H.A.P.P.Y.R.E.A.D.I.N.G*****
Dua Minggu berlalu~~
Semenjak percakapannya bersama Kyla di Rooftop,Beryl tak pernah bertemu lagi dengan Kyla selama dua Minggu ini
Kyla hilang bagai ditelan bumi.Tak ada satu pun petunjuk tentang keberadaan-nya.Telpon,chat,email dari Beryl tidak diangkat maupun dibalas
Semua itu sukses membuat Beryl kalut dan khawatir setengah mati.Kekalutan-nya berdampak besar padanya
Beryl jarang makan,keseringan melamun dan bahkan lebih emosian.Sama seperti saat ini Beryl memesan makanan di kantin tapi hanya diaduk-aduk
"Beryl,makanan lo jangan cuma diaduk tapi dimasukin dimulut." Tegur Bastian yang memerhatikan Beryl sedari tadi hanya mengaduk makanan yang dipesannya
"Hm."
"Sampai kapan lo gini terus?Lo gak perlu khawatir tentang Kyla gue yakin dia baik-baik aja." Ujar Erland yang hanya dianggap angin lalu bagi Beryl
"Mending lo makan,gak lucu kalau nanti Kyla balik dan lo malah kayak anak cacingan." Ucap Naomi yang ikut prihatin melihat kondisi Beryl
"Ho'oh.Sebelumnya Kyla juga pernah hilang tanpa kabar 'kan?Dan setelah itu dia balik dengan keadaan utuh dan ok-ok aja." Semuanya mengangguk menyetujui ucapan Aca tapi Beryl masih tidak merespon
"Makan kalau gak mau Kyla nyari cowok lain." Beryl menatap tajam Vania yang baru saja berceletuk
Sebenarnya itu yang menjadi beban Beryl saat ini.Bagaimna kalau yang dikatakan Kyla saat di rooftop benar.Bahwa dia memiliki pria lain di hidupnya
Vania yang ditatap hanya mengedikkan bahu acuh,menyeruput es teh yang di pesannya sebelum kembali berujar
"Kalau gue jadi Kyla sih mending nyari yang lain dari pada sama cowok yang tinggal tulang dan dosa." Semua di meja itu melotot ke Vania yang dengan berani berujar seperti itu
"Van,Beryl kalau ngamuk serem loh." Bisik Aca yang kebetulan duduk di sebelahnya
"Gue cuma ngasih saran gak terima ya udah." Beryl bangkit meninggalkan mereka tapi baru tiga langkah Vania kembali berujar yang membuatnya berhenti
"Kyla bilang dia punya urusan, minimal sebulan gak masuk sekolah." Beryl berbalik mentap Vania seakan meminta informasi lebih
"Soal dia dimana gue gak bisa ngasih tau." Ucap Vania yang mengerti arti tatapan Beryl
"Kasih tau gue,dimana Kyla."
"Gak."
"Van,kasih tau aja." Ucap Erland yang sudah merasakan aura buruk di sekitar Beryl
"Gak bisa."
"Gue bilang kasih tau gue Kyla dimana!" Perintah Beryl dengan suara dingin menusuknya serta dia melepas sedikit aura menyeramkan miliknya
Aca,Naomi,Erland serta Bastian hanya bisa bungkam dibalik ketakutan mereka.Bahkan Vania juga merasa takut tapi dia tepis jauh-jauh rasa takutnya itu
"Gue juga bilang enggak berarti enggak." Tolak Vania dengan tegas
"Gue udah minta baik-baik." Seringai licik tercetak jelas di wajahnya
Vania sebenarnya sudah mendapat firasat buruk.Dan benar saja dugaannya saat Beryl dengan cepat memaksanya berdiri dengan kasar
Beryl memelintir tangan Vania kebelakang layaknya tahanan.Vania meringis kesakitan.Meronta tapi yang didapat pelintiran itu makin kuat
"Beryl jangan gila lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Mafia [END]
Teen FictionWARNING!! Cerita ini agak berbeda dengan cerita Mafia pada umum-nya! 16+(Mengandung adegan kekerasan dan bahasa kasar) Jangan lupa follow akun ku dulu😊 ■■■■■■■■■■■■■■■■■■ Mengalami pembantaian terhadap keluarganya saat usianya masih remaja yang me...