"Bangsat" umpat Tama marah dada naik turun menandakan emosinya yang sudah meledak.
Tanpa banyak bicara ia langsung mengambil pisau dari genggaman Bianca
Dorr
"TAMA" teriak Raja,Devid,Joni, dan Alex bersamaan ketika Tama meluncurkan tembakan ke udara
Bianca dan Sarah membeku ditempat ketika tembakan Tama diluncurkan.
Tanpa basa basi lagi Tama langsung berjalan kearah Flui dan melepaskan ikatan Flui.
"Lo gak papa?" tanya Tama dengan raut wajah khawatir
"Hah gue gak papa"
Tama langsung mendekap Flui erat menyalurkan kerinduan dan khewatiran yang sangat besar. Tangis Flui pecah seketika kemudian ikut mendekap Tama tak kalah erat.
Sedangkan Bianca dan Sarah kini tengah ditangani oleh teman-temannya.
"Mau kemana lo?" tanya Devid menyeringai sambil mencekal tangan Sarah yang ingin kabur.
"Le-pasin gu-e" kata Sarah tergagap
"Gak akan" balas Devid kemudian menyeret Sarah didepan Raja begitu pula dengan Joni yang menyeret Bianca kedepan Raja
"Apa yang lo lakuin hah" bentak Raja dengan emosi yang meluap-luap
"Ma-afin gue Raj" kata Bianca sambil menunduk takut
"In your dream" balas Raja dingin dengan sorot mata tajam dan itu membuat siapa yang melihat sorot mata itu menciut melihat aura gelap Raja
"Zein" teriak Tama karena Flui tiba-tiba ambruk dipelukannya
Raja yang mendengar Tama teriak langsung kalang kabut berlari kearah Tama yang sudah menggendong Flui
"Urus mereka" ucap Alex dingin
"Serahkan ke kita" balas Joni dan Devid bersama
"Raj siapin mobil cepet" kata Tama pada Raja
Raja mengangguk lalu berlari keluar dari tempat itu diikuti Tama. Raja langsung membuka pintu belakang mobilnya membiarkan Tama masuk membawa Flui. Raja langsung memutari mobilnya ke kursi kemudi dan langsung tancap gas menuju rumah sakit terdekat.
"Bertahan Zein" kata Tama lirih sambil mengusap pipi Flui yang tengah tiduran dipangkuannya
Sedangkan Raja yang melihat itu hanya tersenyum tipis. Setelah sampai diparkiran rumah sakit Tama langsung menggendong Flui masuk
"Sukter, Dokter tolong temen saya" teriak Tama dikoridor rumah sakit
"Suster, Dokter" teriak Tama lagi
Tak lama beberapa orang suster dan dokter datang membawa brangkar. Tama langung meletakkan Flui diatas brangkar menuju ruang UGD.
"Maaf silahkan tunggu diluar" kata salah satu suster
"Gak gue mau masuk" kata Tama terus ingin menerobos masuk
"Maaf tidak bisa" kata Suster itu langsung menutup pintu UGD
Raja yang melihat itu menepuk bahu Tama pelan
"Lo tenang dulu biarin mereka lakuin tugasnya. Gue yakin Flui itu cewek kuat" kata Raja menenangkan. Lalu diangguki oleh Tama.
Selama pemeriksaan Tama terus berjalan mondar mandir didepan ruang UGD membuat Raja pusing dengan tingkah Tama
Tap..
Tap..
Tap..
Bunyi langkah mulai mendekat kearah ruang UGD. Sumua orang sudah ada disini papa,mama Fluida, Ara, Ana, Devid, Joni, Alex dan bunda Tama. Sedangkan Dewa sedang ada dikantor polisi mengurus Bianca dan Sarah
KAMU SEDANG MEMBACA
Komitmen (End)
Teen Fiction"Apa lo lihat-lihat" ketus gue "Siapa juga yang lihat lihat lo" jawab cewek tadi tak kalah sinis "Dasar cewek tengil. Buruan minta maaf sama gue" "Idih Ogah banget" "Heh kalian berdua, kenapa masih belum masuk kelas" ucap pak cipto guru paling kille...