My Boss Need Me|06

27.8K 2.1K 48
                                    

Noah menelusuri setiap sudut basement tempat dia memarkirkan sepedanya. Tapi benda yang dicarinya itu tidak ada disana. Apa sepedanya dicuri? Ohh ayolah! Hanya itu satu-satunya harta yang dimiliki Noah, bagaimana mungkin ada orang yang tega mencuri sepeda!

"Mencari sepedamu?" Noah tersentak kaget saat Hares dengan senyum nakalnya berjalan pelan mendekati Noah.

"Menurutmu?" Noah membalas ketus tanpa menatap Hares.

"Benda itu sudah tidak ada. Sudah kubuang." Ucap Hares enteng.

Noah membulatkan matanya "Apa? Buang? Kenapa kau melakukannya!" Protes Noah tidak terima. Jelas tidak terima, sepeda itu adalah satu-satunya harta yang ia miliki dan sekarang dia harus menghadapi kenyataan jika satu-satunya harta miliknya dibuang oleh pria yang sekarang Noah anggap bejat.

Hares tersenyum membuat Noah ingin menghajarnya saja. "Karena aku tidak ingin melihatmu kelelahan dengan memakai benda itu sebagai alat transportasi menuju kantor." Apa-apaan dengan alasan yang cukup menjengkelkan itu?

"Kau buang kemana? Kalau aku tidak pakai sepeda itu biaya kehidupanku akan semakin menaik!"

"Ada aku..aku akan mengantarmu kekantor dan menjemputmu pulang."

Noah terkekeh merendahkan Hares "Apa? Mengantar kau bilang? Kalau itu terjadi maka aku akan dipecat!" Tukas Noah kesal mengingat kejadian tadi pagi yang menimpa dirinya dan akar dari permasalahan itu adalah Hares.

"Kau takut pada siapa? Kau lupa? Aku adalah pemilik perusahaan ini." Ucap Hares mengingatkan Noah akan dirinya.

"Ayo, kuantar kau pulang." Ajak Hares lagi, dia berjalan menuju mobilnya. Noah yang tidak punya pilihan hanya bisa menghembuskan napasnya gusar lalu berjalan menuju mobil Hares.

Suasana didalam kendaraan itu sangat tenang, tidak ada diantara mereka yang mau memulai percakapan terlebih dahulu beberapa detik yang lalu. "Kita mau kemana?" Tanya Noah kemudian memecah keheningan saat ia sadar jika Hares tidak membawanya keapartemennya.

Hares menaikkan sebelah ujung bibirnya "Kau akan tau nanti."

Mendengar ucapan Hares barusan, Noah merasa ada yang tidak beres. "Aku mau pulang!" Bantah Noah menolak.

"Hanya sebentar." Ucap Hares tenang tanpa ada niatan memberhentikan mobilnya.

"Hares kumohon bawa aku pulang! Aku tidak mau kemana-mana." Mohon Noah, dia tidak mau jika Hares melakukan sesuatu yang buruk padanya.

Hares tidak mengindahkan permintaan Noah, dia hanya terus fokus pada setirnya.

Beberapa menit dilalui mereka dijalanan sampai mobil itu menepi disebuah tempat. Dari balik kaca mobil, Noah dapat melihat jelas jika tempat yang mereka kunjungi kali ini adalah sebuah rumah. Rumah yang amat mewah tengah berdiri megah dihadapannya. Bahkan Noah sempat berpikir, apakah itu istana?

"Kenapa diam saja? Ayo turun." Ajak Hares.

"Ini dimana?"

"Nanti kau akan tahu."

Noah membuka sabuk pengamannya, lalu keluar dari mobil, matanya tak henti-henti menatap bangunan yang berdiri kokoh itu dengan kagum. Hares menggenggam tangan Noah, menarik lembut pria itu untuk memasuki bangunan megah nan mewah itu.

Noah berhasil berdecak kagum saat melihat bagian dalam rumah itu, interior yang berada disana tersusun sangat rapi, Noah juga tahu, semua benda-benda itu pastilah sangat mahal. Hares menuntun Noah duduk disebuah kursi yang didepannya ada sebuah meja makan besar yang sudah disuguhi berbagai macam makanan. Sebagai sentuhan terakhir, seorang pria datang membawa sebotol wine dan menumpahkannya kedalam masing-masing gelas wine.

My Boss Need Me |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang