Noah tidak tinggal diam saja saat ia tahu hal buruk terjadi padanya. Tubuhnya yang kecil itu mencoba untuk melawan dua pria besar yang memegangi tangannya. Mobil yang mereka naiki juga sudah melaju menyusuri jalan yang saat ini begitu lenggang. Entah kemana Noah akan di bawa dan entah siapa yang mencoba untuk menculiknya Noah tidak tahu. Bahkan Noah tidak pernah menyangka jika Pak Sakata berkhianat padanya. Kenapa pak Sakata sangat tega melakukan ini pada Noah.
"Lepaskan!!" Ronta Noah memberi perlawanan.
"DIAMLAH BRENGSEK!" Bentak seorang pria yang memegangi tangan Noah.
Bukannya diam Noah malah semakin memberontak, berhasil saja membuat dua pria yang memeganginya geram. Risih dengan Noah yang tidak bisa tenang, salah seorang dari mereka mengeluarkan suntikan dan menyuntik langsung ke leher Noah.
"Akh!" Pekik Noah kesakitan.
"Apa yang ingin kalian lakukan pada ku! Apa yang kalian suntikkan padaku!" Oceh Noah dan tidak di balas sama sekali oleh dua pria itu.
Perlahan Noah merasakan kantuk, matanya terasa berat dan lama kelamaan semuanya menggelap. Dan dia tertidur.
******
"Eungg.." Erang Noah saat ia mulai tersadar dari tidurnya, kepalanya terasa berat dan sangat sulit untuk digerakkan. Baru saja ia hendak mengucek matanya, namun matanya sudah terlebih dahulu terbelalak, menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengannya.
Kedua tangannya terikat di kedua tiang tempat tidur yang ada di atas kepalanya, begitu juga dengan kedua kakinya. Mata Noah semakin terbelalak saat ia tersadar jika saat ini ia tengah telanjang.
Noah mencoba untuk melepaskan tali yang mengikat pergelangannya, namun tidak ada hasil baik yang di dapatkannya, kedua tangannya malah terasa perih akibat tergesek oleh tali itu.
"Kau sudah bangun ternyata." Noah sontak menoleh ke asal suara, di ambang pintu ada seorang pria yang berdiri tegap. Postur tubuhnya tidak jauh berbeda dari Hares. Di mulutnya saat ini ada sebatang rokok yang menyala dan sebelah tangannya memegangi sebuah kamera.
Mata pria itu menatap intens tubuh telanjang Noah, ini sangat memalukan. Apalagi posisi kakinya terbuka lebar akibat di ikat di tiang ranjang. Membuat Noah merasa seperti di telanjangi namun sudah telanjang.
"Si-siapa kau! Lepaskan aku!" Pekik Noah terbata. Ia sangat takut.
Pria besar itu menyunggingkan senyum smirknya dengan tatapan yang menatap tajam wajah Noah.
"Akan ku foto dulu, lalu setelah itu kita lihat bagaiman reaksinya." Ucap Pria itu santai tak membalas ucapan Noah. Ia mengarahkan kamera yang ia bawa tadi ke arah Noah. Kontan Noah memalingkan wajahnya, ini sangat memalukan.
"Menatap ke sini sialan!" Geram orang itu, dengan kasar dia menarik dagu Noah, membuat anak itu mendongak ke arah kamera. Beberapa foto berhasil didapatkan orang itu dan senyum penuh kemenangan di sunggingkannya.
Pintu kembali terbuka, mengizinkan seorang pria masuk kedalam ruangan tersebut.
"Wah Calleb! Tangkapan mu sangat bagus. Lihatlah kulitnya, terlihat sangat lembut. Apa aku boleh menyentuhnya?" Kata pria yang baru masuk tadi.
Calleb tampak berpikir sejenak, kemudian senyum kembali terpantri di wajahnya saat ia mendapatkan sebuah ide.
"Bahkan kau boleh memasuki lubangnya." Jawab Calleb.
Noah membelalak lalu menggeleng "Tidak! Ku mohon jangan! Ku mohon lepaskan aku!" Mohon Noah, air matanya meluncur membasahi pipinya. Dia tidak ingin menyerahkan tubuhnya pada siapapun terkecuali pada Hares. Dia juga tidak mau disentuh siapapun kecuali Hares.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Need Me |END|
Romance[21+] [Warning!!] [#Cerita ini banyak mengandung adegan sex!! #tidak cocok dibaca oleh anak-anak berumur 17 tahun kebawah #kalau masih nekat, konsekuensinya ditanggung sendiri #BOY♡BOY/Homo] "Noah adalah milikku, berani menyentuhnya, jangan harap...