RR 7

496 106 139
                                    

"Menurut anda orang tua seperti apa yang dimiliki anak tidak tahu diri ini?"

⭐⭐⭐⭐⭐

"Arkan itu milik gue. Anak kecil diem deh!" April berkata dengan sewot sambil melepaskan tangan Alletta yang berada di tangan kanan Arsen.

"Arsen milik Letta! Kak April jangan sentuh-sentuh punya Letta! Kak April jangan jahat sama Letta. Letta itu pacarnya Arsen. Kalau gak percaya tanya aja langsung sama Arsen!"

Arsen dan April menatap Alletta dengan tatapan kaget. Arsen melihat mata Alletta mengedip sekali membuat ia mengerti ini hanya akal-akalan yang dibuat Alletta agar April menjauh darinya.

"Arkan jawab! Beneran pacaran sama bocil ini?" tanya April sambil menatap Arsen dengan tatapan tajam.

"Jangan panggil Letta bocil! Karena Letta udah SMA. Diem deh! Kak April jangan ganggu pacar Letta!"

"Dih, kepedean. Arkan jawab pertanyaan gue!"

"Iya. Gue emang pacarnya Alletta."

"Masa? Kok gue gak percaya?"

"Beneran," ucap Alletta dan Arsen secara bersama-sama. Mereka berpandangan dan tawa mereka pecah seketika membuat April heran dengan kelakuan keduanya.

"Ckck, awas kalau kalian berdua boong. Jaga bocil ini dengan baik! Awas kalau lecet! Gue bunuh lo!" kata April di depan Arsen sambil menunjukan tangan yang dikepal dan pergi meninggalkan keduanya dengan kaki yang dihentak-hentakan ke lantai.

"Kak April perhatian banget sama Letta. Awas lantainya rusak!" Alletta berteriak kemudian kembali tertawa.

"Kalau beneran pasti gue seneng."

"Beneran apa?"

"Bukan apa-apa, kok."

"Arsen kok gitu."

"Gue cuma bilang, untung lo cepet datang dan beneran nyelamatin gue!"

"Sorry, tadi Letta mandi dulu jadi lama ke sininya."

"Baiklah."

"Yuk, makan dulu. Hari ini Arsen izin, boleh kan? Kayaknya gak bakal keburu kalau sekolah hari ini. Mana ini hari senin lagi. Maafin Letta dan terima kasih mau nganter Letta ke sini. Makin sayang sama Arsen deh," ucap Alletta sambil memeluk Arsen yang hanya tersenyum dan mengangguk.

⭐⭐⭐⭐⭐

"Kenapa kamu pergi dari rumah tanpa izin ayahmu? Dia marah karena kamu gak izin dulu. Lain kali kalau mau pergi, izin dulu! Apalagi kalau ke sini lumayan jauh. Kemarin kamu nginep di mana?" Yuni, sang nenek mulai berbicara ketika mereka selesai sarapan.

"Di Apartemen Arsen," ucap Letta sambil memakan buah apel yang dikupas oleh Arsen.

"Kamu ini perempuan, Nak. Jangan nginep di tempat laki-laki! Kamu juga jangan ngerepotin Arsen!" perintah Yuni.

"Gak repot kok, Nek," jawab Arsen yang membuat Alletta tersenyum kepada Yuni.

"Tuh nek, Arsen juga gak ngerasa direpotin. Jadi kalau misalnya Letta ada apa-apa, Arsen pasti yang bantu. Sahabat Letta kan cuma Arsen jadi kalau Letta gak nginep di rumah pasti di Apartemen Arsen."

Rahasia Rasa (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang