Author's POVMelihat bayangan Ashley yang semakin jauh dari jangkauan penglihatannya, Niall kembali ke membantu Pete yang tengah membopong Megan masuk ke dalam rumahnya.
Niall menyiapkan kamar tamu yang berada di lantai satu rumahnya untuk Megan, membuka pintu kamar tersebut dan menemukan kamar tamu yang masih wangi dan bersih persis ketika ia meninggalkan rumah ini sebulan yang lalu.
Hal itu tentu membuatnya tersenyum puas, akan sangat menyebalkan jika keadaan kamar tamu ini tidak sesuai dengan terakhir kali ia meninggalkannya apalagi sampai tidak terawat. Dia membayar jasa seseorang untuk hasil yang memuaskan.
"Biar aku yang mengantarnya ke kamar tamu, Pete. Terimakasih telah membantuku, it really means a lot." Niall mengambil alih Megan dengan melingkarkan tangannya disekitar pundak wanita itu, membantunya berjalan menuju kamar tamu.
"Thank you." ujar Megan pelan.
Pete melepaskan pegangannya dari Megan, membiarkan Niall yang mengambil alihnya. "Tidak masalah Nona, semoga keadaanmu lekas membaik" jawabnya.
Merasakan ketidakhadiran Ashley sejak ia menginjakkan kakinya dirumah ini Pete mengedarkan pandangannya ke sekitar, dimana nona mudanya itu? pikirnya.
"Mr. Horan, apakah Ms. Hamilton akan tinggal disini atau?" tanyanya menggantung.
Niall menoleh, lupa mengatakan jika Ashley mungkin akan tinggal lebih lama disini. Mengingat masih ada sebuah penjelasan yang harus ia berikan pada kekasihnya itu.
"Ashley mungkin akan menginap malam ini, Pete. Besok aku akan mengantarnya pulang seperti biasa." jelas Niall.
"Baiklah kalau begitu, saya akan kembali. Have a great day Mr. Horan." Pete berpamitan untuk kembali.
"Thanks mate, you too." jawab Niall sedikit keras.
Niall mendudukan Megan diatas ranjang dengan perlahan kemudian membantunya bersandar pada kepala ranjang, kemudian ia kembali memperhatikan keadaan sekitar kamar ini untuk memastikan semuanya telah tersedia.
"Kopermu akan diantar oleh security sebentar lagi, apa kau perlu sesuatu lagi?" tanya Niall memastikan jika Megan sudah merasa nyaman berada dirumahnya.
Megan menggeleng, sedari tadi matanya tak henti menjelajahi interior rumah Niall yang menurutnya sangat indah dan menakjubkan. Kenyataan ini semakin menampar dirinya karena dengan semua yang dimilikki Niall saat ini sangat membuktikan jika lelaki itu sudah sangat sukses.
"Kau memiliki selera yang bagus dalam memilih hunian." puji Megan selagi Niall memastikan kamar mandi yang ada didalam sini berfungsi dengan baik.
Niall tersenyum, "Thanks." jawabnya singkat. "Jika tidak ada lagi yang kau perlukan aku akan pergi ke kamar, letaknya ada di lantai atas hubungi aku lewat telepon itu jika kau membutuhkan sesuatu." Niall menambahkan sambil menunjuk sebuah telepon rumah yang berada di samping ranjang Megan.
Megan mengangguk paham, kemudian Niall meninggalkannya dan segera menaiki tangga menuju kamarnya. Ia sangat berharap jika Ashley tidak terlalu lama menunggunya.
Ia merasakan sesuatu yang berbeda dari Ashley semenjak di airport, wanita itu tidak seceria biasanya dan Niall tahu pasti penyebab dari semua itu. Sikap berbeda Ashley kepada Megan juga sangat terlihat jelas sejak dirinya melihat Niall dengan Megan di pintu kedatangan.
Membuka pintu kamarnya, Niall mendapati Ashley yang tengah terduduk diatas ranjangnya dengan televisi yang menyala. Gadisnya itu pasti merasa bosan karena menunggunya, pikir Niall.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another World
Fanfiction"I want to take you to another world, so that you can feel the love and happiness that you have never felt before" copyright© 2020 by kennyzzlexo