4× update. Mantap lagi ga tu?
Untuk kalian yang nanya, kok bisa Luna? Terus kenapa Shila juga cemburu?
Tenang gaes. Satu persatu akan kita kupas secara tajam. Setajam silet!
.
.
.
.
.Aca mempercepat langkahnya menuju ruangan Jaehyun. Lebih tepatnya menuju meja kerja yang berada di depan ruangan Jaehyun.
Siapa lagi kalau bukan Luna? Sekertaris Jaehyun yang sudah lama bekerja dengannya.
Aca ingin menanyakan apa maksud Luna mengiriminya pesan selama ini.
Begitu sampai di meja Luna, ia tidak melihat kehadiran wanita itu. Aca yakin kalau Luna sepertinya ada di ruangan Jaehyun. Tanpa basa-basi, Aca masuk ke dalam ruangan Jaehyun. Tapi ternyata ruangan milik suaminya juga kosong.
"Maaf!" Pekik Aca saat melihat seseorang lewat di depan ruangan Jaehyun, "Kamu tau kemana perginya Pak Jaehyun sama Luna?"
Pegawai itu menggeleng, pertanda tidak tahu, "Saya nggak tau Pak Jaehyun pergi kemana bu. Tapi setengah jam yang lalu, saya sempat liat bu Luna masuk kesini."
"Ah gitu ya? Terimakasih."
Aca memutuskan untuk pergi dari gedung JH. Tapi sebelum itu, ia menuliskan sesuatu di secarik kertas dan meletakannya di meja Luna,
Nanti datang ke klinik saya ya Lun -Aca
Baru saja Aca keluar dari gedung JH, Mark sudah menelponnya, "Kenapa Mark?"
"Dok cepetan ke klinik! Gawat!"
"Hah? Ada apa sih?"
"Pokoknya gawat dok! Gawat banget!"
"Oke-oke. Saya balik ke klinik sekarang," Aca buru-buru masuk ke dalam mobilnya dan kembali lagi ke klinik.
Sampai sana, Aca melihat Mark tengah diomeli oleh seseorang, "Ada apa ini?" Tanya Aca yang tidak tahu apa-apa.
"Nah dokter abal-abalnya udah datang," Ujar wanita yang tadi memarahi Mark.
"Loh ibu kan yang tadi datang ke klinik?"
"Iya betul. Saya datang kesini mau nuntut kamu!" Ketus ibu-ibu itu, "Gara-gara kamu, anjing saya kejang-kejang dan mati tau nggak?!" Bentaknya.
"D-dok, tadi anjingnya saya periksa waktu kejang. Ternyata dokter kelebihan dosis waktu nyuntik anjingnya," Bisik Mark pelan ditelinga Aca.
Aca berusaha mengingat-ngingat apa yang ia lakukan, "Astaga..." Gumamnya pelan saat ia sadar kalau dirinya telah salah memberikan dosis yang berlebihan pada anjing si ibu, "Bu maafin saya. Saya mengaku salah karena memberikan dosis berlebihan sama anjing ibu. Tolong jangan bawa masalah ini ke jalur hukum bu. Kita selesaikan semuanya secara kekeluargaan. Bagaimana?"
"Tidak bisa! Saya akan tetap menuntut klinik ini. Saya akan bilang pada semua orang kalau anjing saya adalah korban mal praktik."
"Kalau tidak mau secara kekeluargaan, bagaimana kalau menyelesaikannya dengan uang?" Ujar seseorang yang membuat Aca, Mark, dan si ibu menoleh.
"Jaehyun?" Gumam Aca pelan.
"Bagaimana bu? 50 juta. Dan kita sudahi masalahnya sampai di sini," Sambung Jaehyun.
"Jae! Kamu apa-apaansih?! Biar aku urus masalah aku sendiri!" Bentak Aca.
"Bagaimana bu?" Tanya Jaehyun seolah tak perduli dengan omelan Aca.
"Oke. Kita selesaikan masalahnya sampai di sini."
Jaehyun tersenyum, "Nomor rekening ibu berapa?" Si ibu memberitahukan nomor rekeningnya pada Jaehyun. Lalu pergi meninggalkan klinik setelah menyelesaikan urusannya.
"Kamu tuli? Nggak denger pertanyaan aku?" Tanya Aca dingin pada Jaehyun, "Aku nanya sekali lagi. Kamu itu apa-apaan? Kenapa ikut campur urusan aku?"
Jaehyun menghela napasnya, "Aku cuma nggak mau kamu banyak pikiran gara-gara masalah ibu itu yang mau nuntut kamu."
"Terus kamu pikir uang bisa menyelesaikan semua masalah?"
"Maksud aku nggak gitu Ca."
"Jaehyun, aku udah ngebunuh hewan. Aku pembunuh. Aku bukan dokter," Aca merasa gagal menjadi seorang dokter hewan. Ia merasa dirinya tidak profesional karena tidak bisa mengesampingkan masalah pribadinya saat bekerja, hingga menyebabkan kematian pada hewan yang tak berdosa.
"Ca ssstt," Jaehyun membawa Aca kedalam pelukannya, "Semua itu nggak sengaja. Kamu bukan pembunuh."
Aca mendorong tubuh Jaehyun, "Gue pembunuh. Gue pembunuh..." Aca menjambak rambutnya sendiri dengan keras. Ia juga membanting barang-barang yang terdapat di meja kerjanya, "Gue pembunuh!"
"Ca tenang Ca," Jaehyun berusaha menenangkan Aca. Tapi wanita itu terus berteriak dan menyebut dirinya sebagai pembunuh.
"Dokter Aca..." Mark hanya bisa melihat atasannya dengan iba.
"Gue pembunuh! Ini semua gara-gara lo Jung Jaehyun!" Aca mengamuk sejadinya. Ia tidak terkendali, "Siapa perempuan itu?! Siapa selingkuhan lo?! Shila? Atau justru Luna?"
"Siapa Jae?! Siapa?" Aca mengguncang bahu Jaehyun dengan keras. Tapi laki-laki itu hanya diam bergeming.
Aca tertawa keras saat Jaehyun tidak kunjung merespon ucapannya, "Bisu ya lo? Jawab pertanyaan mudah aja nggak bisa..." Lirihnya sebelum akhirnya Aca limbung dipelukan suaminya.
Voter terus! Biar asem semangat update
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me ; Jung Jaehyun [END✔]
Fanfiction"Kamu terlalu sibuk dengan dirimu sampai kamu lupa kalau ada aku," -Jaehyun Pratama