit" jawab sang bocah laki-laki yang bernama Putra
"Pokoknya zein ngambek sama putla, zein gak mau ngomong lagi sama putla"
"Loh kok gitu putra kan cuma minta satu sendok"
"Gak mau tau pokoknya zein ngambek"
"Jangan ngambek dong princess. Nanti kalau putra udah besar putra beliin yang banyak deh" bujuk Putra
Gadis itu menoleh dengan mata berbinar.
"Beneran ya?" tanya gadis kecil itu dengan antusias
Putra mengangguk mantap "iya"
"Plomise?" kata Zein sambil mengacungkan jari kelingkingnya
"Promise" kata putra sambil menautkan jari kelingkingnya dengan milik zein
Flasback off
"Heh kenapa lo?" tanya Tama karena melihat Flui tengah melamun
"Ha-h apa?"
"Kenapa lo?" tanya Tama lagi
"Gak papa emang gue kenapa" jawab Flui dengan nada ketus
"Baper lo ya gue panggil princess" goda Tama
KAMU SEDANG MEMBACA
Komitmen (End)
Teen Fiction"Apa lo lihat-lihat" ketus gue "Siapa juga yang lihat lihat lo" jawab cewek tadi tak kalah sinis "Dasar cewek tengil. Buruan minta maaf sama gue" "Idih Ogah banget" "Heh kalian berdua, kenapa masih belum masuk kelas" ucap pak cipto guru paling kille...