15. Brielle

135 19 10
                                        

A/n : Itu yang di mulmed bukan Brielle ya, itu emang bayi tapi bukan Brielle pokoknya! lol.

Pagi harinya, Ashley terbangun akibat suara alarm yang berbunyi cukup nyaring dari ponselnya. Melirik ke arah jam yang menempel pada dinding kamarnya, masih menunjukan pukul 8 pagi.

Ashley diharuskan berada di kampusnya pukul 10 nanti, namun tiba-tiba saja dosennya mengabarkan jika kelas hari ini kosong. Artinya, Ashley sama sekali tidak memiliki jadwal apapun untuk hari ini.

Ia pun bangkit dari ranjang empuknya lalu berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajah serta menyikat gigi. Ia masih berada di rumah kedua orang tuanya, maka dari itu dirinya tidak bisa berlama-lama di ranjang.

Isabel-ibunya pasti akan protes, Ashley sedang tidak ingin mendengarkan amukan ibunya saat ini.

Setelah merapihkan rambutnya dan membenarkan sedikit piyama yang dikenakannya, barulah gadis itu keluar dari kamar. Berjalan menuruni tangga untuk menuju ruang makan.

Elijah beserta Brielle sudah duduk dengan manis di meja makan, sementara Claire dan ibunya sibuk membuat sesuatu di dapur.

Ashley menghampiri Brielle yang duduk di kursi khusus kemudian memberikan kecupan singkat di pipi, tak lupa juga ia mengucapkan selamat pagi.

"Good morning, princess Brielle." sapanya.

Brielle menyadari kehadiran Ashley bersorak girang, "Mowrning!" jawabnya cadel.

Ashley tertawa kecil melihat tingkah menggemaskan keponakannya itu, ia pun memeluk Brielle dan memberinya kecupan-kecupan hingga balita itu merasa kesal.

"Stop it, Aunty!" omelnya.

Ashley lagi-lagi tertawa, mencubit pelan pipi tembam Brielle sambil terus menggodanya. "Habis lucu sekali sih, anak siapa?" tanya Ashley.

Brielle menatap Elijah-sang ayah yang dari tadi hanya diam memperhatikan adik bungsu dan juga anaknya bercanda.

"Anak Daddy, dong. Coba kasih tahu Aunty Ashley siapa Daddy Brielle yang paling tampan?" celetuk Elijah.

Brielle dengan semangat menunjuk dirinya, membuat Ashley memutar kedua bola matanya malas. Percaya diri sekali, gerutunya dalam hati.

"Sofia dan Fionn belum bangun?" tanya Ashley pada Elijah.

Yang ditanya justru menaikan kedua bahunya tak peduli. "Fionn sepertinya pamit pulang tadi pagi-pagi sekali, ada syuting katanya." jelas Elijah.

Mendengar jawaban sang kakak, Ashley menaikan satu alisnya penasaran. "Syuting?"

Elijah mengangguk.

"Dia itu salah satu aktor baru, Ash. Masa kau tidak pernah melihatnya di film-film?" Isabel datang disusul dengan Claire mengekor dibelakangnya.

Kedua wanita dewasa itu membawa nampan berisi sarapan yang akan disantap pagi ini. Tidak terlalu spesial, hanya beberapa tumpuk pancake dengan beraneka macam topping.

"Eh, Mom. Aku baru saja ingin membantu," Ashley menampakan deretan giginya, sebenarnya ia hanya berbasa-basi.

Isabel sudah hafal betul dengan tingkah laku anak-anaknya, jadi tentu saja ia juga tahu jika Ashley tidak serius dengan ucapannya tadi. Apa-apa saja masih dibantu Ana, kekehnya dalam hati.

"Tidak perlu, sayang. Claire sudah membantu," jawab Isabel. "Apakah ada yang bersedia untuk membangunkan Sofia?"

Baik Ashley, Elijah, maupun Claire hanya saling bertukar pandang. Ketiganya tidak ada yang berniat atau bahkan berani lebih tepatnya untuk membangunkan anak tengah dari keluarga Hamilton itu.

Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang