Author's POV
Niall dan Deo baru saja kembali begitu mendengar suara tawa Ashley dan Megan yang terdengar sangat jelas dari ruang tengah yang biasa digunakan Niall untuk menonton pertandingan golf maupun sepak bola favoritnya.
Kedua lelaki itu saling menatap dengan alis yang menyatu, merasa terkejut karena Ashley dan Megan ternyata bisa membaur juga pada akhirnya. Kedua gadis itu tengah duduk diatas sofa dengan santai—Ashley yang jauh terlihat santai lebih tepatnya, sementara Megan nampak sedikit kaku di ujung sofa.
"Dia benar-benar membuatku takjub dengan porsi makannya!" ucapan Ashley terdengar di telinga Niall. "Di malam saat kami pertama bertemu, ia bahkan langsung mengajakku menemaninya mencari street food." lanjut Ashley lagi masih diiringi dengan tawa kecilnya.
"Street food is the best." komentar Megan menyetujui ucapan Ashley.
Sebelum mereka sempat melanjutkan topik pembicaraan mereka mengenai seseorang yang tengah berada tepat di belakang mereka saat ini, Niall menginterupsinya.
"Well, well, well aku paham sekarang mengapa telingaku panas sedari tadi." ujar Niall menghampiri kedua wanita tersebut.
"Niall! kau sudah kembali, mana kopiku?" Ashley sontak menoleh dan merentangkan kedua tangannya untuk meminta kopi paginya.
Alih-alih memberikan kopi pesanan gadisnya, Niall justru berhambur untuk memeluk Ashley. "I miss you too, padahal aku hanya pergi selama beberapa menit." Niall mulai melantur.
Ashley menepuk punggung Niall dengan cukup keras, kemudian mendorong tubuh lelaki itu untuk menjauh darinya. "Jangan melantur, aku hanya ingin kopiku. Dimana kopinya, Niall?"
Niall terkekeh pelan sebelum mengambil paperbag yang ternyata ia taruh di lantai begitu saja, beruntung beberapa gelas kopi yang ada di dalamnya tidak tumpah.
Memberikan kopi pesanan Ashley dan juga sebotol fresh juice pada Megan, Niall pun ikut duduk diatas sofa tersebut bersama kekasih dan juga mantan kekasihnya. Sementara Deo berlalu entah kemana.
"Jadi selama aku dan Deo pergi kalian membicarakanku?" goda Niall sambil menaikkan kedua alisnya.
Ashley tak menghiraukan ucapan Niall karena ia sibuk memainkan ponselnya sekarang, hanya Megan yang tersenyum sambil meremas sebotol fresh juice yang baru saja Niall berikan padanya tanpa sadar.
"Yeah, kami sadar selama ini kami tidak pernah benar-benar berbicara satu sama lain dan kami tidak mungkin terus berdiam diri bukan?" Megan berusaha berkata dengan nada humor namun nyatanya dia gagal.
Niall menangkap sesuatu yang berbeda dari nada bicara Megan, lelaki itu sempat melirik Ashley yang masih asik mengetikkan sesuatu di ponselnya sambil menikmati segelas kopi di tangan kanannya.
Pandangannya pun bertemu dengan Megan, namun tidak seperti biasanya ia justru membuang wajahnya ke arah televisi dengan cepat. Kedua alis Niall menyatu, lelaki itu semakin mengerti jika ada sesuatu yang disembunyikan Megan darinya.
"Damn, not today!" jeritan frustasi Ashley membuat Niall kembali memperhatikannya. Gadis itu menaruh gelas kopinya dengan cukup keras kemudian mengusap wajahnya dengan kasar.
"You okay?" tanya Niall khawatir.
Lelaki itu jarang melihat Ashley menjerit seperti tadi, maka dari itu ia cukup khawatir sekaligus penasaran dengan keadaan kekasihnya tersebut.
Ashley memegang kepalanya dengan dramatis, kemudian menatap Niall dengan puppy face andalannya. "Natalie baru saja mengabariku jika hari ini ada meeting bersama team kami, bolehkah aku meminjam laptopmu?" pintanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another World
أدب الهواة"I want to take you to another world, so that you can feel the love and happiness that you have never felt before" copyright© 2020 by kennyzzlexo