ventitre

2.5K 260 38
                                    

🍁🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

"baru pulang? dari mana kamu?"

seorang pria paruh baya mengagetkan renjun yang baru saja pulang dari sekolah. renjun capek kalo pulang pulang gini langsung disambut sama ketusan tidak bersahabat dari sang ayah. ya si ayah perfeksionis. renjun ingin mengabaikan tapi ia takut durhaka sama ayahnya sendiri.

renjun menenteng sepatunya dan ia menaruh nya di rak. lalu ia berjalan menuju tempat ayahnya duduk dan mengulurkan tangan. bermaksud untuk salim.

tapi naasnya tangan renjun dibiarkan begitu saja oleh sang ayah yang sibuk membaca koran. renjun menarik tangannya kembali dan tersenyum tipis.

"ayah dapat kabar dari gurumu kalau nilai nilaimu ada peningkatan lagi,"

renjun diam.

"danㅡjangan harap ayah bisa membebaskanmu main kesana kemari. walaupun ayah sering keluar kota dan kamu diam diam main ga jelas lalu nilai kamu turun sedikit. ayah ga segan segan ngehukum kamu ya renjun,"

"ujian sebentar lagi. kalo kamu masih main mainㅡ"

"aku bukan anak kecil lagi, yah. aku udah tau apa yang aku lakuin" potong renjun.

ayahnya cuma menatap renjun tajam. "kamu mandi terus siap siap. kemeja yang di meja belajarmu dipakai. teman ayah mau kesini"

setelah mengatakan itu ayahnya renjun naik keatas ninggalin renjun yang masih terdiam di ruang tamu.

"jangan malu maluin ayah!" sahut ayahnya dari atas.

renjun menghela nafas.

ia buru buru ke kamarnya dan beristirahat sebentar. ayahnya terlalu mengekangnya. ia berbaring di kasurnya lalu memejamkan matanya sebentar. tak lama pintu kamarnya diketuk seseorang.

gegenya.

"gege masuk ya, njun?" kata winwin dari luar.

"YO!"

pintu terbuka dan disitu terlihat winwin yang tampak memakai pakai santai berjalan menuju ranjang milik renjun. winwin duduk disitu lalu nepuk pahanya.

"mandi njun," katanya.

"mau ada acara besar ya ge?" tanya renjun sambil mendudukkan badannya.

winwin mengendikkan bahu. "gatau si ayah. kamu gimana sama pacar kamu? mamah tuh kalo kamu belum pulang suka nanyain si icha loh,"

"lagi break, ge"

"hah? kok bisa?"

renjun menghembuskan napasnya lagi. dia juga gatau buat keputusan sebodoh itu. dia ga mikirin perasaan natal sama sekali. berulang kali renjun memikirkannya. ia menyesal. mau balikan lagi tapi gengsi. ia juga berpikir ngapain juga mutusin natal. toh renjun sama abel ga deket banget.

huang renjun.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang