Simbiosis mutualisme yuk. Kalian like, aku UPDATE :)
.
.
.
."Shila."
"Shila? Kok aku nggak pernah tau kalau kamu punya teman yang namanya Shila?"
Jaehyun tersenyum tipis, "Teman aku banyak Ca, nggak semuanya kamu harus tau."
"Tapikan---"
"Sarapan yuk? Aku laper," Potong Jaehyun.
Aku menghela napas lalu mengangguk, "Kamu cuci muka sama sikat gigi dulu sana, aku mau siapin baju ganti buat kamu. Liat, masa semalaman kamu tidur pakai kemeja kerja gitu," Kataku saat sadar kalau Jaehyun belum mengganti pakaiannya. Bahkan kaos kaki pria itu saja belum dilepas.
Aku turun ke bawah lebih dulu setelah menyiapkan pakaian ganti untuk Jaehyun. Lalu menghangatkan makanan yang semalam aku masak di dalam oven.
Sambil menunggu makanan itu hangat, aku membuatkan dua gelas susu. Satu untukku, dan satu lagi untuk Jaehyun.
"Kenapa kamu nggak ganti baju juga Ca?" Suara berat Jaehyun membuatku sedikit tersentak kaget. Laki-laki itu memelukku dari belakang sambil mengusap perutku, "Kamu tau nggak? Gaun tidur kamu ini terlalu seksi."
Aku melihat pakaian yang aku kenakan sekarang. Gaun tidur ini memang sedikit terlalu pendek dan tipis. Tapi aku menggunakan cardigan untuk menutupinya, "Jaehyun," Ujarku tertahan saat Jaehyun mendaratkan bibirnya di leherku.
"Jaehyun stop!" Kataku kesal. Tapi pria itu tidak mau berhenti. Ia malah melepaskan cardigan yang aku gunakan.
Saat akan melakukan hal yang lebih jauh lagi, ovenpun berdenting. Menandakan kalau makanannya sudah siap untuk dikeluarkan dari oven.
Aku menghela nafas lega, "Makanannya udah siap, harus aku keluarin dari oven," Ujarku sambil memakai kembali cardigan berwarna coklat susu itu. Diam-diam aku terkekeh. Pasti Jaehyun kesal karena rencananya gagal.
Rasakan! Itu balasan dariku karena semalam ia tidak pulang tepat waktu.
"Ayo duduk, kamu mau berdiri di situ aja?"
Jaehyun menghela napas. Ia berjalan kearahku dengan wajah ditekuk.
Selagi kami berdua makan, tidak ada yang berbicara. Masing-masing dari kami sibuk menyantap makanan. Tapi sebenarnya bukan hanya karena itu. Aku diam karena sedang ada yang aku pikirkan saat ini.
Entah mengapa aku merasa Jaehyun seperti menghindar saat aku menanyakan tentang Shila. Aku penasaran siapa Shila sebenarnya? Mengapa kucing dan kalung yang berinisial S itu sangat mirip dengan kucing yang kemarin aku temui? Apa Shila itu orang yang sama dengan orang yang datang ke klinik?
Banyak sekali pertanyaan di benakku sekarang.
"Kamu nggak ke klinik?" Tanya Jaehyun yang membuat lamunanku buyar.
Aku menggeleng, "Aku mau nemenin kamu di rumah. Lagipula aku udah bilang kok sama Mark."
Jaehyun mengangguk paham.
Hari ini aku benar-benar menghabiskan waktu berdua dengan Jaehyun. Ya meskipun hanya di rumah. Tapi setidaknya rinduku pada Jaehyun terobati.
Dan sekarang kami berdua sedang menonton film bersama di sofa. Dengan posisi Jaehyun yang memelukku dari belakang, "Aku benci banget sama tipe laki-laki kayak gitu," Ujarku saat melihat film yang menunjukan kalau si tokoh laki-laki ini sangat plin plan dalam mengambil keputusan. Apalagi keputusan yang ia ambil berkaitan dengan kekasihnya dan kekasih gelapnya.
"Pokoknya kamu jangan sampai selingkuh gitu deh Jae. Amit-amit. Liat tuh, kalau misalkan selingkuh, kamu bakal susah milih. Mana yang harus kamu pertahankan, mana yang harus kamu lepaskan."
"Tapi laki-laki itu pasti punya alasan kenapa dia selingkuh."
Aku membalik tubuhku menghadap Jaehyun dan menatap pria itu penuh tanya, "Jae, secara nggak langsung, berarti kamu dukung laki-laki itu buat selingkuh?"
Jaehyun diam.
"Jangan-jangan kamu juga sel---" Jaehyun tiba-tiba saja mengecup bibirku.
"Nggak usah mikir yang macam-macam Ca. Aku nggak selingkuh. Percuma dong kalau bertahun-tahun ini aku menjalin hubungan sama kamu tapi ujung-ujungnya aku selingkuh."
Aku tidak merespon Jaehyun dan lebih memilih melanjutkan menonton film itu. Meskipun kini pikiranku kembali melayang-layang.
Dua jam berlalu, film yang aku tonton bersama Jaehyun selesai juga. Tapi setelah pembahasanku dan Jaehyun tadi, aku kurang fokus selama menonton sisa filmnya.
Aku melirik ke belakang, ternyata pria itu tertidur. Dengkuran haluspun keluar dari bibirnya yang sedikit terbuka. Perlahan, aku bangun dari sofa dan meninggalkan Jaehyun ke kamar.
Tidak. Aku bukan ingin tidur. Aku ingin menghubungi Mark dan menanyakan sesuatu padanya, "Halo Mark?" Ucapku begitu sambungan telpon itu terhubung.
"Iya dok? Kenapa?"
"Kamu lagi sibuk nggak?"
"Engga kok. Ini lagi makan siang."
"Kalau gitu saya mau minta tolong."
"Tolong apa ni dok? Kalau suruh nganterin makanan ke rumah dokter engga deh."
"Bukan! Tolong kamu cek data orang yang kemarin datang ke klinik."
"Hah? Kemarin orang yang datang ke klinik kan banyak banget dok."
"Kamu cari tau aja pemilik kucing anggora yang warnanya putih. Kalau data orangnya sudah ketemu, cepat kasih tau saya ya."
"Iya dok. Saya cari. Tapi seingat saya, kemarin hanya satu orang yang membawa kucing anggora putih ke klinik."
"Kalau gitu cepat kamu cari tau pemiliknya Mark. Saya tunggu," Aku menutup sambungan telpon itu secara sepihak. Baru saja aku akan keluar kamar dan berniat untuk menghampiri Jaehyun, tapi pria itu sudah berdiri di depan pintu kamar dan membuatku terkejut.
"J-jae," Ucapku terbata.
Aku takut kalau Jaehyun mendengar pembicaraanku ditelpon.
"Kamu kok ninggalin aku?" Aku menghela napas lega. Sepertinya Jaehyun tidak mendengarnya.
"Ah? Aku tadi mau ganti baju."
Jaehyun mendekat kearahku, "Nggak usah. Aku sekarang jadi suka liat kamu pakai gaun tidur itu," Laki-laki itu tiba-tiba saja merengkuh pinggangku. Membuat jarak diantara kami semakin rapat.
Tangan Jaehyun bergerak menurunkan cardiganku. Ia mengelus pundakku yang tidak tertutup apapun, "Mau melanjutkan yang sempat tertunda tadi?" Sebenarnya percuma saja Jaehyun melemparkan pertanyaan padaku. Karena belum sempat aku menjawab, laki-laki itu sudah menggendong tubuhku dan meletakannya diatas kasur.
Ting!
Mark
|Nama pemilik kucing itu Shila Anastasia
|Dan ternyata dia model yang baru debut
|dokter tau nggak? Shila itu debut di bawah naungan JH entertainment
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me ; Jung Jaehyun [END✔]
Fanfiction"Kamu terlalu sibuk dengan dirimu sampai kamu lupa kalau ada aku," -Jaehyun Pratama