"Sudah hampir sejam kau menggonta-ganti bajumu itu, Jo! Cepatlah, aku sudah lapar!" Pekik Bily di ambang pintu kamarku.
Kini aku menghentikan aktivitasku dari memakai kemudian mengganti beberapa kali pakaian yang sekiranya bagus untuk kukenakan besok saat bekerja.
"Sabar sebentar, Bil-bil. Kau tidak akan mati karena aku telat memasakkan makan malam untukmu!" Ucapku sebal sambil merapikan beberapa dress-ku yang sudah berantakan di atas kasur.
"Memangnya kau mau kemana dengan dress itu?" Bily bertanya serius dengan tatapan penuh selidik.
"Tidak ... tidak! Jo, kau tidak akan mencontoh jejak Ibu, kan? Hanya kau satu-satunya harapanku. Tolong pikirkan kembali niatmu itu!" Sambungnya kini memelas menatapku.
"Sialan!" Aku melemparkan dress-ku yang lain ke arahnya dengan kencang hingga mengenai mukanya. Sepertinya sesekali aku perlu mencakar mulutnya itu agar tidak lagi sembarangan berbicara buruk soal diriku.
"Kau ... benar-benar adik yang menyebalkan!" Gerutuku lagi dengan kesal. "Aku hanya mencoba baju mana yang pantas kupakai untuk bekerja besok! Berhenti bicara yang tidak-tidak atau aku akan menampar mulutmu! Kau mengerti?!" Tekanku padanya lalu beralih untuk menggantung beberapa dress tadi kembali ke lemari.
"Iya-iya maafkan aku! Lagipula kau sangat mencurigakan sekali. Biasanya juga kau memakai rok kancingmu itu. Memangnya besok ada acara apa di keluarga Dorton?" Tanyanya begitu penasaran.
"Tidak ada."
"Lantas?"
"Kau percaya dengan kisah seorang gadis miskin yang berkencan dengan pria kaya raya, bukan?" Aku tersenyum usai mengatakannya.
"Sudah tidak lagi," jawab Bily spontan dan senyumku otomatis memudar.
"Ah, kau payah sekali!" Gerutuku.
"Maksudmu, kau berkencan dengan Tuan Finn?"
"Tidak juga."
"Lantas??"
"Mulai hari ini, aku akan berusaha menarik perhatian Tuan Finn agar dia mengencaniku, Bil-bil!" Jawabku penuh enerjik.
"Kau waras?"
"Tentu saja Bily Clarke! Aku akan mewujudkan impianmu waktu itu soal mengencani pria kaya. Aku akan berusaha membuat Finn jatuh cinta padaku. Bahkan aku sudah siap jika suatu saat nanti aku akan menjadi Ibu tirinya Will!"
"Hah?" Ucapanku barusan memberikan efek terkejut luar biasa pada Bily hingga dia semakin ternganga sembari menatapku ngeri. "Kau benar-benar sakit, Jo!"
"Well, kalau begitu aku akan membuktikannya padamu, adik Bil-bil. Mulai sekarang aku akan berusaha mencintai Tuan Finn dengan sepenuh hati." Garis bibirku melengkung tersenyum lebar. Sungguh berbanding terbalik dengan ekspresi yang terpampang pada wajah Bily saat ini.
"Kabari aku kalau kau sudah siap bermimpi. Aku tunggu di dapur," pungkasnya sebelum meninggalkanku. Sepertinya dia tidak tertarik dengan topik pembicaraanku yang baginya hanyalah sebatas fantasi gila.
Mungkin aku terlalu berlebihan dengan berharap Tuan Finn akan menyukaiku apalagi sampai menikah denganku. Tetapi mulai besok aku akan berusaha semaksimal mungkin, juga membuat Will sadar agar tak menyepelekanku terus-terusan karena aku akan berusaha untuk membuat ayahnya jatuh hati pada seorang Josephine Clarke.
••••
Aku mengganti pakaianku di kamar mandi kampus sebelum akhirnya aku pergi dengan bis menuju ke kediaman Dorton. Di sepanjang jalan aku seperti kehilangan rasa percaya diriku saat mengenakan dress berwarna abu ini. Akankah aku akan terlihat mengerikan di mata Tuan Finn dengan melihatku tiba-tiba mengenakan busana seperti ini? Aku menggigit bibir bawahku pelan, berusaha menghilangkan rasa gugupku yang terlampau berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Darling
RomanceJosephine Clarke, seorang mahasiswi tingkat dua yang merangkap sebagai kakak juga ibu bagi adiknya yaitu Bily Clarke. Kehidupannya tidak berjalan mulus saat keputusannya meninggalkan Nashville untuk melanjutkan pendidikannya di New York University...