Kasih aku vote yuk😘
******
Keadaan sudah kembali seperti semula, Nathan yang tidak bisa diam menjadi sumber kegaduhan di antara mereka berenam. Sikap suka bercandanya itu selalu berhasil menimbulkan tawa dari mereka.
Tawa Noah terhenti saat matanya mendapati sosok pria bertubuh kecil yang tidak jauh berbeda dari tubuhnya. Noah mengenal sosok itu, dia adalah Willian. Kenapa anak itu berada disini? Masih menggunakan seragam sekolahnya pula.
Willian memang masih duduk dibangku SMA, alasan dia bekerja di PUB tidak jauh berbeda dari Noah. Untuk menyambung hidup dan membayar uang sekolahnya. Terakhir kali Noah bertemu dengannya saat pertama kali Hares menemukannya di PUB. Dia duduk bersama Brian kala itu.
Noah datang menghampiri Willian yang tampak kebingungan dengan kepala bercelingak-celinguk ke kanan dan ke kiri.
"Willian, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Noah secara tiba-tiba saat ia menghampiri pemuda itu.
Willian tampak kaget di awal, sebelum senyum merekah diwajahnya. Noah dan Willian sudah cukup dekat bahkan sudah menganggap satu sama lain sebagai saudara.
"Noah!" Seru Willian, ia memeluk tubuh Noah, membayar kerinduan yang selama ini terpendam.
"Kau bekerja disini?" Tanya Willian dan hanya dibalas anggukan oleh Noah. Meskipun usia Noah dan Willian terpaut 4 tahun, namun kedua orang itu lebih nyaman dipanggil menggunakan nama secara langsung.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Noah.
"Aku mencari seseorang.."
"Siapa? Mungkin aku bisa membantu mu menemukan orang itu."
Willian mengurungkan niatnya untuk memberi tahu Noah siapa yang hendak dicarinya di perusahaan besar itu saat matanya menangkap sosok Brian.
"Itu dia yang ku cari." Jawab Willian menunjuk dua pria bertubuh kekar dengan stelan jas lengkap berjalan mendekat ke arah mereka. Noah menangkap sosok Hares dan Brian.
"Brian?" Tanya Noah meyakinkan.
"Yap."
Brian dan Hares menghentikan langkah mereka tepat dihadapan dua makhluk bertubuh kecil itu.
"Kau membawanya?" Tanya Brian sesaat setelah mereka sampai dihadapan Willian.
Willian mengangguk lalu membuka tas yang di sandangnya seiring dengan tangan mengeluarkan sebuah map kuning dari sana dan menyerahkan benda itu kepada Brian.
"Kenapa kau tidak mengganti seragam mu dulu?" Tanya Brian.
"Da..kau menyuruh ku untuk datang kemari dengan berkas itu cepat-cepat, makanya aku bergegas kemari." Willian mengurungkan niatnya memanggil Brian dengan sebutan daddy seperti biasa dia memanggil Brian saat di rumah.
"Kau sudah makan?" Tanya Brian yang berhasil membuat Hares memutar bola matanya jengah. Cinta memang membuat semua orang lupa daratan.
"Ekhem." Hares berdehem memberi kode pada Brian akan kehadirannya. Membuat Brian sontak menatap Hares.
"Tak bisakah kau menunggu? Lagi pula berkas-berkas ini sudah ada ditanganku."
"Kau membuang waktu ku." Hares berucap dingin dan langsung merampas berkas yang di pegang Brian barusan.
Sebelum benar-benar pergi ke ruangannya, Hares menyempatkan diri untuk menanyakan sesuatu pada Noah.
"Kau sudah makan?" Pertanyaan Hares yang tertuju pada Noah lantas membuat Brian menghembuskan napasnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Need Me |END|
Romance[21+] [Warning!!] [#Cerita ini banyak mengandung adegan sex!! #tidak cocok dibaca oleh anak-anak berumur 17 tahun kebawah #kalau masih nekat, konsekuensinya ditanggung sendiri #BOY♡BOY/Homo] "Noah adalah milikku, berani menyentuhnya, jangan harap...