Peluh membanjiri tubuh keduanya, sang pria terus bergerak mengejar puncak dan sang wanita di bawahnya mengerang menikmati setiap pergerakan yang dilakukan oleh prianya.
"Sasukehhh... Kunhhh..." Si pria bergerak semakin cepat membuat tubuh wanitanya berguncang, tangan kekarnya meraih payu dara wanita bersurai pink dan meremasnya lembut membuat wanita itu mendesah mencapai puncaknya.
Nafasnya terengah setelah mendapatkan pelepasannya dan sang pria kembali bergerak tanpa menunggu ia pulih.
"Ahnnnn... Ahhhh!" Desahan itu seperti cambuk ditelinga pria bernama Sasuke itu membuatnya bergerak semakin cepat.
"Sakurahhh.... Argh!" Pria itu menggeram memanggil nama wanitannya, ia mendorong semakin dalam mencoba mendapatkan pelepasannya.
Tubuh kekarnya penuh dengan peluh, ia merendahkan tubuhnya dan meraih bibir wanitannya melumat dengan kasar dan memasukan lidahnya kedalam mulut Sakura membelit lidah wanita itu.
Sakura membelit pinggang Sasuke menggunakan kakinya menarik tubuh pria itu agar semakin merapat dengan tubuhnya, menjambak surai gelap pria itu setiap kali milik Sasuke menyentuh titik kenikmatannya.
"Ahhhh... Sasuhhhh...nhhhh!" Bibir mungil yang kini telah membengkak itu terus mengalunkan melodi yang membakar libido pria di atasnya membuat gerakan pria itu semakin brutal dan menciptakan kenikmatan bagi mereka berdua.
Sasuke bergerak semakin cepat, sebentar lagi ia akan mencapai pelepasannya. Ia mendorong sangat dalam ketika merasakan ia sudah sampai.
"Grhhhh... Tayuyahhh!" Ia telah samapai bersamaan dengan wanitanya tubuhnya ambruk menindih Sakura, nafas mereka tersenggal setelah pelepasan mereka.
Sakura mendorong Sasuke melepaskan penyatuan mereka, wanita itu berguling membelakangi Sasuke. Lagi pria itu tanpa sadar menyebut nama wanita lain saat mencapai pelepasannya. Hatinya berdenyut nyeri menerima kenyataan prianya masih mencintai wanita masa lalunya.
Ia merasakan tangan Sasuke menelusup ke bawah pinggangnya dan menarik tubuhnya merapat pada tubuh pria itu dan memeluknya seolah tidak ingin kehilangannya. Ia tidak tahu harus bagaimana, pria ini begitu lembut dan terlihat mencintainya tapi ia selalu menyebut nama wanita itu saat mereka bercinta.
Nafas Sasuke terasa hangat dan teratur di bahunya, tubuhnya lelah tapi matanya tak bisa terpejam. Ia lelah tapi tak bisa menyerah pada perasaannya, ia sangat mencintai pria yang saat ini memeluknya dan berharap perasaan pria itupun sama.
.
.
o0o
.
.Sasuke membuka matanya karena suara denting perabotan yang berasal dari dapur, ia mencium wangi espresso. Sisi tempat tidur disebelahnya kosong dan terasa dingin, ia tahu Sakura selalu bangun sangat pagi setiap hari. Sasuke melirik jam di nakas pukul enam pagi, ia meraih celana piyama miliknya dan memakainya.
Sakura sedang mengocok telur saat sasuke memasuki dapur. Ia melingkarkan lengannya di pinggang wanita merah muda itu membuatnya terlonjak kaget.
"Ohayou Sasuke kun." Wanita itu menoleh dan tersenyum pada pria di belakangnya lalu kembali fokus pada pekerjaannya.
"Kau bangun pagi sekali." Sasuke mengecup bahu putih wanita itu lalu mengigitnya lembut meninggalkan bekas memerah.
"Aku ada kelas pagi hari ini." Sakura membiarkan tangan pria itu menelusup kebalik crops tank topnya dan menyentuh payu daranya.
"Aku baru pulang dari luar kota dan kau mau meninggalkanku sendirian hm?" Sasuke meremas payu dara Sakura lembut dan memainkan niplenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Platonis
FanfictionNaruto © Masashi kishimoto (21+) Sakura tidak pernah menyesali apa yang telah terjadi, ia memilih bertahan meskipun setiap malamnya terasa begitu menyakitkan karena ada pagi yang indah meskipun penuh kepalsuan. "Aku mencintaimu." "Hn." Hatinya perih...