Author's POV
"Orang-orang dikampus tengah membicarakanku."
Wajah kusut ditambah dengan gerutuan yang baru saja Ashley lontarkan seolah menjadi sambutan bagi Niall.
Ashley langsung memasang sabuk pengamannya lalu menyandarkan punggungnya pada jok mobil Niall dengan cukup keras. Hembusan nafas kasar keluar dari bibirnya.
Niall memperhatikan wanita yang akhir-akhir ini mencuri perhatiannya itu dengan tatapan penuh tanya. "Ada apa?"
Mendengar pertanyaan yang dilontarkan Niall sontak membuat Ashley melemparkan tatapan sinisnya pada lelaki itu. "Itu semua gara-gara kau," ucap Ashley sinis.
"Mereka mengira kita tengah menjalin hubungan." lanjutnya lagi membuat Niall tertawa.
Ashley melirik Niall yang sedang tertawa itu dengan tatapan kesal, gadis itu kemudian memukul bahu Niall. Cukup pelan, namun berhasil membuat Niall meringis kecil kemudian memberhentikan tawanya.
"Oke, oke. Aku minta maaf soal tadi pagi, niatku hanya ingin mengembalikan ponselmu saja." ujar Niall pada akhirnya.
Ashley mengembuskan nafasnya, sebenarnya ia tidak begitu kesal pada Niall. Ia hanya kesal dengan orang-orang yang hobi sekali mencampuri urusannya, Ashley sangat tidak suka jika kehidupannya terganggu.
"Sekarang lebih baik kita makan siang, waktu makan siangku berakhir pukul satu." Niall kembali bersuara, berusaha mengalihkan topik agar Ashley bisa melupakan kejadian yang tadi.
Ashley mengangguk, "Aku ingin McDonald's. Bisakah kita pergi makan siang kesana?" tanyanya dengan nada memohon.
Niall terkekeh sambil melajukan mobilnya, lelaki itu sempat melirik Ashley yang menurutnya sangat menggemaskan itu sebelum mencubit pipi Ashley gemas.
"Baik, tuan putri. Kita akan menuju McDonald's kalau begitu." ujarnya membuat senyuman dibibir Ashley mengembang.
"Yeay!" Ashley bersorak layaknya anak kecil yang baru saja diberi balon. "Aku menyayangimu juga kalau begitu." lanjutnya membuat Niall tiba-tiba mematung.
"Kau apa?" tanya Niall memastikan.
Ashley seakan tersadar dengan apa yang baru saja diucapkannya kemudian tertengun.
Ia menampakkan wajah polosnya pada Niall, "Bukan apa-apa. Cepatlah, Niall aku lapar..." jawabnya mengalihkan topik.
Niall hanya mengangguk kemudian melajukan mobilnya menuju McDonald's.
Katakanlah kedua manusia ini naif, mereka sadar betul dengan apa yang mereka rasakan terhadap satu sama lain namun terlalu gengsi untuk menyatakannya. Manusia memang aneh bukan?
"Apakah aku tidak menganggu pekerjaanmu?" tanya Ashley begitu mereka telah selesai makan siang.
Keadaan menjadi sedikit berbeda setelah Ashley melontarkan sebuah kalimat yang seharusnya tak diucapkannya tadi.
Niall membuka pintu mobilnya kemudian duduk di kursi kemudi, disusul dengan Ashley yang duduk disebelahnya.
"Tidak sama sekali, bahkan jika kau mau kita bisa makan siang bersama setiap hari." ujar Niall sambil terkekeh.
Ashley tersenyum diam-diam, dalam hatinya ia memang sangat mengharapkan hal itu dapat terwujud. Bukan hanya makan siang, tapi Ashley ingin lebih banyak menghabiskan waktunya bersama laki-laki yang tengah mengemudi disebelahnya ini.
"Niall," panggil Ashley tiba-tiba.
Niall tak menjawab panggilan itu melainkan mengalihkan pandangannya dari jalanan selama beberapa detik untuk menatap Ashley yang kini nampak sangat gugup disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World
Фанфик"I want to take you to another world, so that you can feel the love and happiness that you have never felt before" copyright© 2020 by kennyzzlexo