RR 6

538 110 207
                                    

"Lebih baik memiliki sedikit teman tapi mengerti daripada banyak teman tapi bikin sakit hati"

⭐⭐⭐⭐⭐

"Sekolah gue?"

"Iya."

"Tapi, lo baru satu tahun sekolah di SMA Kusuma."

"Ya, gak apa-apa dong. Bagusan gitu jadi Letta lulus dua tahun lagi. Letta kan bisa satu sekolah sama Arsen dan bisa bareng sama Arsen terus."

"Emang lo bisa pindah sekolah?"

"Maksudnya?"

"Itu kan sekolah milik bokap lo. Ngapain pindah?"

"Arsen lupa, ya? Kan udah Letta ceritain. Letta gak betah. Letta mau pindah. Letta gak mau sekolah lagi di sana. Arsen mau kan bantu Letta?"

"Masalah sama Miladan Rani kan udah selesai."

"Iya, tapi Letta pengen punya banyak temen kayak Arsen."

"Lebih baik memiliki sedikit teman tapi mengerti daripada banyak teman tapi bikin sakit hati. Lo pasti bisa punya temen kalau mau bergaul sama mereka."

"Letta mau punya temen kayak Bella sama Akmal. Mereka satu sekolah sama Arsen, kan?"

"Iya, tap ...."

"Ya udah. Tadi Arsen bilang mau ngelakuin apapun untuk Letta malam ini. Anter Letta ke rumah nenek dan Arsen harus bantu Letta!"

"Rumah nenek?" tanya Arsen dengan nada takut dan badannya merinding.

"April lagi gak di rumah nenek."

"Serius?"

"Kalau gak serius, aku bercanda. Hehe." Alletta terkekeh pelan membuat Arsen tersenyum melihatnya.

"Coba telepon dulu!"

"Pake telepati? Ngaco aja. Letta kan gak bawa ponsel."

"Pake ponsel gue."

"Nomornya?"

"Emang gak ada?" tanya Arsen yang polos membuat Alletta sedikit kesal.

"Arsen, ponsel Arsen itu kan baru. Nomor yang disimpan di ponsel itu baru ada nomor Letta."

"Awas aja kalau ada April, gue langsung cabut dari sana!"

"Iya, tapi ke Apartemen Arsen dulu!"

Arsen hanya mengangguk mengiyakan permintaan Alletta yang seperti perintah baginya. Iya tidak akan menolak apapun yang diminta Alleta kalau semuanya tidak merugikan bagi Alletta.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sampai di Apartemen Arsen, Alletta segera mandi dan menggunakan pakaian yang ada di lemari di kamarnya. Kamar ini memang khusus untuk Alletta yang sering menginap di Apartemen Arsen. Apartemen ini sangat luas dan terdiri dari 3 kamar. Dulu Arsen tinggal di apartemen yang terdiri dari satu kamar sehingga jika Alletta menginap, ia harus rela tidur di sofa. Arsen akhirnya memiliki izin tinggal di apartemen ini ketika ulang tahunnya yang ke-13. Orang tua Arsen merasa lega dan tidak khawatir pada anak semata wayang mereka jika tinggal di apartemen yang merupakan salahsatu Apartemen keluarga Bagaskara. Orang tua Arsen memang tidak pernah menetap sehingga beberapa hartanya tersebar di beberapa negara khusunya berupa rumah dan apartemen. Arsen sangat bersyukur orang tuanya selalu percaya padanya.

"Arsen."

Arsen tersadar dari pikirannya yang sedang memikirkan orang tuanya. Ia lalu menatap Alletta dengan pandangan kesal. Bagaimana tidak kesal, ia melihat Alletta yang hanya mengenakan celana pendek dan kaos kebesaran miliknya yang membuat Alletta akan kedinginan dan bahan tontonan laki-laki di luar sana.

Rahasia Rasa (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang