"Tuan! Dragon East berhasil merebut kembali wilayah mereka yang kita ambil kemarin dengan wilayah kita di bagian timur." Pria berwajah yang tak kalah dingin dari Hares itu menghentikan aktivitas latihan menembaknya. Mendengar informasi dari salah seorang bawahannya membuat dia kehilangan mood seketika. Orion si ketua Wolf Axe yang selama ini menjadi lawan Hares dalam saling berebut wilayah kekuasaan menatap anak buahnya itu dengan tatapan menusuk. Dia tidak suka mendengar informasi ini.
Pistol yang masih berada ditangannya di arahkannya ke arah pria tadi, "Kau tahu? Aku tidak suka mendengar informasi yang menunjukkan ke kalahan ku, segera ambil kembali wilayah kita, atau nyawa mu sebagai gantinya." Tegas Orion.
"Baik tuan." Pria itu segera pergi sebelum Orion benar-benar menarik pelatuk dan menembakkan peluru panas itu padanya.
"Jangan terlalu dingin seperti itu, kasihan anak buah kita jika kau terus bersikap dingin kepada mereka." Tutur Calleb, penasehat sekaligus wakil ketua dari geng mafia Wolf Axe, kedudukannya sama seperti Brian.
Orion tidak menanggapinya, ia kembali berfokus pada tembakan dan kekerannya.
"Selalu tidak mengacuhkan ku." Kesal Calleb.
"Tapi kali ini kau akan menyukai informasi yang ku dapatkan tentang Hares. Ternyata dia memiliki seorang kekasih pria."
Mendengar ucapan Calleb yang cukup menarik itu, lantas membuat Orion menghentikan kembali aktivitasnya dan berfokus padanya.
"Apa lagi yang kau dapat?" Tanya Orion menuntut.
Calleb terlalu malas untuk membaca semua informasi yang diterimanya, sehingga dia menyerahkan sebuah map berisi informasi tentang Hares yang entah dia dapatkan dari mana. Orion menerima benda itu dengan segera, dia membuka dan mencermati isi dari informasi-informasi itu.
Hingga matanya tertuju pada satu foto yang menampilkan wajah Noah sepenuhnya. Senyum smirk terukir diwajah tampannya, dia tahu apa yang harus dilakukannya pada Hares.
"Tunggu pembalasan ku Hares."
******
Noah melahap semua makanan yang tersedia diatas meja makan itu dengan rakus. Setiap malam koki yang bekerja di rumah Hares selalu membuatkan makanan yang selama ini belum pernah Noah nikmati seumur hidupnya. Membuat Noah sadar jika makanan yang tengah dimakannya ini adalah makanan mewah yang tidak semua orang bisa memakannya. Salah satu keuntungan yang di dapatkan Noah tinggal di tempat ini.
"Kau suka?" Tanya Hares. Noah hanya mengangguk, mulutnya terlalu penuh untuk dapat terbuka.
Senyum terukir diwajah Hares "Makanlah pelan-pelan." Noah masih memberi Hares jawaban dengan anggukan.
"Tuan, anda mendapatkan sebuah surat." Seorang pelayan memberi sebuah amplop putih pada Hares. Disana tidak ada alamat atau nama pengirimnya. Hanya ada nama Hares di atas kertas putih polos itu.
"Terima kasih." Ucap Hares setelah menerima amplop itu.
Ia membuka amplop tersebut, didalamnya hanya ada sepucuk foto, dan seseorang yang berada difoto itu adalah Noah. Foto candid yang Noah sebagai objeknya. Dibelakang foto itu juga terdapat sebuah tulisan 'gotcha' yang ditulis dengan tinta berwarna merah. Membuat Hares merasa tidak tenang seketika.
"Hares, ada apa? Kenapa kau terlihat tegang seperti itu?" Tanya Noah saat melihat ekspresi Hares yang menunjukkan sorot kecemasan.
Tidak ingin Noah mengetahui hal ini, Hares menampilkan senyum paksaannya, lalu menggeleng.
"Tidak ada apa-apa, lanjutlah makan." Ucap Hares.
"Aku sudah selesai makan."
"Benarkah? Kalau begitu istirahatlah. Dan juga, aku harus pergi ke suatu tempat, istirahatlah dan tidak perlu menunggu ku." Ucap Hares, ia beranjak dari duduknya, sebelum betul-betul meninggalkan Noah, dia mengecup kening pemuda itu sekilas, lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Need Me |END|
Romansa[21+] [Warning!!] [#Cerita ini banyak mengandung adegan sex!! #tidak cocok dibaca oleh anak-anak berumur 17 tahun kebawah #kalau masih nekat, konsekuensinya ditanggung sendiri #BOY♡BOY/Homo] "Noah adalah milikku, berani menyentuhnya, jangan harap...