D U A P U L U H E M P A T

6K 859 261
                                    


Mau double up engga? Tapi udah malem. Takut yang bacanya ga ada wkwkk
.
.
.
.
.

Aca menghela napasnya dalam sebelum melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang interogasi. Hari ini Aca akan diminta keterangannya mengenai kasus Jaehyun. Ia dijadikan sebagai saksi, begitupun dengan Shila dan beberapa model yang sebelumnya terlibat dengan kasus sex.

Satu jam lebih dimintai keterangan, akhirnya Aca selesai juga. Tapi ia tidak langsung pulang dari kantor polisi. Ia berniat bertemu seseorang di sini.

"Ca..." Aca yang semula menunduk, kini mendongak menatap laki-laki yang tampak lusuh dan pucat.

Laki-laki itu duduk tepat di depan Aca. Sejujurnya dihati terkecil Aca, ia masih tidak menyangka kalau Jaehyun, suami yang selama ini ia puji-puji, akan melakukan hal kotor seperti ini.

"Maaf," Ucap Jaehyun pelan.

Aca mengangguk beberapa kali. Matanya terasa panas, tapi raganya menolak untuk menangis.

"Surat perceraian kita udah aku tanda tanganin. Aku nitipin suratnya ke pengacara aku," Tutur Jaehyun, "Aku juga minta sama pengacara aku untuk mempercepat proses perceriannya supaya kamu nggak terikat lagi sama laki-laki brengsek kayak aku."

"Ya, kamu emang brengsek. Brengsek banget. Tapi aku juga nggak mau menampik kalau aku itu pernah jatuh sejatuh jatuhnya ke laki-laki kayak kamu," Aca membuang pandangannya kearah lain. Kemana saja asal tidak menatap Jaehyun, "Aku pernah menganggap kalau cinta aku ke kamu itu istimewa Jae. Sampai aku pikir kalau aku bisa melalui berbagai masalah sesulit apapun. Tapi kenyataannya, cinta dan pernikahan kita cuma sebatas nama. Ah maaf, bukan kita, tapi kamu yang menganggap cinta kita cuma nama."

Jaehyun semakin merasa bersalah pada Aca. Ia sendiri tidak mengerti bagaimana bisa berselingkuh, padahal disisinya sudah ada wanita yang nyaris sempurna.

"Bunda tau kelakuan kamu selama ini kan?" Tanya Aca.

Jaehyun diam.

"Tolong jawab aku Jae. Mungkin setelah ini kita nggak akan pernah ketemu lagi," Ujar Aca yang membuat Jaehyun mendongak menatap wanita yang sebentar lagi akan melepas status sebagai istrinya.

"Iya, Bunda tau. Dan dia setuju dengan hubungan aku dan Luna," Lirih Jaehyun sangat pelan.

Aca menghela napasnya. Ia sudah menduga hal ini saat Bunda Jaehyun mengirimkannya pesan beberapa bulan lalu.

"Aca, aku tau aku salah. Aku berdosa udah nyakitin kamu. Terserah setelah ini kamu mau membenci aku atau gimana, tapi kamu harus tau, kalau aku bahagia pernah dicintai oleh wanita seperti kamu. Terimakasih untuk semuanya."

Tangisan Aca pecah. Ia tidak bisa lagi menahannya. Tembok yang selama beberapa waktu ini Aca bangun, akhirnya runtuh juga.

Jaehyun yang melihat itu segera bangun dari duduknya. Ia berniat memeluk Aca. Tapi entah kenapa tangannya bahkan tidak tega untuk sekedar menyentuh Aca.

Jaehyun merasa dirinya sudah benar-benar kotor dan tidak layak untuk memeluk Aca.

"Waktu kunjungannya tinggal 5 menit lagi," Seorang petugas masuk memberitahu Jaehyun dan Aca bahwa waktu mereka untuk mengobrol tidak akan lama lagi.

"Ca, aku mau minta satu hal sama kamu," Ucap Jaehyun. Ia berjongkok di hadapan Aca, "Aku mau kamu ngambil alih perusahaan setelah ini."

"A-aku? Tapi aku cuma berinvestasi sedikit di perusahaan itu Jae. Keluarga Pratama lebih berhak atas ini."

Jaehyun menggeleng, "Kamu nggak tau yang sebenarnya. Sejujurnya, setelah kita menikah, kamu aku daftarin jadi ahli waris perusahaan JH. Jadi aku minta sama kamu, tolong gantikan aku. Dan jalankan bisnis ini dengan cara yang bersih, jangan kayak aku."

"Aku nggak bisa," Tolak Aca. Ia ingin melepas semua tentang Jaehyun dari hidupnya.

"Please Ca. Waktu kita nggak banyak."

"Engga Jae."

"Oke, aku tau pasti kamu nggak mau ngelakuin hal ini karena aku. Tapi tolong pikirin pegawai dan staff-staff di sana. Mereka butuh pekerjaan. Aku nggak mungkin nutup perusahaan gitu aja."

Aca masih diam.

"Bukan demi aku Ca. Demi mereka."

"Mari Pak Jaehyun, ikut kami," Seorang petugas kembali masuk dan berniat membawa Jaehyun kembali ke dalam sel.

"Ca tolong Ca," Jaehyun tetap memohon pada Aca saat petugas mulai menariknya.

Laki-laki itu terlihat menghela napasnya pasrah saat Aca tidak menjawabnya juga.

"Jaehyun," Panggil Aca yang membuat petugas berhenti menarik Jaehyun keluar, "Aku mau. Demi mereka,"



































"Dan demi calon anak kita," Sambung Aca dalam hatinya.

Tell Me ; Jung Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang