Author's POV
Ashley kembali bermalam di rumah Niall setelah konser itu selesai, keduanya sempat mampir untuk membeli makan malam lewat drive-thru kemudian menghabiskannya di kediaman Niall.
Keadaan rumah Niall yang udah cukup gelap dan sunyi membuat Ashley berasumsi jika siapapun yang ada di dalam pasti sudah tertidur.
"Deo dan Megan sepertinya sudah tidur." ujarnya kepada Niall seraya mengeluarkan chinese food yang akan menjadi menu makan malamnya kali ini, meski waktu sudah hampir menunju tengah malam.
Niall mengangguk, mencuci kedua tangannya lalu duduk di sebelah Ashley yang sudah mulai menyantap makanannya. Selama beberapa menit awal, terjadi keheningan antar keduanya namun tidak ada kecanggungan disana.
Namun di menit selanjutnya, Ashley mulai membuka sebuah pembicaraan.
"Bagaimana hasil check-up nya?" tanya Ashley.
Niall mengarahkan iris mata birunya itu menatap Ashley, padahal sebelumnya lelaki itu sangat fokus menatap makanannya. Butuh jeda beberapa detik sebelum Niall menjawab pertanyaan sederhana yang di lontarkan oleh kekasihnya itu.
Ia berpikir bukan sebuah ide yang bagus untuk membicarakan Megan ketika keduanya tengah bersama, terlebih mengingat perdebatannya dengan Ashley di telepon pekan lalu.
"Niall, kau mendengarku?" Ashley kembali berbicara.
Gadis itu kini menatap Niall dengan khawatir, namun Niall juga dapat melihat siratan kekecewaan lewat pancaran iris coklat hazel milik kekasihnya itu.
"Y-yeah, sorry.." ujarnya justru semakin membuat kening Ashley kian mengkerut. "She's fine, ia masih harus menjalani beberapa perawatan ditambah dengan terapi agar kondisinya bisa segera normal lagi." jelas Niall.
"Apa kau mengetahui siapa pelakunya? dia adalah korban tabrak lari, akan sangat tidak adil jika orang yang melakukan ini padanya bisa bebas berkeliaran begitu saja." Ashley sudah menyelesaikan makanannya, gadis itu kemudian bangkit dari meja makan dan membuang kotak bekas makanan tersebut ke tempat sampah.
Ia juga mengambil dua botol air mineral dari kulkas Niall kemudian memberikan satu botol tersebut pada Niall. Kembali duduk disebelah kekasihnya, Ashley merentangkan tangannya dibelakang kursi yang tengah Niall duduki.
Secara sekilas, gadis itu nampak tengah merangkul Niall.
"Aku sudah mengerahkan orang kepercayaanku untuk menyelidikinya, informasi terakhir yang kudapat polisi sudah berhasil melacak nomor plat pelaku lewat kamera cctv yang ada di jalan." jawab Niall.
Ia merasa tidak nyaman untuk membicarakan Megan dengan Ashley, entah mengapa. Selama ini dirinya selalu berusaha untuk memisahkan urusannya dengan kedua wanita itu, dua wanita yang memiliki ruang di hatinya— atau mungkin lebih tepat dikatakan salah satunya pernah memiliki ruang di hatinya.
"Kuharap pelakunya bisa bertanggung jawab dan segera di adili." ujar Ashley yang nampaknya telah selesai dengan topik yang membuat Niall sangat tidak nyaman ini.
"Aku juga berharap seperti itu," saut Niall.
Lelaki itu mengesampingkan makanannya yang telah habis, lalu meneguk air mineral yang sebelumnya Ashley bawakan untuknya. Melihat hal itu, Ashley mencubit lengan Niall pelan hingga lelaki itu hampir saja menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya.
"Aw, what you do that for?" protes Niall nyaris berteriak.
Ashley memutarkan kedua bola matanya sambil membereskan bekas makanan Niall yang dibiarkan begitu saja, setelah membuangnya ke tempat sampah barulah gadis itu kembali kepada posisi awalnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another World
Fiksi Penggemar"I want to take you to another world, so that you can feel the love and happiness that you have never felt before" copyright© 2020 by kennyzzlexo