QM (60)

17.4K 1K 205
                                    

              H.A.P.P.Y.R.E.A.D.I.N.G

*****

Kabar duka datang dari keluarga Avshalom. Berita meninggalnya ibu Beryl tersebar luas, tapi yang orang lain tahu adalah ibunya Beryl meninggal karena keracunan

Media dan yang lainnya hanya tahu bahwa Risa meninggal karena diracun oleh salah satu bawahnya yang berkhianat

"Yang sabar, Ryl."

"Gue turut berduka atas meninggalnya Tante Risa." Beryl menatap satu persatu sahabatnya. Semuanya ada bahkan Inggrit pun datang

Hanya Kyla yang tidak ada diantara mereka. Beryl yang dirundung rasa sedih menjadi kecewa karena Kyla tidak ada. Kemana gadis itu saat dia membutuhkannya?

"Ayo balik Beryl, kayaknya bakal turun hujan deh." Beryl menggeleng dan menolak ajakan Bastian

"Gue masih mau disini."

"Lo bisa sakit kalau kehujanan nanti." Beryl diam mendengar Inggrit yang berujar dengan perhatian

Kenapa Inggrit yang berstatus orang asing bisa seperhatian itu padanya? Sedangkan Kyla yang berstatus sebagai kekasihnya saja tidak pernah speduli itu

"Kalian pulang aja, gue masih mau disini." Semuanya menghela nafas pasrah lalu pergi dari sana meninggalkan Beryl sendirian

"Mommy, kenapa ninggalin Beryl secePat ini?" Beryl bersimpuh di tengah makam kedua orang tuanya. Mentap batu nisan mereka bergantian

"Sekarang Beryl sendirian."

"Apa Beryl harus nyusul kalian? Supaya kita bisa sama-sama lagi disana?" Sedetik kemudian Beryl menggeleng cepat

"Beryl harus tetap hidup untuk membalas mereka bukan?"

"Hari ini, didepan makam Mommy dan Daddy. Aku bersumpah akan hidup hanya untuk membalaskan rasa sakit serta perbuatan keji mereka pada kalian."

"AKU BERSUMPAH UNTUK MEMBALAS MEREKA BERKALI-KALI LIPAT DARI APA YANG MEREKA LAKUKAN KEPADA KALIAN!" Hujan turun dengan deras seakan memberitahu bahwa semesta mendukung langkahnya

*****

Diwaktu bersamaan Kyla, Daniel, Samuel, dan Zelo membuat pesta kecil-kecilan untuk merayakan keberhasilan Zelo dalam melenyapkan Risa

"Selamat untuk mu paman."

"Yah terima kasih, aku tau bahwa aku ini tidak pernah gagal dalam misi ku."

"Sombong amat." Zelo terkekeh kecil menanggapi kesinisan Daniel

"Mari bersulang!"

"Kyla, sudah berapa kali Paman bilang agar tidak minum alkohol hah?!" Zelo menatap tajam Kyla yang akan meneguk segelas wine

"Taruh itu dan ambil saja susu kotak dalam kulkas." Mendengar itu Kyla segera memasang wajah memelasnya

"Paman ini yang terakhir."

"Tidak."

"Ayolah Paman ini hari yang membahagiakan biarkan dia meminumnya. Lagi pula itu hanya alkohol bukan racun yang bisa membunuhnya."

"Usianya masih terlalu muda untuk meminumnya."

"Terlalu muda? Kalau begitu paman juga terlalu tua untuk meminum anggur." Zelo melotot garang. Dia tidak terima dengan ucapan Daniel

"Diamlah, kalian seperti anak kecil." Ucap Samuel yang jengah mendengar perdebatan mereka

"Minum saja. Tapi hanya segelas tidak boleh lebih!" Kyla tersenyum senang lalu mengangkat gelasnya tinggi

Queen of Mafia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang