Ashley's POV
Aku menunggu Niall sambil menatap layar laptopku. Aku berada di starbucks sekarang, menjernihkan pikiran sekaligus mengerjakan tugas-tugas kuliah yang hampir membuat kepalaku meledak.
Kelasku berakhir pada pukul dua belas tadi, tepat saat jam makan siang. Tadinya, aku ingin mengajak Maddie dan Serena untuk mengerjakan tugas bersama sekaligus hangout, tapi sialnya dua sahabatku itu harus menghadiri kelas pengganti saat ini.
Beruntungnya, Niall barusan mengirimkanku pesan dan mengatakan jika ia ingin mengembalikan barangku yang tertinggal di mobilnya. Padahal, aku sama sekali tidak tahu barang apa yang tertinggal di mobilnya. Aku tidak merasa kehilangan apapun.
Seseorang masuk kedalam kedai ini dengan setelan formalnya, aku sontak mengalihkan pandanganku padanya dan melambai. Ia sempat mengedarkan pandangannya beberapa saat sebelum melihatku.
"Hai, cantik." ia menyapaku dengan kedipan matanya.
Aku hanya menyatukan kedua alisku kemudian memutar bola mata. Apa-apaan itu tadi?
"Aku tidak ingat kalau kau segenit ini, Niall." ujarku jujur.
Ia langsung duduk dihadapanku, meski sebagian wajahnya tertutup oleh layar laptopku.
"Kau sudah lama disini?" tanyanya.
Aku mengangguk, sambil mengetikkan sesuatu pada laptopku. "Aku sudah disini sejak jam makan siang." jawabku setelahnya.
Ia ikut-ikut mengangguk, kemudian seakan teringat sesuatu ia merogoh kantung jasnya dan mengeluarkan sebuah benda yang sangat tidak asing bagiku.
"Kau meninggalkan ini di mobilku, nona." ujarnya menyerahkan benda itu padaku.
Aku sedikit terkejut, bukan sedikit- tapi benar-benar terkejut menerima benda itu. "B-bagaimana bisa ini tertinggal di mobilmu?" tanyaku pelan, mungkin Niall tidak bisa mendengarnya.
"Entah, mungkin kau menjatuhkannya dari tasmu?" jawabnya balik.
Aku mematikan laptopku, kemudian menaruhnya kembali ke dalam tas. Rasanya sangat tidak sopan jika aku tetap sibuk dengan tugasku, sementara Niall ada dihadapanku sekarang.
"Aku bahkan tidak menyadari jika benda ini tidak ada di tasku, Niall." ujarku terus terang.
Kali ini Niall mengernyitkan kedua alisnya, "Bukankah ini salah satu benda yang wajib dibawa oleh wanita?" tanyanya dengan polos.
Aku terkekeh, menyadari jika kami terus berkata 'benda ini' pada sebuah liptint yang saat ini kupegang. Berani bertaruh, Niall tidak akan tahu nama benda ini.
Aku mengeluarkan pouch make up yang selalu kubawa kemana pun dan menunjukkannya pada Niall, tak lupa mengeluarkan beberapa produk bibir yang kupunya dengan bentuk yang sama dengan liptint itu.
"Aku punya sebanyak ini, bagaimana bisa aku menyadari jika salah satu dari mereka hilang?" ujarku lalu tertawa kecil.
Niall melihat benda-benda asing dihadapannya itu dengan wajah yang terkejut. Ia bahkan sempat membuka mulutnya sebelum menggelengkan kepala melihat berbagai macam produk bibir yang kupunya.
"Unbelievable." ucapnya tak sadar.
Sontak tawaku meledak, melihat ekspresi wajahnya yang terkejut ditambah mata birunya yang meneliti satu persatu produk bibir itu dengan tatapan heran membuatku tak bisa lagi menahan tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World
Fanfic"I want to take you to another world, so that you can feel the love and happiness that you have never felt before" copyright© 2020 by kennyzzlexo