QM (66)

11.3K 925 176
                                    

Note: Part ini rada nggak nyambung dan ga masuk akal. Harap maklum ye, aku kan masih bocil yang nggak ngerti dunia medis🙏

               H.A.P.P.Y.R.E.A.D.I.N.G

*****

Aca, Naomi, dan Vania berlari menelusuri koridor rumah sakit. Mereka benar-benar khawatir mendengar kabar kecelakaan Kyla.

Di belakang mereka ada Erland, Bastian, Samuel dan juga Inggrit. Mereka semua segera bergegas setelah mendapat telpon dari Beryl.

Akhirnya mereka pun menemukan Beryl yang terus mondar-mandir di depan pintu ruang operasi.

"Ryl, gimana kondisi Kyla?!!"

"Ini semua pasti gara-gara lo 'kan?!" Bentak Vania sambil manarik kerah baju Beryl. Beryl yang diperlakukan seperti itu tetap diam.

"Lo udah bikin Kyla kayak gini!!" Vania memberikan bogeman di wajah Beryl.

Tak main-main hingga mampu membuat Beryl terhuyung ke belakang dan hampir saja jatuh jika tidak ditahan oleh Bastian.

"Vania stop!" Samuel langsung menarik Vania kedalam dekapannya saat gadis itu ingin maju dan memberi pukulan kepada Beryl lagi.

"Kalau sampai terjadi sesuatu sama Kyla jangan harap lo bisa lepas dari gue!" Ancam Vania lalu menangis tersedu-sedu dalam dekapan Samuel.

"Vania benar ini salah gue."

"Kyla kayak gini karena nolongin gue." Lirihnya lalu bangkit mentap mereka satu-persatu.

"Ayo pukul gue sepuas kalian."

"Pukul gue sampe sekarat dan bisa rasain apa yang di rasain sama Kyla."

"PUKUL GUE!!" Bentak Beryl sambil menepuk-nepuk pipinya mengisyaratkan kepada mereka untuk memukulnya.

"Jangan gila lo!" Bentak Bastian sambil mendorong Beryl hingga kembali duduk.

"Gue yang bikin Kyla kayak gini, Bas."

"Jangan salahin diri lo sendiri, Ryl."

"Dimana Lui?!" Claudia dan Arsen datang dnegan raut cemas. Keduanya sangat khawatir setelah mendapat telpon dari Aca.

"Lui ada di dalam, Mom." Jawab Aca pelan diiringi anggukan dari Naomi.

"Kenapa ini bisa terjadi?" Lirih Claudia dan langsung terduduk lemas di bangku tunggu.

"Keluarga pasien?" Selang beberapa saat keluarlah Dokter dan seorang perawat. Mereka pun langsung mengerubungi dokter itu dan menyerangnya dengan berbagai pertanyaan.

"Saya kakaknya dok."

"Pasien kehilangan banyak darah, dan persediaan darah di rumah sakit saat ini tidak ada yang sesuai dengan darah pasien."

"Bila ada salah satu dari kalian yang memiliki golongan darah yang sama bisa di donorkan." Jelas sang dokter

"Golongan darah Kyla apa, Dok?" Tanya Inggrit

"B negatif." Semuanya terdiam, tak ada satu pun dari mereka yang bergolongan darah sama dengan Kyla.

"Dokter bisa ambil darah saya. Ambil sebanyak mungkin, yang penting Kyla bisa selamat." Semuanya di kejutkan oleh seorang pria paruh baya yang tiba-tiba muncul dengan keadaan kacau.

Semuanya menatap heran karena merasa asing padanya. Namun tidak untuk Samuel, Vania dan.....

"Bajingan!!!" Beryl menyerang pria paruh baya itu dengan brutal. Matanya yang tadi kosong kini membara akan hasrat membunuh.

Queen of Mafia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang