RR 8

470 97 112
                                    

"Menunggu itu keseharian yang selalu gue jalani dengan bahagia."

⭐⭐⭐⭐⭐

"Apa yang kamu lakukan di rumah saya? Lancang sekali kamu masuk rumah orang tanpa izin," ucap Rio sambil menurunkan tangannya yang hendak menampar anaknya sendiri.

"Saya tidak peduli jika saya lancang, tapi bukankah anda lebih lancang karena akan menampar darah daging anda sendiri?"

"Kamu jangan ikut campur urusan saya! Kamu hanya bocah ingusan. Ini masalah keluarga saya!"

"Keluarga?" tanya Arsen sambil terkekeh dengan ekspresinya yang dingin, "Lalu kenapa anda tidak menyelesaikannya secara kekeluargaan?"

"Saya adalah kepala keluarga di sini. Saya yang berhak mengambil keputusan. Kamu hanya bocah ingusan yang sok tahu. Saya menyelesaikan masalah dengan cara saya sendiri. Kamu bukan siapa-siapa di sini." bentak Rio pada Arsen yang tengah memeluk Alletta yang menangis karena ketakutan.

"Anda sebut diri anda sebagai kepala keluarga? Saya memang bocah ingusan dan sok tahu dengan masalah keluarga anda. Tapi saya tahu kekerasan itu tidak dibenarkan di sini, apalagi yang akan anda tampar itu adalah anak anda sendiri. Di mana letak hati anda?"

"Dia adalah anak saya. Saya berhak mengambil keputusan apapun tentang dia!"

"Anda berlagak seperti Tuhan! Anda terlalu naif dan sombong. Anda tidak peduli dengan keluarga anda sendiri. Bagaimana anda menyebut diri anda sebagai kepala keluarga? Istri anda kecelakaan dan anak semata wayang anda tadi akan anda tampar?"

Perkataan Arsen membuat Rio dan Alletta kaget. Alletta menatap Arsen yang masih berekspresi serius dan ia yakin bahwa Arsen sedang tidak bercanda. Rio hanya membulatkan matanya dan menatap Arsen dalam diam mencoba meyakinkan dirinya bahwa perkataan bocah ingusan yang tadi didengarnya hanya omong kosong.

"Sen, bun--"

"Gue ke sini lagi karena bunda lo kecelakaan di jalan tadi. Gue mau jemput lo dan gue denger lo ribut sama orang yang ngaku ayah lo itu."

"Jaga ucapan kamu! Di mana istri saya sekarang? Jawab!"

"Anda khawatir sama istri anda? Mengesankan. Anda kepala keluarga, saya hanya bocah ingusan sok tahu. Kenapa tidak anda cari tahu sendiri di mana istri anda?" ucap Arsen yang membuat Rio terhenyak di tempatnya.

"Lele, ayo kita pergi!"

Arsen mengajak Alletta yang masih sesegukan sambil mengusap air matanya. Alletta hanya mengikuti Arsen dan mengabaikan ayahnya yang masih terdiam di tempatnya.

⭐⭐⭐⭐⭐

"Letta gak mau masuk," ucap Alletta yang sudah berhenti menangis dan sekarang cemberut di kursinya.

"Bunda lo ada di dalam."

"Arsen aja yang masuk. Tolong liat keadaan bunda dan nanti kasih tahu Letta!"

"Gue gak mau jadi pesuruh lo," ucap Arsen yang masih berdiri di pintu yang ia buka agar Alletta keluar dari mobilnya.

"Tap ...."

Rahasia Rasa (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang