Jadi ff ini memang berbau perselingkuhan gaes. Kalau dari kalian gasuka bacanya, boleh di hapus dari library😊
.
.
.
.
.Jaehyun menghela napasnya kasar. Kepalanya pening saat melihat saham perusahaannya tiba-tiba saja turun karena skandal yang baru saja dilakukan oleh seorang artisnya.
"Permisi Pak," Luna mengetuk pintu ruangan Jaehyun dan masuk ke dalam sambil membawa americano pesanan Jaehyun.
"Makasih Lun," Ucap Jaehyun, "Setelah ini, kamu tolong atur jadwal rapat pemegang saham. Saya akan membicarakan hal yang penting dengan mereka."
"Baik Pak," Luna menunduk hormat pada Jaehyun sebelum akhirnya pergi dari sana.
Jaehyun meraih jas yang ia sampirkan di kursinya lalu keluar dari ruangan. Begitu keluar, Jaehyun berpapasan dengan Shila.
"Pak Jaehyun," Panggil Shila.
"Ya?"
Shila menggeleng lalu melanjutkan langkahnya.
Jaehyun hanya memperhatikan Shila sampai wanita itu benar-benar hilang dari pandangannya.
"Pak? Jadwalnya sudah siap," Ujar Luna yang memang meja kerjanya terletak di depan ruangan Jaehyun.
"Hm, terimakasih. Kita langsung ke ruang meeting saja," Baru beberapa langkah berjalan, Jaehyun kembali berhenti karena ponselnya mendadak berbunyi.
Ada pesan masuk di sana,
Shila
|Maaf atas sikap saya yang kemarin Pak
|Saya sadar, kalau saya nggak berhak cemburuYa. Tidak apa-apa Shil|
*****
Hari ini Aca tidak pergi ke klinik karena merasa tidak enak badan sepulang dari Lombok.
TING!
Aca yang semula sedang membaca-baca artikel tentang depresi menggunakan tab, beralih pada ponselnya yang berada diatas nakas ketika benda pipih itu berbunyi.
+6255×××××
|
|Menarik bukan?
|Aku mendapatkan foto ini dari salah satu model JH entertainment
|Aku rasa mereka pernah tidur bersamaTangan Aca mengepal kuat saat membaca pesan itu.
Aca berusaha menghubungi nomor ponsel yang mengiriminya pesan. Tapi sialnya tidak aktif, "Nggak! Nggak mungkin Jaehyun selingkuh! Engga!" Aca menjambak rambutnya ketika mendengar suara bisikan-bisikan yang membuat kepalanya sakit.
Ia segera mencari sesuatu di dalam nakas dengan susah payah.
Begitu menemukan apa yang dicari, Aca langsung membukanya dan mengambil beberapa butir kapsul dari dalam botol obat miliknya.
"Ca cukup! Jangan diminum lagi!" Aca tersentak kaget saat melihat kedatangan Minhyun.
Laki-laki itu merampas kapsulnya dari tangan Aca, "Kamu masih nggak mau berhenti minum ini?!" Tanya Minhyun sedikit tegas.
Mendengar pertanyaan Minhyun membuat Aca menunduk. Air matanya tanpa sadar lolos begitu saja, "Aku takut..." Lirih Aca.
Minhyun menghela napasnya. Ia berjongkok lalu membawa Aca ke dalam pelukannya.
Syukurlah, ia datang di saat yang tepat.
25 menit yang lalu, Aca meminta Minhyun datang ke rumah karena ingin memberikan oleh-oleh dari Lombok untuk Minhyun. Tapi bukannya oleh-oleh yang di dapat, Minhyun malah menemukan Aca dalam keadaan seperti ini, "Jangan diminum lagi. Udah cukup," Ujar Minhyun sembari mengelus-ngelus punggung Aca yang bergetar, "Kalau kamu butuh teman cerita, aku siap. Tapi jangan racunin tubuh kamu terus dengan obat-obatan berat kayak gini Ca."
"Jaehyun selingkuh. Ketakutan terbesar aku selama ini terjadi Hyun..."
"Selingkuh?!" Kaget Minhyun tak percaya. Tapi ia berusaha tetap tenang agar Aca tidak ikut panik.
Aca tidak merespon Minhyun. Ia hanya sibuk menangis di pelukan Minhyun.
"Jangan nangis Ca. Kalau Jaehyun emang benar-benar selingkuh, kamu nggak seharusnya nangisin dia. Air mata kamu terlalu mahal buat nangisin laki-laki brengsek. Udah ya?"
"Sakit banget Hyun. Aku selama ini percaya sama Jae. Tapi ternyata..." Aca tidak sanggup lagi melanjutkan kata-katanya, "Mungkin ini terjadi karena aku yang nggak bisa kasih Jaehyun anak."
Minhyun merasa iba dengan keadaan Aca sekarang. Tapi ia tidak bisa berbuat banyak.
"Sekarang kamu istirahat aja ya. Jangan terlalu banyak pikiran. Aku takut kamu tambah sakit."
Minhyun menemani Aca selama wanita itu menangis. Ia tidak pergi kemana-mana bahkan sampai Aca tertidur karena lelah menangis.
Melihat Aca sudah tertidur pulas, Minhyun mengambil ponsel milik Aca dan mencari nomor seseorang di sana, "Halo Jaehyun?" Ucap Minhyun lebih dulu ketika ia berhasil menelpon Jaehyun dengan ponsel milik Aca.
Di seberang sana Jaehyun mengernyit bingung.
Ini nomornya Aca, tapi kenapa suaranya laki-laki? Begitu kira-kira isi pikiran Jaehyun.
"Kamu siapa? Kenapa handphone istri saya bisa di kamu?" Tanya Jaehyun selidik.
"Saya psikolog. Dan ada hal penting yang harus saya bicarakan dengan kamu Jung Jaehyun."
Hmmmmm. Gimana-gimana? Siapa pelakor di keluarga Jung?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me ; Jung Jaehyun [END✔]
Fiksi Penggemar"Kamu terlalu sibuk dengan dirimu sampai kamu lupa kalau ada aku," -Jaehyun Pratama