Hares berjalan masuk kedalam rumah besar yang di dalamnya sudah berdiri banyak pria besar seukurannya memantau. Di sisinya berdiri Orion yang menatap dengki salah seorang di antara banyak kerumunan bersenjata itu.
"Ah~kalian benar-benar datang ternyata, pastikan kalian tidak membawa orang lain kemari." Ucap Calleb santai selayaknya ia tuan besar disana.
"Kalian periksa sekitaran tempat ini, jangan lupakan satu titik pun, jika kalian menemukan orang-orang mereka, segera bunuh tahanan kecil kita." Kembali Calleb berucap memberi perintah pada anak buahnya, kali ini tatapannya menuju pada Hares sepenuhnya dengan seringai kecil menghias wajah menyebalkan miliknya.
Hares masih mencoba untuk tenang, dia tidak ingin orang gila yang ada di hadapannya itu berbuat macam-macam pada Noahnya.
"Dimana Noah?" Tanya Hares dingin tidak memperdulikan seringai kecil Calleb.
"Tenanglah Hares, pria kecil itu sedang terikat di kamar tempat aku mengurungnya, dia tidak akan lari lagi dan ku pastikan dia hanya terluka sedikit karena dia sempat membuatku kesal tadi." Hares mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras saat emosinya berada di puncak. Ingin sekali dia menusuk-nusukkan pisau ke perut atau kejantung pria itu sekarang.
Calleb kembali menyeringai senang dengan penampakan wajah penuh amarah tertahan milik Hares. Ingin dia menyiksa pria itu dengan kata-kata sebelum menyiksanya dengan luka tusukan.
"Ingin memukulku? Atau ingin membunuhku, huh?" Tanya Calleb semakin memacu amarah Hares.
"Katakan apa yang harus kami lakukan agar kau melepas Noah." Orion membuka suaranya, menghentikan Calleb yang tampaknya memancing amarah Hares agar keluar. Jika dibiarkan, Hares bisa saja hilang kendali lalu berbuat macam-macam dan konsekuensi atas perbuatannya Noah yang menanggung.
"Nice question my friend!" Balas Calleb cepat. "Aku ingin kalian saling membunuh. Siapa yang menang bisa membawa jalang itu keluar. Dan ku harap kau yang menang Hares." Ucap Calleb kembali menatap Hares.
"Bagaimana jika bukan aku yang menang?" Tanya Hares kembali.
"Well, terserah Orion mau melakukan apa pada jalang itu." Jawab Calleb cepat.
"Berhenti memanggilnya jalang." Ucap Hares penuh penekanan, tidak ada yang boleh merendahkan Noahnya. Siapapun itu! Dan Hares bersumpah dia akan mencabik-cabik si sialan yang ada di hadapannya ini.
"Kenapa? Kau tidak suka? Ingin memukul ku? Silahkan, aku tidak melarang mu dan aku tidak akan berusaha untuk menghentikan mu. Tapi jangan salahkan aku jika jalang itu kembali mendapatkan luka di tubuhnya." Titah Calleb masih sangat tenang. Dia suka melihat Hares tersiksa seperti ini. Dia suka melihat Hares harus tertekan karena dia sama sekali tidak dapat berkutik di hadapannya. Sang Hares yang sudah di akui kekuatannya oleh seluruh mafia di seluruh dunia hanya bisa menurut pada Calleb yang tidak ada apa-apanya.
Orion menahan pergelangan Hares, mencoba kuat untuk membuat lelaki itu tersadar jika sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk berbuat sesuka hatinya. Ingat, ada Noah yang didalam sana yang akan menerima semua konsekuensi atas perbuatan Hares.
"Kalau begitu mari kita mulai." Ucap Orion kembali mengalihkan pembicaraan, jika Hares dan Calleb masih saja saling membuka mulut, bisa-bisa hal yang tidak masuk kedalam rencana mereka dapat merusak semua yang mereka rancang sebelumnya.
Ya, rencana yang di rancang langsung oleh otak pintar Hares dan Orion yang kembali bersatu.
"Ah~ada yang tidak sabar ternyata! Baiklah! Mari kita mulai. Ikuti aku, aku sudah menyiapkan tempat untuk kalian saling membunuh." Calleb berjalan mendahului mereka. Orion tahu betul setiap sudut rumah ini, dan dia tahu kemana manusia gila itu membawa mereka, ke halaman belakang tempat Calleb biasa berlatih tembak. Disana bahkan sudah di sediakan alat-alat berupa pisau. Alat yang harus mereka gunakan untuk saling membunuh. Baiklah, rencana mereka akan dimulai dari sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Need Me |END|
Romance[21+] [Warning!!] [#Cerita ini banyak mengandung adegan sex!! #tidak cocok dibaca oleh anak-anak berumur 17 tahun kebawah #kalau masih nekat, konsekuensinya ditanggung sendiri #BOY♡BOY/Homo] "Noah adalah milikku, berani menyentuhnya, jangan harap...