T I G A P U L U H S A T U

6K 793 62
                                    

.
.
.
.
.

"Ayo jalan Ca. Jangan kerja terus," Minhyun tiba-tiba saja datang ke kantor Aca tadi dan berniat mengajak wanita itu untuk jalan bersama.

Aca melirik jam tangannya. Ini masih jam kerja. Ia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya begitu saja. Ya meskipun Aca ini seorang atasan, tapi ia tetap bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Aca jarang sekali telat datang ke kantor, apalagi sampai meninggalkan pekerjaannya.

"Masih jam kerja Hyun, aku nggak bisa kalau harus ninggalin pekerjaan aku."

Minhyun menghela napasnya, "Nggak kerja sehari nggak bikin kamu miskin kok Nayasa," Minhyun mengerucutkan bibirnya kesal. Membuat Aca gemas sendiri.

"Ayo dong. Sekali aja," Pinta Minhyun lagi.

Aca akhirnya luluh juga. Ia mengangguk menyetujui kemauan Minhyun, "Jalan kemana?"

"Kamu maunya kemana? Bioskop? Atau ke tempat yang berbau alam gitu?"

"Nonton ayo!" Aca mendadak semangat saat Minhyun mengajaknya nonton. Sudah lama ia tidak pergi ke bioskop. Apalagi setelah ia dan Jaehyun pisah ranjang. Tidak ada waktu untuknya pergi ke tempat seperti itu.

Minhyun tersenyum. Ia mengulurkan tangannya kearah Aca, "Ayo calon Bunda," Katanya sambil terkekeh.

Aca menerima uluran itu dengan senang hati.

Di dalam mobil, Aca terlihat senang. Ia bahkan ikut bernyanyi saat lagu favoritnya diputar di radio. Minhyun yang melihat bagaimana senangnya Aca, tanpa sadar ikut tersenyum setiap kali Aca tersenyum.

Hati Minhyun rasanya bahagia melihat Aca seperti ini. Sudah lama semenjak terakhir kali Minhyun melihat Aca tertawa lepas, "Bahagia banget yang diajak nonton," Celetuk Minhyun.

Aca menunjukan deretan giginya, "Udah lama aku nggak jalan-jalan santai gini Hyun. Beberapa bulan belakangan ini kan kamu tau aku kayak gimana."

Minhyun mengangguk, "Aku tau banget kok. Makanya hari ini aku ngajak kamu jalan."

"Makasih ya Om Minhyun," Aca mencubit pipi Minhyun gemas.

"Eh Ca aku lagi bawa mobil loh."

Aca reflek melepaskan cubitannya dari pipi sang pemilik, "Maaf-maaf."

Minhyun terkekeh, "Nggak apa-apa."

Setengah jam perjalanan, Minhyun dan Aca sampai di bioskop. Kebetulan, saat mereka datang film baru saja di mulai.

"Kamu datang ke bioskop mau numpang makan atau nonton?" Minhyun menggelengkan kepalanya tidak mengerti dengan Aca. Wanita itu bisa di bilang memesan banyak sekali makanan untuk ukuran menonton film.

"Nonton," Katanya, "Sekaligus makan. Lagian porsi makan aku kan sekarang bertambah dua kali lipat karena ada bayinya."

Keduanya memilih untuk menonton film bergenre komedi. Di sepanjang pemutaran film, Aca tidak henti-hentinya tertawa karena melihat tingkah kocak si pemeran utama. Begitupun dengan Minhyun. Hingga tidak terasa dua jam telah berlalu dan film pun telah selesai di putar.

"Seneng deh bisa liat kamu ketawa lepas kayak tadi," Ujar Minhyun ketika mereka keluar dari bioskop.

Aca tersenyum, "Ini berkat kamu juga. Oh iya, habis ini kita mau kemana lagi? Makan ya?"

Minhyun mengangguk, "Kemanapun yang kamu mau aku ikut."

Minhyun dan Aca memilih untuk makan di salah satu restoran khusus seafood. Aca sedang ingin makan udang hari ini.

Tidak menunggu waktu lama, bermacam-macam hidangan seafood disajikan di depan Aca dan Minhyun. Tapi Aca hanya tertarik dengan udang, "Hmm enak banget," Ucap Aca saat mencicipi udang saus asam manis itu, "Cobain deh Hyun," Aca menyodorkan udang kearah Minhyun.

Tapi Minhyun menggeleng sambil tersenyum, "Aku alergi udang."

"Wah, sama kayak Jaehyun dong! Jaehyun juga alergi udang. Setiap kali aku masak ud---," Aca reflek menghentikan ucapannya saat sadar kalau ia membicarakan Jaehyun dengan terlalu excited.

Minhyun tersenyum kecil, "Jaehyun juga alergi udang?" Tanyanya.

Aca mengangguk pelan. Tidak tahu kenapa ia bisa teringat Jaehyun.

"Aca?"

Aca yang sempat termenung menoleh kearah Minhyun, "Ya?"

"Ponsel kamu bunyi."

"Oh?" Aca segera meraih ponselnya yang tergeletak diata meja, "Halo?"

"Hah? Dimana?" Ekspresi Aca tampak terkejut, "Oke. Saya kesana sekarang."

"Kenapa Ca?" Tanya Minhyun saat Aca sudah mematikan telponnya.

"Jaehyun masuk rumah sakit."

"Eh? Kamu tau dari mana?"

"Mark. Dia nggak sengaja papasan sama Jaehyun yang lagi dibawa polisi dalam keadaan pingsan. Kamu mau anter aku kan Hyun?"

Minhyun mengangguk, "Ayo."

Untungnya rumah sakit yang Mark beritahu tidak jauh dari restoran seafood tadi. Sampai sana Aca langsung menanyakan di mana kamar Jaehyun ke resepsionis.

Begitu sampai di depan kamar Jaehyun, ada dua polisi yang menjaga di luar. Mereka tidak mengizinkan Aca masuk karena status Jaehyun yang seorang tersangka. Jadi tidak bisa sembarang orang bisa menjenguknya, "Pak sebentar aja. Saya cuma mau mastiin keadaannya," Pinta Aca.

Entah kenapa ia bisa se-khawatir ini. Padahal sebagian hatinya telah tertutup untuk Jaehyun.

Minhyun tiba-tiba saja mendekat ke salah satu polisi dan membisikan polisi itu sesuatu.

"Yasudah, 15 menit. Cukup?" Tanya si polisi pada Aca setelah mendengar bisikan dari Minhyun.

Aca sempat bingung. Sebenarnya apa yang Minhyun bisikan sampai si polisi ini akhirnya mengizinkan Aca, "20 menit dong Pak. Ya? Liat, ibu hamil gitu dia. Susah kalau disuruh buru-buru," Pinta Minhyun.

"Yasudah. Cepat."

Aca masuk di temani Minhyun. Mata wanita itu menangkap tubuh Jaehyun yang terbaring lemah diatas brankar. Wajah Jaehyun juga terlihat merah, dan bibirnya sedikit bengkak, "Aca..." Lirih Jaehyun saat sadar kalau ia kedatangan tamu.

Aca berdecak pelan saat melihat kondisi calon mantan suaminya, "Kamu makan udang ya?! Bandel banget sih!" Semprotnya.




















Vomentnya gaes jan lupaaaa!

Tell Me ; Jung Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang