RR 12

406 80 86
                                    


"Gue gak mau jadi pendengar cerita karena gue mau jadi bagian cerita lo."

⭐⭐⭐⭐⭐

Alletta melangkah ke meja yang ditempati laki-laki yang sejak tadi ia perhatikan. Namun beberapa langkah lagi sampai di meja itu, seorang perempuan duduk di di kursi yang berhadapan dengan laki-laki itu.

"Maaf lama," ucap perempuan sambil tersenyum membuatnya terlihat manis di depan laki-laki yang dipuja Alletta itu.

"Nggak apa-apa. Menurut kamu konsep mana yang akan kita pakai buat acara nanti?" tanya laki-laki itu.

"Coba aku liat dulu gambarnya!"

"Ini."

Mereka berbincang mengenai suatu hal yang membuat Alletta bingung, tapi Alletta yakin itu mengenai sebuah organisasi atau ekstrakulikuler. Alletta merupakan tipe siswi yang tidak punya banyak kegiatan organisasi ataupun ekstrakulikuler bahkan selama ia sekolah dari SD, SMP, dan SMA yang baru berjalan satu semester itu, ia tidak pernah masuk satu pun ekstrakulikuler ataupun organisasi di sekolahnya.

"Lele!" panggil Arkan cukup keras yang membuat Alletta dan pasangan yang tengah diperhatikan Alletta juga ikut menoleh. Pasangan itu hanya melihat sekilas dan kembali sibuk dengan diskusi mereka.

"Ada apa?"

"Katanya mau ketemu bunda sama papah. Ayo!"

"Beneran?" tanya Alletta dengan matanya yang berbinar dan membuat Alletta lupa bahwa tadi ia tengah memperhatikan laki-laki yang tadi sempat menatapnya.

"Beneran. Ayo!"

"Tapi ...."

"Apa?"

"Alletta belum pulang, ini udah hampir sore, Sen."

"Nanti aja, setelah ketemu bunda dan papah."

"Baiklah."

"Ayo!" ajak Arkan sambil merangkul pundak Alletta dengan tangan kanannya menggunakan tangan kanannya.

"Kalau pakai motor itu harus ngebut! jangan kayak siput. Nanti ngebut! Letta ingetin tuh."

"Kata siapa kita kita pake motor?"

"Terus?"

"Kita pakai mobil."

"Mobil siapa?"

"Mobil Bunda."

"Katanya kita mau ketemu bunda, tapi kenapa mobilnya ada di sini."

"Bunda dijemput papah. Udah deh jangan ngomong mulu! Gue males ngomong."

"Tinggal dengerin doang. Gak usah bales omongan Letta."

"Hmm."

"Kok hmm doang?"

"Iya."

"Iya apa?"

Arkan menghela napas untuk meredakan kesalnya, "Gue dengerin doang."

"Terserah," ucap Alletta dengan ekspresi yang selalu ditunjukan olehnya ketika tengah kesal atau merajuk.

"Jangan kesel mulu! Cepat masuk!" ucap Arkan sambil membuka pintu mobil yang berada di samping pengemudi.

Alletta menekuk wajahnya kesal, tapi akhirnya menurut juga untuk masuk ke dalam mobil. Mereka sama-sama diam membuat Alletta bosan dan mulai berbicara.

"Arsen kok diem aja? Mau denger cerita Letta gak? Tadi Letta ketemu cowok yang senyumannya manis banget. Ganteng terus kayaknya dia juga jago gambar deh. Menurut Arsen, itu jodoh Letta atau bukan, ya? Letta suka sama cowok tadi."

Rahasia Rasa (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang