Akhirnya, setelah menunggu Niall selama hampir satu jam lebih ia berjalan menghampiriku dan juga Tara ditempat kami duduk.Setelah kejadian aku mengambil ponsel dari kantung celananya tadi, ia nampak gugup lalu mengatakan jika ia akan segera selesai dengan atletnya itu dan akan mengahampiriku dan Tara setelahnya.
Aku hanya mengangguk saat itu dan kembali duduk dengan Tara, wanita itu langsung bertepuk tangan dengan takjub seraya berkata. "Aku pikir kita bisa menjadi teman yang hebat!" ujarnya. Aku hanya membalasnya dengan kekehan.
Niall semakin dekat denganku dan disaat itu pula aku menyadari jika atlet tadi berjalan mengekorinya.
"Angelica akan ikut makan siang bersama kita, apa kalian keberatan?" tanya Niall.
Oh, jadi namanya Angelica?
Aku bergerak tak nyaman di tempatku, sedangkan Tara menatapku sekilas. Tatapannya seperti mengatakan 'Katakan tidak, atau dia akan menganggu kalian!' namun aku hanya diam tak melakukan apapun.
"Ashley, Tara?" panggil Niall sekali lagi.
"Oh, Angelica! aku baru ingat, aku ingin mengenalkanmu pada seluruh atlet yang sedang latihan hari ini," ujar Tara tiba-tiba bangkit. Ia berdiri dan langsung menarik tangan Angelica.
"Ayo, kita makan siang bersama yang lain. Permisi boss." ujarnya sebelum menarik Angelica menjauh dariku dan juga Niall.
Niall menatap asisten pribadinya itu dengan tatapan bingung, kemudian menoleh padaku. "Baiklah kalau begitu, Ash. Ayo makan siang!" ujarnya semangat, mengulurkan tangan kanannya untuk kugenggam.
"Maafkan aku sudah membuatmu menunggu sangat lama," ujarnya menyesal. Kami kembali menaiki golf cart untuk makan siang. "Setelah makan, baru kita akan bermain okay?"
Aku hanya menganggukkan kepalaku sebagai jawaban. Kupikir hari ini aku akan menghabiskan waktu seharian lagi bersama Niall seperti sebelum-sebelumnya, tapi nyatanya setengah hari berlalu dan bahkan kami sama sekali belum melakukan apapun.
Itu sedikit membuatku tidak mood untuk melanjutkan hari ini.
"Kau nampak sangat akrab dengan Tara." ujar Niall lagi, begitu kami turun dari golf cart.
Kami berada di bagian lain dari kantor ini, seperti sebuah gazebo besar yang berada di tengah-tengah lapangan hijau dimana cukup banyak orang disana, tengah menikmati santapan mereka.
"Dia sangat menyenangkan." jawabku singkat.
Niall lagi-lagi menggengam tanganku, kami berjalan memasuki gazebo ini dan mendapatkan perhatian penuh dari orang-orang disini. Niall hanya membalas tatapan mereka dengan wajah datar kemudian membantuku duduk disalah satu meja yang terpisah dari orang-orang.
Seorang berpakaian rapi khas seorang koki berjalan dan menaruh dua piring berisi makan siang kami tak lupa menuangkan air pada gelas kosong yang berada disebelah kananku. Sepertinya tempat ini memang semacam tempat untuk makan siang bagi para atlet dan karyawan.
Aku memakan makananku dengan diam, sementara Niall seperti biasa membicarakan apapun yang ada didalam pikirannya. Aku hanya menanggapinya dengan singkat, entah itu dengan 'oh ya?' 'iya' 'tidak' 'wow'. Hal yang membuatku melakukan itu lantaran Niall saat ini terlihat sangat bersemangat menceritakan Angelica, atlet barunya yang menurutnya sangat berbakat itu.
Setelah makan, Niall menepati ucapannya. Kami mulai bermain golf bersama, bukan kami lebih tepatnya hanya dia. Aku hanya mencoba bermain beberapa kali setelah itu berhenti. Mood-ku untuk bermain benar-benar hilang karena Niall yang tak henti-hentinya membicarakan tentang Angelica saat makan siang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another World
Fanfikce"I want to take you to another world, so that you can feel the love and happiness that you have never felt before" copyright© 2020 by kennyzzlexo