S E M B I L A N

6K 735 49
                                    

.
.
.
.

"Hei!" Aku tersentak kaget kala seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Aku mendengus lalu mencubit si pelaku, "Ngagetin banget si Jaehyun!" Kataku kesal.

Pria manis itu hanya terkekeh lalu menarik pinggangku agar rapat dengannya, "Masih di perpustakaan, jangan romantis-romantisan," Ujarku. Aku dan Jaehyun memang janjian untuk bertemu di perpustakaan nasional. Kenapa di sini? Karena aku sedang mencari buku-buku tentang kedokteran.

"Kalau gitu kita keluar aja yuk Ca."

Aku menggeleng sambil menyentil hidung pacarku, "Aku mau belajar."

"Susah emang ya kalau punya pacar kutu buku," Aku dan Jaehyun memang sudah pacaran semenjak masuk kuliah. Kami berdua dikenalkan oleh Retha. Yaitu teman SMAku, dan teman kuliah Jaehyun. Awalnya sih Retha hanya bercanda untuk menjodohkanku dan Jaehyun. Tapi tidak tahunya kami berdua memiliki kecocokan. Dan ya, setelah dua bulan berkenalan, Jaehyun memintaku untuk menjadi pacarnya.

Sungguh membahagiakan menjadi pacar dari seorang Jaehyun Pratama. Ia sangat perhatian dan selalu mengutamakanku dalam berbagai hal.

Dan tibalah waktunya. Dimana Jaehyun melamarku setelah kami dua tahun berpacaran. Jaehyun melamarku di gedung JH entertainment, di depan banyak orang.

Tidak lama setelah melamarku, kami berdua menyiapkan pernikahan. Kami melakukan foto prewed, lalu fitting baju, dan lain sebagainya. Pesta pernikahan kami juga dirayakan dengan sangat meriah. Dan saat itu aku berpikir, kalau aku adalah wanita paling bahagia dan beruntung karena bisa menikah dengan Jaehyun dan menjadi menantu dari keluarga Pratama.

Tapi setelah beberapa tahun menikah, aku menyadari kalau keluarga Jaehyun kurang menyukaiku. Terutama Bunda.

🐱

"Widih cantik banget dok!"

"Maarrrk," Aku menggeram kesal lalu memukul laki-laki itu dengan album foto yang sedang aku pegang.

Mark itu selalu mengagetkanku. Dimanapun dan kapanpun. Contohnya sekarang, saat aku sedang asik melihat foto-foto preweddingku dan Jaehyun dulu, Mark tiba-tiba saja datang lalu berbicara tepat di sampingku.

Mark menahan tanganku yang memukulinya, "Ampun dok. Daripada di pakai buat mukulin saya, mending saya liat aja fotonya. Boleh ya?"

Aku menghela napas lalu mengangguk. Membiarkan pria bule itu membuka-buka album fotoku, "Ini beneran dokter? Kok cantik banget."

"Saya dari dulu emang cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya dari dulu emang cantik. Kamunya aja yang nggak sadar."

Mark terkekeh. Ia membalik album selanjutnya,

Tell Me ; Jung Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang