9. You & Me

148 24 25
                                    


Ashley berjalan menyusuri pantai yang berada tak jauh dari bungalow yang ditempatinya, dari sini ia bisa mendengar tawaan serta teriakan keempat temannya yang tengah bersenang-senang didalam sana.

Entah apa yang membuat Ashley tiba-tiba memilih untuk memisahkan diri dari keempat temannya itu, padahal tujuan dari liburan singkat ini adalah untuk bersenang-senang dan melepas penat sebelum ujian akhir kelulusan mereka.

Niall, satu-satunya harapan bagi Ashley nyatanya menghilang sejak makan siang. Ashley pun tak sempat menanyakan kemana perginya lelaki itu karena Niall nampak sangat terburu-buru.

Ia pun duduk di salah satu kursi santai yang berada di pinggiran pantai tempat beberapa orang juga tengah menikmati hangatnya sinar matahari sore, lalu seorang wanita paruh baya memghampirinya.

"Kelapa segar, nona?" wanita itu menawarkan satu buah kelapa segar lengkap dengan hiasan payung dan beberapa buah-buahan disekitarnya.

Ashley dengan wajah yang sumringah menerima kelapa segar itu. "Boleh, berapa harganya?"

Ia sedikit merogoh kantung celana jeans pendek atau hotpants-nya untuk membayar, namun wanita paruh baya tadi menolak.

"Tidak perlu nona, sudah dibayar oleh kekasihmu." ujarnya.

Ashley mengerutkan keningnya bingung, "Kekasih?"

Wanita paruh baya itu mengangguk, tapi Ashley mencoba meluruskannya. Siapa tahu wanita ini salah orang 'kan? pikirnya.

"'Maaf tapi aku tidak memiliki kekasih, mungkin kau salah orang." ujar Ashley lagi, hendak mengembalikan kelapa itu.

"Tidak, nona aku tidak salah orang," tolak wanita itu. Kemudian matanya berbinar, menatap lurus pada sesuatu dibelakang Ashley.

"Nah itu dia, nona. Lelaki yang menyuruhku mengantarkan kelapa segar untukmu." wanita paruh baya itu kembali berkata seraya memberikan senyumnya pada seseorang yang tengah berjalan menghampiri mereka.

Ashley berbalik, mengikuti arah pandang wanita tersebut. Betapa terkejutnya ia ketika melihat sosok Niall dengan celana pantai juga kaos oblong tengah berjalan mendekat kearahnya.

Niall berhenti tepat dibelakang kursi yang tengah Ashley duduki, mengucapkan terima kasih kepada wanita paruh baya itu kemudian memfokuskan pandangannya kearah lautan yang nampak jelas dihadapannya.

"Sebentar lagi matahari tenggelam," ujar Niall sambil membenarkan letak kacamata hitamnya. "Kau mau kembali ke resort atau tetap disini?"

"Dari mana saja kau?" bukannya menjawab pertanyaan Niall, Ashley malah balik bertanya padanya.

Ia bahkan tak mau repot-repot untuk menatap Niall yang berdiri dibelakangnya, terlalu sibuk menikmati kelapa segar yang ada ditangannya.

Tanpa Ashley ketahui, Niall menyeringai dibelakangnya. Lalu membungkukkan badannya dan dengan santai memeluk leher Ashley dari belakang. Kepala mereka saling bersandar satu sama lain.

"Menemui beberapa teman, maafkan aku." bisik Niall tepat di telinga Ashley.

Ashley sempat membeku, terkejut dengan tindakan Niall yang tak terduga ini. Jantungnya nyaris melompat jika saja ia tidak cepat-cepat mengatur nafasnya.

"Teman?" tanya Ashley sebiasa mungkin. "Aku pikir kau ingin menemaniku disini, bukan meninggalkanku."

Niall menghembuskan nafasnya, hembusan itu terasa jelas di leher jenjang Ashley hingga membuatnya sedikit bergeridik.

"Aku tahu, aku salah. Maafkan aku, ya?" Niall semakin melembutkan suaranya.

Ashley diam, tak menjawab apapun. Ia justru kembali menikmati kelapa segar yang Niall berikan.

Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang