••
Hari ini Kenzo ikut June ke kantor, biasa hari Jumat kerja cuman pagi-pagi senam, siangnya bersihin meja sendiri sama rampungin kerjaan, abis itu jam 2 pulang ke rumah. Tapi June ga pernah ikutan senam, dia bakal milih datang siang.
"Susunya jangan lupa June"
"Iya ini juga udah dimasukin"
"Yaudah yuk berangkat"
Rose muncul setelah selesai merias Kenzo yang akan ikut Babahnya kerja. June menjinjing tas berisi segala peralatan Kenzo, segala ada. Emang Rose itu selalu ribet kemana-mana pasti harus segala dibawa, kalau June protes dia selalu bilang
"Ya kamu mau kalau nanti dia kehabisan Pampers sama susu kamu ke minimarket dulu buat beli, ngga kan?"
Tapi emang iya. Pernah dulu pas mereka main ke puncak, pulangnya tas perlengkapan Kenzo ketinggalan di villa, alhasil pas Kenzo rewel karena Pampersnya penuh June kalang kabut, mana lagi di jalan tol lagi.
"Dadah sayang, baik-baik ya sama Babah, nanti Mimi telpon ya"
"Ciap Mimi"
"Sun dulu"
Kenzo yang berada di gendongan June mengecup kedua pipi Rose bergantian.
"Akunya ga di cium?"
"Yaudah karena udah mau jagain Kenzo lagi aku kasih, sini"
Cup
Rose mengecup pipi sebelah kiri June singkat lalu masuk ke kantornya sambil dadah-dadah sama para jagoan di keluarga kecilnya.
"Hihi Mimi cium Babah hihi"
June yang gemas dengan tingkah Kenzo menciumi pipi anaknya brutal hingga Kenzo tertawa dan minta berhenti.
"Loh pak June bawa Kenzo lagi?"
"Lo lupa ini hari apa Hoon?"
Jihoon, sekertarisnya cuman nyengir nampilin giginya yang berbehel. Iya, yang minta supaya sekretaris June cowok itu Rose, dia ga mau nanti ada cerita suaminya selingkuh sama sekertarisnya. Huh mau di taro dimana muka Rose.
"Pak June hari ini ada rapat jam 10 ya"
June baru saja menurunkan Kenzo dari gendongannya memasang wajah heran.
"Ko, tumben Jumat ada rapat?"
"Ya kan pas hari Senin bapak minta diundur jadi bisanya hari Jumat"
"Duh ko lu ga ngasih tau sih? Tau gitu gue ga bawa Kenzo"
June melirik Kenzo yang sudah lari-larian di ruangannya, apa aja di pegang saking keponya itu anak.
"Ya maaf pak, gimana dong? Soalnya ini langsung dari orang pusat"
"Yaudah, lo hari ini ga usah nemenin gue rapat, Lo jagain anak gue. Ga ada bantahan!"
Baru aja Jihoon mangap mau nolak, ga jadi pas June udah nunjuk-nunjuk.
"Yaudah iya Pak"
Jihoon memandang Kenzo yang tengah menggambar abstrak di atas kertas sambil tengkurap di atas karpet. Jihoon pamit keluar dari ruangan June untuk mempersiapkan ruang rapat yang akan digunakan satu setengah jam lagi.
Kenzo tengah berlarian dari satu meja ke meja lainnya, mengelilingi seisi kantor. Jihoon yang bertugas sebagai baby brother(?) Kewalahan sendiri mengejarnya. Tiap dia tertangkap karyawan disana, Kenzo akan melarikan diri lagi, mengacak-ngacak kertas dan menjatuhkan segala benda. Sehingga ruangan selantai 3 sudah kaya kapal pecah. Ditambah teriakan Jihoon yang udah kaya toa mesjid. Sedangkan sang pelaku cuman haha hihi keasikan main.
"Yaampun Hoon, Lo kalau jadi pengasuh yang bener kenapa sih? Ga liat tu anak pak June acak-acakin kertas hasil fotocopy gue ha"
"Masih untung Lo cuman kertas doang yang di acak-acak Kyu, Lo ga liat gue udah kaya orang gila gini ngejar-ngejar tu anak. Kalau pak June liat ini ruangan udah gue dipanggang pasti"
Brak Duk
"Huaaaa Mimi Babah auh auh Atit"
"Mampus tu anak kejedot meja"
Jihoon segera mengampiri Kenzo yang tengah menangis sambil megangin kepalanya yang kejedot meja Junkyu.
"Ssstt udah ya Dek Kenzo jangan nangis, coba mana om Jihoon liat yang sakitnya"
"Da mau, mau Babah huaaa Babah"
Kenzo meronta dari pelukan Jihoon dan berlari menuju ruang rapat.
"Eh Kenzo jangan, Kenzo"
"Kejar bangsul bukan malah treak-treak"
Jihoon cuman nyengir abis itu ngejar Kenzo yang udah belok ke ruang rapat.
"Jadi pendapatan tahun ini--"
Brak
"Babah auh nduk huaaa"
June segera berlari menuju anaknya yang tengah berdiri di depan pintu setelah pintu itu terbuka. Kenzo dengan mukanya yang merah dan matanya basah masih menangis sambil mengaduh kesakitan.
"Anak Babah kenapa hm? Ko keningnya merah gini?"
"Auh nduk Babah"
"Cup cup udah ya sekarang Kenzo jangan nangis lagi, masa jagoan Babah nangis. Nanti Mimi marah kalau tau Kenzo nangis gini. Berenti ya sayang"
"Yasudah June kamu urus dulu anak kamu, nanti kita teruskan lagi rapatnya sambil makan siang seberes shalat Jumat"
June malu. Selalu gini kalau bawa Kenzo ke kantor, kalau ga anaknya nangis ya rewel minta ketemu Miminya.
"Hahhhh, maaf ya pak. Sekali lagi saya minta maaf"
"Santai aja, kalau gitu saya keluar dulu"
Sepeninggalan atasannya, June memandang Jihoon yang cuman nyengir Canggung dari tadi.
"Kenapa bisa gini?"
"Tadi dia kejedot meja pak hehe"
June memijat kepalanya, pusing. Bakal kena semprot lagi dia sama Rose, anaknya lecet.
sandenim
©2020.project
KAMU SEDANG MEMBACA
2. BODO || With Family ✓ [DISCONTINUE]
Fanfiction❝ Inituh ya keseharian Bapak-bapak iKON bersama keluarga. ❞ ㅡsandenim #1 in Komplek [191231] #2 in yeriredvelvet [200112] #2 in sowongfriend [200112] #2 in donglis [201101]