Saat ini Orion tengah duduk menatapi halaman hijau belakang rumahnya, biasanya di jam segini Orion akan menghabiskan waktunya untuk mengatur perencanaan perebutan wilayah dari Dragon east atau latihan menembak, namun melihat keadaannya yang masih belum terlalu pulih membuat ia harus banyak-banyak beristirahat. Baru saja Orion hendak menyesap tehnya, Calleb datang dengan santainya dan duduk di bangku sebelah Orion.
"Ada apa kau datang?" Tanya Orion lalu menyesap tehnya. Biasanya Calleb tidak akan datang jika ia tidak memiliki laporan untuk di laporkan kepada Orion.
"Hanya merasa bosan dirumah, dan ternyata datang kemari hanya akan menambah rasa bosan ku." Ledek Calleb.
"Kalau begitu tak perlu datang kemari." Balas Orion santai.
"Pinjami aku ponsel mu." Minta Calleb.
"Untuk?" Heran Orion, tidak biasanya Calleb meminjami barang seperti ini.
"Ada seseorang yang hendak ku hubungi, tapi ponsel ku mati kehabisan baterai."
Orion mengangguk-anggukan kepalanya lalu menyerahkan ponselnya pada Calleb.
Seperti yang dikatakan Calleb tadi, dia mengirim sebuah pesan teks pada seseorang.
Orion:"kirimkan pada ku video dan foto-foto yang ada di kamera tadi. -calleb-"
Setelah mengirimi pesan singkat tersebut pada seseorang, beberapa detik kemudian balasan di terimanya.
Zigan:"Kenapa kau menghubungi ku menggunakan nomor Orion?"
Melihat balasan Zigan barusan, Calleb memutar bola matanya jengah, resah dengan anak itu yang terlalu banyak bertanya.
Orion:"Tak ada urusannya dengan mu, kirim saja foto dan video itu sebelum aku kesal lalu menembak mu sampai mati!"
Ponsel Orion kembali bergetar saat ia mendapatkan pesan beruntun dari Zigan berupa beberapa foto dan video. Setelah mendapat apa yang di inginkannya, Calleb melihat semua nama kontak yang ada di ponsel Orion, sebelah ujung bibir Calleb terangkat saat sebuah nama yang di carinya tersimpan di sana. Ah~jadi dia masih menyimpan nomor Hares ternyata, pikir Calleb.
Setelah mengirim beberapa foto dan video yang tadi di kirim Zigan kepada Hares, Calleb menghapus semua riwayat pesan mereka berserta foto dan video tadi dan tidak lupa untuk memblokir nomor Hares di ponsel Orion, jaga-jaga jika Hares hendak mengirimi Orion beberapa pesan yang berhubungan dengan foto dan video tadi.
"Ini." Calleb menyerahkan kembali benda pipih tersebut kepada pemiliknya. Orion menerima lalu meletakkan asal ponsel itu di atas meja yang terletak di sampingnya tanpa rasa curiga.
Calleb berdiri dan berjalan meninggalkan Orion sendiri, urusannya dengan Orion sudah selesai. Sekarang tinggal menunggu sampai bom waktu yang ditanamnya meledak.
******
Hares menatap tajam ke arah ponselnya saat foto-foto telanjang dan video Zigan menggagahi Noah terpampang jelas di layar datar ponselnya. Marah dan sedih bercampur aduk menjadi satu, di satu sisi Hares marah karena Zigan berani-beraninya menyentuh dan menyakiti Noah, di sisi lain sedih ikut mendominasi perasaannya, sedih karena tidak ada di saat Noah meminta tolong. Hatinya serasa tersayat kala mendengar Noah memanggil namanya.
"Akan ku bunuh kau Orion." Gumam Hares penuh penekanan. Baru saja Hares ingin melangkah keluar ruangannya, namun pintu terbuka membiarkan Brian masuk kedalam sana dengan wajah penuh cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Need Me |END|
Romance[21+] [Warning!!] [#Cerita ini banyak mengandung adegan sex!! #tidak cocok dibaca oleh anak-anak berumur 17 tahun kebawah #kalau masih nekat, konsekuensinya ditanggung sendiri #BOY♡BOY/Homo] "Noah adalah milikku, berani menyentuhnya, jangan harap...