D U A P U L U H D E L A P A N

5.7K 803 165
                                    


Kalian semangat voment, asem juga semangat updatenya❤

.
.
.
.
.

"Dia baik. Anak kalian juga baik," Ucap Minhyun pada Jaehyun yang duduk di depannya.

Sudah dua bulan ini Jaehyun mempercayakan Aca pada Minhyun. Bahkan orang kepercayaan yang Jaehyun maksud adalah Minhyun. Jaehyun selalu meminta Minhyun untuk memperhatikan kesehatan dan kondisi Aca juga calon anaknya.

Jaehyun tersenyum. Ia merasa lega karena menitipkan Aca pada orang yang tepat, "Aca suka semua makanan yang gue kirim kan?"

Minhyun mengangguk, "Dia makin gemuk tiap harinya."

"Bagus kalau gitu. Nggak apa-apa dia gemuk, supaya kuat dan nggak gampang stress."

Minhyun menghela napasnya. Ia memperhatikan wajah Jaehyun yang kini terlihat berseri, "Lo tuh sebenernya sayang dan cinta nggak sih sama Aca?"

Senyum Jaehyun pudar begitu mendengar pertanyaan Minhyun.

"Lo perhatian banget gini, karena lo sayang sama Aca atau lo cuma ngerasa bersalah aja atas apa yang udah lo lakuin sama dia?"

"Dua-duanya," Jawab Jaehyun sambil menatap Minhyun, "Gue cinta sekaligus merasa bersalah di saat yang bersamaan sama Aca."

"Cinta? Tapi selingkuh? Bahkan lo memperkenalkan selingkuhan lo ke orang tua lo Jae. Apa itu yang disebut cinta?"

"Gue juga punya perasaan sama Luna," Balas Jaehyun pelan, "Tapi gue baru sadar kalau rasa sayang gue ke Aca lebih besar."

Minhyun tidak mengerti bagaimana jalan pikiran Jaehyun selama ini, "Terus Luna di mana sekarang?"

"Setelah berhenti dari perusahaan, Luna dibawa orang tuanya ke Belanda. Dan hubungan kami berakhir."

"Gitu aja? Setelah apa yang kalian berdua lakuin selama ini, kalian putus dengan mudah?" Minhyun tertawa sinis, "Gue nggak ngerti gimana jalan pikiran lo Jae. Bener-bener bodoh."

"Lo bisa bilang gitu karena lo nggak ngerasain ada di posisi gue Hyun," Jaehyun geram saat Minhyun menyebutnya begitu, "Melepaskan Luna, sama susahnya seperti gue melepaskan Aca."

"Iya gue emang nggak ngerasain ada di posisi lo. Begitupun lo yang nggak ngerasain ada di posisi Aca dan Luna. Mereka berdua perempuan, sama-sama punya perasaan, tapi dengan mudahnya lo ngancurin perasaan keduanya. Apalagi Aca. 6 tahun dia ada di sisi lo Jaehyun. Dia berusaha yang terbaik buat membahagiakan lo. Saking pengennya ngeliat lo bahagia, Aca sampai depresi. Dia rela tubuhnya di suntik tiap hari supaya cepat hamil, dia rela minum obat penenang supaya nggak keliatan stress di depan lo. Dan itu semua dia lakuin cuma demi elo."

Jaehyun menunduk. Lagi-lagi dia diselimuti rasa bersalahnya pada Aca.

Minhyun menghela napasnya. Ia menepuk pundak Jaehyun beberapa kali, "Gue balik dulu. Hari ini Aca harus check up."

"Tunggu Hyun," Jaehyun menahan Minhyun yang akan keluar dari ruang kunjungan, "Jangan kasih tau Aca soal perasaan gue ke dia. Gue tau dia udah kecewa banget sama gue. Dan gue nggak mau memaksakan dia untuk kembali bersama gue. Gue bakal melepas Aca dan membiarkan dia buat menemukan kebahagiaannya sendiri."









*****








Aca segera membersihkan diri begitu pulang dari kantor. Hari ini ada jadwal pemeriksaan kandungannya yang sudah menginjak bulan kelima.

Layaknya ibu-ibu hamil biasanya, selama mengandung Aca mengalami yang namanya morning sickness dan mengidam. Seharusnya di saat-saat seperti itu ada suami yang siaga untuk Aca repotkan. Tapi balik lagi dengan kenyataan. Jaehyun di penjara, dan mereka sebentar lagi akan berpisah. Rasanya mustahil untuk Aca meminta Jaehyun untuk tetap berada di sisinya dan memenuhi keinginan mengidamnya.

Seperti beberapa hari yang lalu, saat Aca tiba-tiba menginginkan mangga muda pukul 11 malam. Padahal saat itu pembantu rumah Aca sudah pulang. Jadi mau tidak mau Aca mencarinya sendiri. Sebenarnya bisa saja ia meminta tolong Minhyun untuk mencarikannya. Karena Minhyun selalu bilang, jika butuh sesuatu jangan sungkan untuk memintanya, begitupun dengan Mark. Tapi Aca tidak enak jika harus merepotkan mereka berdua terus.

"Hari ini Bunda bakal liat muka kamu. Kira-kira kamu mirip siapa ya?" Aca mengelus perutnya yang tertutup bathrobe. Ia gemas karena menurutnya, perutnya terlihat lucu.

Dulu, saat awal pernikahan, Aca selalu membayangkan bagaimana jika ia hamil kemudian ia merepotkan Jaehyun dengan keinginan-keinginan anehnya. Pasti menyenangkan. Tapi sekarang, mengingat Jaehyun saja sudah membuat hatinya nyeri.

"Jangan mirip Ayah kalau bisa, nanti Bunda susah move on..."





























Bodoh kamu Mas menghianati perempuan secakep mbak aca,





Tell Me ; Jung Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang