RR 10

460 86 109
                                    

"Cowok gagah kayak gue aja lahirnya dari cewe yang lo bilang lemah."

⭐⭐⭐⭐⭐

Akhirnya Bara dan anak buahnya pergi dari basecamp tempat Arkan dan teman-temannya nongkrong dengan wajah babak belur. Teman-teman Arkan hanya tersenyum kemenangan sambil memuji Arkan yang bahkan tidak menanggapi pujian itu, Ia malah sibuk dengan ponsel Akmal dan mencoba menghubungi ponselnya yang ada di tangan Alletta.

"Lo kenapa, Ki?" tanya Akmal ketika melihat Rizki yang terlihat kesal.

"Tadi gue ketemu cewek, sombongnya minta ampun."

"Tumben biasanya rayuan maut lo bikin cewek luluh."

"Kayaknya dia bukan cewek asli, tapi cewek jadi-jadian."

"Kenapa emang?"

"Gue cuma ngajak kenalan, tapi dia malah nyelonong pergi."

"Modus cewek tuh, di depan laki-laki dia terlihat jual mahal padahal di dalam hatinya ingin dikejar tuh."

"Dasar cewek. Sok kuat padahal lemah juga pasti. Bikin repot aja. Kayaknya gak bisa kalau gak ngerepotin cowok sebentar aja."

"Hati-hati lo kalau ngomong, Bro. Cowok gagah kayak gue aja lahirnya dari cewek yang lo bilang lemah itu. Siapa tau aja dia calon ibu dari anak-anak lo."

"Cewek cuek kayak dia? Amit-amit tujuh turunan deh. Mendingan cari yang ngantri aja di depan gue. Kayak gak ada cewek lain aja." Rizki berkata dengan nada sebal dan membuat semuanya tertawa kecuali Arkan yang masih sibuk dengan ponsel milik Akmal.

"Sekarang aja bilang amit-amit tapi nanti bilang imut-imut," timpal Fauzan yang kemudian kembali tertawa.

"Gue benci spesies kayak gitu."

"Benar-benar cinta maksud lo?" goda Fauzan lagi.

"Terserah lo pada deh. Cowok keren kayak gue gak akan ngemis cinta sama cewek."

Mereka kembali tertawa dan tawa mereka terhenti ketika Arkan mulai berbicara.

"Gue cabut dulu," ucap Arkan sambil berdiri dri duduknya dan mengembalikan ponsel Akmal.

"Kok buru-buru banget masih siang juga, ada masalah?" tanya Rizki.

"Gak ada, gue cuma mau cabut aja."

"Jangan halangin! Arkan lagi khawatir sama ceweknya kali. Hehe." Akmal berucap sambil terkekeh membuat orang-orang menatap penasaran ke arah Akmal kecuali Arkan tentunya.

"Agatha?" tanya Fauzan.

"Bukan," ucap Akmal dengan senyumnya.

"Dara?" tebak Rizki.

"Bukan."

"Tania?" tebak Asep.

"Bukan."

"Shovia?" ucap Fahri yang ikut-ikutan menebak karena penasaran.

"Bukan."

"Siapa dong?" tanya Nathan pada Akmal.

"Dia ad----"

"Gue cabut. Kalau ada Alvino bilang gue pinjem dulu motornya."

"Gak ada makan-makan dulu gitu, Kan?" tanya Akmal pada Arkan yang sudah berjalan menjadi berhenti dan menatap Akmal dengan dingin.

Rahasia Rasa (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang