"Eh lo mau kemana?""Tunggu gue mau bikin pertujukan" kata cewek itu
Byurr...
"Upss maaf gue sengaja tuh" kata cewek itu
Segelas jus jeruk berhasil ditumpahkan pada baju putih Flui. Sontak hal itu membuat seluruh isi kantin memperhatikan kejadian itu.
Brakk..
Flui mengebrak meja dengan muka merah padam. "Anjing, ngapain lo nyiram gue hah?" tanya flui
"Heh lo apa-apaan sih" kata Ana sambil mendorong bahu cewek itu
"Temen lo itu yang apa-apaan jadi cewek kok kecentilan. Udah punya pacar masih aja kecentilan sama cowok lain" kata cewek itu dengan nada sinis
Raja yang sedari tadi diam sudah kehabisan kesabaran menghadapi nenek lampir didepannya ini.
"Pergi" kata Raja dengan tatapan tajamnya
Namun perkataan Raja hanya bagai angin lalu bagi Bianca. Orang yang tadi menyiram Flui adalah Bianca Putri Jordan anak dari Dimas jordan dan Rain Putri Jordan yang merupakan donatur terbesar di SMA Wijaya. Dengan alasan itulah dia berlaku sok berkuasa di SMA Wijaya.
"Kok kamu nyuruh aku pergi sih Raj" kata Bianca centil sambil menampakkan muka sok imut yang sangat menjijikan
Flui mendesis jijik dengan tingkah Bianca "Ngak punya kaca ya lo" kata Flui
"Maksud lo apaan?" sarkas Bianca sambil mendorong bahu Flui
"Gak usah dorong-dorong dong" kata Ara
"Pergi Bianca" kata Raja lagi dengan suara dingin nan Tajam
Tama pov
'Nih nenek lampir ngapain lagi sih' batin gue jengah dengan ulah Bianca yang selalu sok berkuasa
Gue melirik para kaum adam yang ada dikantin. 'Kok ada yang aneh ya'
Gue ngikutin pandangan mereka dan 'Shit, baju Flui tembus'Grep..
Gue langsung meluk Flui didepan semua orang. Semua orang hanya bisa bengong karena terkejut.
Badan Flui langsung menegang seketika. "Lo apa-apaan sih lepasin" kata Flui berontak
"Diem baju lo tembus" bisik gue tepat ditelinga Flui. Flui hanya diam sambil menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Tama karena malu setengah mati.
"Ketauhan kan siapa yang gak ngaca. Di depan pacarnya sendiri pelukan sama laki-laki lain. Kamu lihat kan Raj dia itu cuma cewek murahan" kata Bianca
"DIAM" kata Raja pada Bianca semua orang kicep mendengar bentakan Raja. Raja natap gue dengan wajah yang memerah menahan amarah. Gue yang sadar akan situasi langsung berjalan dengan Flui yang masih dipelukan gue ke arah Raja.
"Baju adek lo tembus gak usah mikir aneh-aneh gue cuma nyelametin adek lo dari tatapan lapar laki-laki disini" bisik gue pada Raja. Gue langsung membawa Flui pergi dari kantin gak peduli apalagi yang ada disana
Gue membawa Flui ke kelas ngambil jaket gue. Selama dikoridor tak sedikit dari mereka yang membicaran Gue yang memeluk Flui.
'Loh itu yang dipeluk Tama siapa ya. Beruntung banget'
'Duh aku juga mau dong Tam'
'Gantian dong'
'Dasar cewek kecentilan peluk-peluk prince gue'
KAMU SEDANG MEMBACA
Komitmen (End)
Teen Fiction"Apa lo lihat-lihat" ketus gue "Siapa juga yang lihat lihat lo" jawab cewek tadi tak kalah sinis "Dasar cewek tengil. Buruan minta maaf sama gue" "Idih Ogah banget" "Heh kalian berdua, kenapa masih belum masuk kelas" ucap pak cipto guru paling kille...